Sunday, October 31, 2010

flashmob

mungkin cukup telat kalo gw baru menulis tentang flashmob di blog ini. Menurut wikipedia, Flashmob mengacu pada sejumlah besar orang yang berkumpul secara tiba-tiba di suatu area umum kemudian melakukan suatu kegiatan dalam waktu singkat dan kemudian bubar kembali ke aktivitas masing-masing sebelumnya.

Mizone, brand minuman ini lah yang menggunakan flashmob sebagai salah satu aksi marketingnya. Aksinya sendiri dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2010 (101010) bertempat di Bundaran HI. Pihak Mizone mengkoordinir 1000 orang hanya dalam kurun waktu kurang dari 25 hari. Peserta pun hanya berlatih bersama 2x, sisanya mereka berlatih sendiri lewat video yang diunduh atau berlatih sendiri individual atau kelompok.

Pihak Mizone menyatakan bahwa aksinya ini bertujuan untuk mencoba menggambarkan bagaimana jadinya bila satu orang dengan badan, pikiran dan semangat yang 100% bisa mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang dan bahkan satu kota. Disamping itu, mereka juga menyadari bahwa hal yang utama atas besaran kegiatan ini adalah adanya sebuah kekuatan yang bisa dihimpun bila seluruh masyarakat memiliki kesamaan tujuan dan terutama semangat yang terestorasi untuk melanjutkan hari-hari menjadi lebih hidup dan bermakna.



Aksi flashmob yang dilakukan tepat pukul 08.00 pagi ini ditandai oleh seorang yang melakukan gerakan, diikuti empat orang dan kemudian bertambah setiap detiknya hingga mencapai ribuan orang yang menari mengikuti lagu ‘Love Today’ dari penyanyi MIKA yang menjadi lagu tema kampanye Mizone saat ini.

Well, sebelum gw melihat aksi flashmob Mizone, gw juga pernah melihat aksi flashmob yang dilakukan oleh mahasiswa ITB dalam rangka promosi Pasar Seni ITB. Kalau Mizone menggunakan ribuan peserta yang menari secara bersama-sama, mahasiswa ITB ini memakai aksi freeze alias beberapa orang membekukan diri di kerumunan orang di lapangan Sarana Olahraga Babakan Siliwangi. Mereka menjadi patung selama 5 menit untuk mengundang warga agar datang ke Pasar Seni ITB pada 10 Oktober mendatang.



Awalnya 70 anggota panitia Pasar Seni ITB itu ikut jogging bersama ratusan warga yang biasa berolahraga di lapangan tiap Ahad pagi. Di tengah dan pinggir lintasan, mereka serentak berdiam diri dengan berbagai gaya. Di bagian belakang kaos mereka, tertulis Pasar Seni ITB 101010.

Gw rasa flashmob adalah salah satu cara yang kreatif dan inovatif ketika kita ingin menyampaikan suatu isu kepada banyak orang. Tentunya dengan aksi seperti ini akan lebih mudah mendapat perhatian yang positif dari sekitar daripada sekedar berteriak-teriak atau aksi rusuh lainnya. Mungkin cara ini bisa ditiru mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah ? :)

= to be continued =

* sumber tulisan :
ponorogozone.com, Marketing Mizone dalam menggelar flashmob (link)
kedaiinfo.com, Flashmob di Jakarta (link)
benablog.com, The biggest flashmob in Indonesia (link)
youtube.com, Freeze mob at Saraga, Pasar Seni ITB 2010 (link)

Friday, October 29, 2010

Rumah Pasir dan Kucing

setelah info tentang europe on screen, ada dua acara lagi yang membuat gw mupeeeng sangat !

yang pertama :

HTM: Rp. 100.000,- (umum) dan Rp. 50.000 (pelajar/mahasiswa, terbatas, hanya dijual oleh pihak Salihara)
Bintaro - 7350460, 7359540, Amy 085692727509
Setiabudi - 5224058, 5251066, Suntea 08161190953, 0818990579
Salihara - 7891202, 7805180, Dita 081281845500
Catatan: Hanya via telpon langsung. Tidak menerima pesanan via SMS, e-mail, FB, YM, Twitter ataupun jalur dunia maya lainnya.
...
(DILARANG MEMOTRET SELAMA PERTUNJUKAN)

Teater Koma
Produksi ke-120
RUMAH PASIR
Teater Salihara
29 Oktober s/d 7 November 2010 (Senin libur)
20.00 WIB s/d selesai

Alamat Komunitas Salihara:
Jl. Salihara No. 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

SINOPSIS

Inilah kisah tentang seorang pengusaha muda petualang cinta. Gaya hidupnya bebas, khas metropolitan. Dia terlibat asmara dengan banyak wanita. Dia tidak pernah memikirkan akibatnya, baik terhadap dirinya ataupun orang lain.

Penyesalan selalu datang terlambat. Hidup bisa berubah, cukup dengan satu perbuatan beresiko. Bagi mereka, yang menanggung akibat perbuatan mereka sendiri, hidup bagaikan sebuah rumah pasir. Setiap saat bisa tersapu ombak, hilang tak berbekas. Masihkah ada harapan?

TEATER KOMA memanggungkan RUMAH PASIR, sebuah lakon HIV/AIDS, sebagai produksi ke-120, di Teater Salihara, Jakarta.

