Aku memiliki sebuah boneka beruang yang lucu. Bulunya putih dan lembut. Seutas pita coklat melingkari lehernya. Senyum yang lembut selalu setia membingkai wajahnya.
Boneka tersebut dikunci di sebuah kotak kaca di pinggir sebuah jalan. Dibuang ? Tentu saja tidak. Mana mungkin hal itu kan terjadi. Karena tak ada orang yang takkan menoleh ke tempatnya berada. Dia berada di sebuah toko nan megah. Aku bohong aku memilikinya. Dia milik banyak orang. Salah. Dia milik semua orang yang melihatnya. Dan karena aku suka melihatnya juga, aku pun pemiliknya, bukan ?
Aku selalu ingin memilikinya. Namun kotak kaca itu tidak membiarkanku melakukannya. Aku ingin mengeluarkan uang untuk membelinya. Tapi harganya terlalu mahal untuk anak seusiaku. Di sisi lain, aku tak yakin bila keputusanku untuk membelinya adalah keputusan yang tepat bagi si boneka beruang. Begitu pula semua orang.
* * *
Aku boneka beruang. Sudah dua tahun lamanya aku berada di sini. Kotak kaca selalu setia melindungiku dari panas, hujan, dan angin. Namun dia juga menghalangiku untuk merasakan cinta. Aku tahu banyak yang mencintaiku. Aku lihat cinta di mata mereka yang selalu beranjak ke tempatku berada saat mereka melangkah. Tapi mereka terlalu pengecut untuk hanya sekadar mengeluarkan uang barang sepeser dua peser agar benar-benar bisa bertemu dengan diriku yang sesungguhnya -- bukan hanya dari balik kaca. Tak adakah seorang pun ?
* * *
Ya, kau dan aku dibatasi kaca. Kaca tipis yang melindungimu dari panas, hujan, dan angin. Kaca tipis yang menghalauku walau sekedar untuk merasakan lembutnya dirimu.
Kau dan aku takkan pernah bertemu.
2 comments:
Hai alia, kamu suka beruang juga(termasuk bonekanya juga)?
sama !!
ingin tau lebih banyak soal beruang, contact me at beruang_tropis@yahoo.co.id
atau langsung saja buka fs nya
Post a Comment