Naskah dan Sutradara
N. RIANTIARNO

Asisten Sutradara
OHAN ADIPUTRA

Skenografi
TAUFAN S. CHANDRANEGARA

Penata Musik
FERRO

Penata Cahaya
DERAY

Penata Rias dan Rambut
SENA SUKARYA

Penata Busana
ALEX FATAHILLAH

Konsultan Akustik
TOTOM KODRAT

Pengarah Tehnik
TINTON PRIANGGORO

Pimpinan Panggung
SARI MADJID

Pimpinan Produksi
RATNA RIANTIARNO

Sekretariat
RANGGA



PARA PEMERAN

BUDI ROS, CORNELIA AGATHA, RATNA RIANTIARNO, PRIJO S. WINARDI, TUTI HARTATI, RANGGA RIANTIARNO, NAOMI LUMBAN GAOL, DLL.


yang kedua :
Pentas Monolog Butet Kartaredjasa
‘KUCING’
Karya : Putu Wijaya
Dinaskah monologkan : Agus Noor
Graha Bhakti Budaya, 30 – 31 Oktober, pkl. 20.00 wib
HTM : Rp. 150.000,- Rp. 100.000,- & Rp. 50.000,-
Kisah Kucing adalah kisah sederhana tentang lelaki sederhana yang suatu hari karena kesal, memukul kucing milik tetangganya. Ia merasa tak bersalah memukul kucing itu, karena kucingitu memang mencuri dan memakan lauk-paik miliknya. Ia mengira persoalan itu takberkepanjangan. Tetapi, ternyata, ia menjadi kerepotan setelahnya. Pak RT mendatanginya, karena ia mendapat komplain dari si pemilik kucing itu, agar minta ganti ongkos perawatankucing yang menjadi pincang.
Persoalan kucing itu menjadi persoalan yang kemudian cukup merepotkan bagi si tokoh dalamkisah ini. Ternyata soal kucing juga mempengaruhi hubungannya dengan sang istri, juga dengananak-anaknya. Ia juga semakin merasa terpojok, dan merasa diperas, karena ongkos perawatankucing yang luka itu bertambah besar. Seperti adakonspirasi’ yang semakin hari semakinmemojokkannya. Barangkali ini hanya perasaannya saja, tetapi persoalan kucing itu memangbenar-benar mengganggu kehidupan si tokoh.
Begitulah, persoalan kucing seperti membuka semua watak para tokoh dalam lakon ini. Dengan alurnya yang lincah dan khas, Putu Wijaya berhasil membangun alur yang menarik, sekaligus bisa membicarakan soal hakikat kemanusiaan dan seluruh persoalannya. Sebuah kisah yang kelihatannya remeh dan sederhana, tetapi langsung ke hakekat dan maknanya.

AKTOR : Butet Kartaredjasa SUTRADARA : Whani Darmawan PERANCANG SUARA & MUSIK : Djaduk Ferianto
PENATA ARTISTIK : Feri Ludyanto PENATA CAHAYA : Clink Sugiarto PENATA SUARA :Anton Gendel
PENATA BUSANA & RIAS : Rulyani Isfihana PIMPINAN PRODUKSI : Giras Basuwondo
PELAKSANA PRODUKSI : Nur Zulita PENGELOLA PANGGUNG : Rendra Bagus Pamungkas
SUPERVISI ARTISTIK : Ong Harry Wahyu PERANCANG GRAFIS : Iwan Effendi & Gamaliel W. Budiharga


well, jadi agak bingung karena mau datengin semuanyaaaaaaa
tapi sebelumnya, brb ngecek dompet dulu -____-

= to be continued =

Friday, October 22, 2010

europe on screen 2010

coming soon, Europe on Screen with EUROPE IN MOTION as its theme.


Europe on Screen is pleased to announce its fourth edition of the European Film Festival in Indonesia. In the last few years, Europe on Screen has grown into one of the most-anticipated film festivals in Indonesia.

This year, Europe on Screen is ready to start its journey in Jakarta (5-12 November 2010) and six different cities in Indonesia (Bandung,Yogyakarta,Semarang, Surabaya, Bali, and Banda Aceh) from 29 October-30 November 2010.

The festival will present 40 films (29 fiction films, 8 documentaries and two short films) from 24 countries. We will also screen 25 Indonesian short films. Besides the regular programme of film screenings, Europe on Screen in collaboration with Jakarta Arts Council will also organize a film financing workshop.

for more information please check :
website: http://www.europeonscreen.org/
twitter : EuropeonScreen

alia said: aihhhh, can't wait to see this event ! xD

= to be continued =

* this information is taken from Indonesian's group Europe on Screen on facebook (link)

Monday, October 11, 2010

seperti keseleo

kecewa karena ga bisa dateng ke acara ini :

Indonesian Bookfair, 2-10 okt 2010, istora senayan, jakarta

salah satu event tahunan yang biasanya rutin gw kunjungi. tapi apa daya karena kesibukan dan di akhir minggu malah kaki gw berasa sakit, huks :(

berniat untuk olahraga, di hari jumat setelah bangun pagi, gw memutuskan untuk berjalan-jalan. mengelilingi UI 1 putaran untuk yang kedua kalinya. selesai, lalu pulang ke kosan sejenak. dilanjut sarapan di depan kutek dan berjalan sejenak (abis itu naik bikun) ke rektorat -- mengganti password siakng yang terlupa. nah di perjalanan menuju dan kembali dari rektorat itulah kaki mulai terasa sakit. jadi rasanya seperti keseleo tapi sebenernya ga keseleo. nggak bengkak tapi dipake jalan sakit :(

udah hari keempat nih, padahal counterpain sama voltaren jalan terus. ayo cepet sembuh dooong ! :((

= to be continued =

* pict from www.informasitips.com