Friday, August 28, 2015

My Private Student in 2013 - 2014 and 2014 - 2015

Just want to remind my ownself about my private student.

2014 - 2015

1. Palupi, SMA 9, diterima di Hukum UI lewat undangan

Palupi yang abis ngabarin keterima undangan, congrats! :D

2. Iqbal, SMA Alpus, diterima di Komunikasi UI lewat ujian mandiri
3. Najmi, SMA Alpus, diterima di Manajemen Kebijakan Publik Inter UNDIP lewat ujian mandiri
4. Ais, SMA 26, diterima di Vokasi Akuntansi UI lewat PPKB
5. Bagas, SMA 14, diterima di Sastra Jerman UI lewat PPKB
6. Rozan, SMA 8, diterima di Akuntansi Inter UI lewat ujian mandiri

Rozan yang serius banget ngerjain soal 
sampai nggak sadar kalau dicandid :P

7. Dea S, SMA Alpus, diterima di Marketing Bisnis Prasetiya Mulya
8. Daffa, SMA Alpus, baru naik ke kelas 12 tahun ajaran 2015 -2016 ini
9. Alif, SMA Alpus, hanya 2 pertemuan, naik ke kelas 12 tahun ajaran 2015 - 2016 ini
10. Fira, SMA 3, hanya 2 pertemuan, naik ke kelas 11 tahun ajaran 2015 - 2016 ini

----------

2013 - 2014

1. Ria, SMA Fons Vitae 1, diterima di Komunikasi Binus (link)
2. Ivan, maaf SMAnya lupa, diterima di Akuntansi Atmajaya

----------

Merasa supersenang bisa membantu mereka mencapai cita-cita yang diinginkan. Semoga ilmu yang saya berikan bisa bermanfaat, aminnn :))

= to be continued =

Wednesday, August 26, 2015

Coming Soon: Talkshow & Book Signing Rumah Tangga di Gramedia Matraman



Berharap banget bisa datenggg, amin ya Allah :'))))

= to be continued =

Tuesday, August 25, 2015

Vintage Social Media Networking

Still continue from this (link) post, this is social media in vintage mode. How technology successfully changing our way of life :)


= to be continued =

Sunday, August 23, 2015

Lava Song from Lava Movie Opening Inside Out

After "Love is an Open Door" song from Frozen (link), this "Lava" song become my next favourite lovable song from animation movie. This song become original soundtrack for movie which have the same title as the song, "Lava". "Lava" is the short opening movie for Pixar's 3D Inside Out.

Uku, the mountain who dreamed about another mountain 
to be in lava with him 

You will enjoy the song more if you can watch the movie too. The movie have unique plot about a mountain who wish he had another mountain to be in lava with him. Well, you realize the creator using a pun because they use lava instead of love, because the main character is a mountain, haha. But still, they are making this movie so good making me teared up watching it :')

You can read more the backstory about the song and movie in here (link).

Well, let's sing this song together! :))



Lava

Performed by Kuana Torres Kahele and Napua Greg (vocal), James Ford Murphy (ukulele)

A long, long time ago 
There was a volcano 
Living all alone, in the middle of the sea 

He sat high above his bay 
Watching all the couples play 
And wishing that, he had someone too 

And from his lava came, this song of hope, that he sang out loud 
Everyday, for years and years 

I have a dream, I hope will come true 
That you're here with me, and I'm here with you 
I wish that the earth, sea, the sky up above 
Will send me someone to lava 
  
Years of singing all alone, turned his lava into stone 
Until, he was on the brink of extinction 
But little did he know, that living in the sea below 
Another volcano was listening to his song 
  
Everyday she heard his tune, her lava grew and grew 
Because, she believed, his song was meant for her 
Now she was so ready to meet him above the sea 
As he sang his song of hope for the last time 

I have a dream, I hope will come true 
That you're here with me, and I'm here with you 
I wish that the earth, sea, the sky up above 
Will send me someone to lava 

Rising from the sea below, stood a lovely volcano 
Looking all around but she could not see him 
He tried to sing to let her know that she was not, there alone 
But with no lava his song was so gone 

He filled the sea, with his tears and watched his dreams, disappear 
As she, remembered what his song meant to her 

I have a dream, I hope will come true 
That you're here with me, and I'm here with you 
I wish that the earth, sea, the sky up above 
Will send me someone to lava 

Oh they were so happy to finally meet above the sea 
All together now, their lava grew and grew 
The longer are they all alone, with aloha as their new home 
And when you visit them, this is what they sing 

I have a dream, I hope will come true 
That you'll grow old with me, and I'll grow old with you 
We thank the earth, sea, the sky we've been to 
I lava you I lava you I lava you

= to be continued = 

Saturday, August 22, 2015

Perbandingan antara Blog, Twitter, Facebook, Instagram, WA, dan Line

It's gonna be a long post, for sure..

----------

Well, membuat postingan ini dengan tujuan ingin mengetahui lebih dalam kenapa saya mulai ngebiarin blog ini nggak keupdate lagi. Kalau boleh ngeles, alasannya adalah karena saya mulai join media sosial baru, yaitu instagram! Terus saya selama 2 minggu ini keasikan di sana, rajin update, yang akhirnya nggak ngisi-ngisi blog, haha.

Saya selama ini memiliki beberapa akun media sosial dan jadi ingin membandingkan secara sederhana. Ikutnya cuma sedikit sih, tapi dari yang sedikit itu saja saya bisa mengambil beberapa hal, di antaranya:

1. Blog

Gambar dari www.brandwatch.com (link)

Saya sudah ngeblog sejak tahun 2006 di friendster. Lalu pindah ke blogspot dari tahun 2007 sampai sekarang. Saya punya blog lain di wordpress, tapi itu hanya untuk konsumsi pribadi saja.

Blog sebetulnya adalah tempat menulis. Seperti sebuah buku harian yang bisa diisi berbagai macam media seperti tulisan, video, lagu, foto, gambar, dll. Tapi kini banyak juga orang yang mengisi blognya dengan informasi super bermanfaat sehingga bisa dikutip oleh orang lainnya.

Buat saya, kelebihan blog dibanding media sosial lainnya adalah dia memiliki archive alias penanggalan yang jelas, dari tahun, bulan, tanggal, hingga ke label apa yang kita sertakan di setiap postingan. Asal kita membuat judul yang jelas, maka kita dengan mudah mencarinya. Berbeda dengan media sosial seperti facebook, twitter, instagram, dll yang tidak memiliki archive yang jelas, sulit untuk dicari via google, dan harus siap-siap men-scroll jauh untuk mencari postingan misalnya yang kita tulis setahun lalu.

Banyak website yang menyediakan fasilitas blog, misalnya blogspot, wordpress, tumblr, dll.

Beberapa website yang menyediakan blog
Gambar dari www.blogeasyway.com (link)


2. Twitter

Gambar dari www.dailygenius.com (link)

Sebelum twitter, saya terlebih dulu nyemplung ke plurk. Keduanya memiliki kesamaan, yaitu hanya menyediakan 140 karakter untuk menulis, itulah mengapa twitter dan plurk disebut sebagai microblog. Karena keterbatasan kata, muncul website yang dapat membantu memperpendek link ketika kita ingin membagi alamat suatu website (jangan bingung ya bacanya).

Saya mulai memiliki twitter dari tahun 2010. Alasannya adalah karena biro pendidikan kampus saya memilih twitter sebagai media untuk memberi tahu tentang penambahan dan pembatalan kelas. Postingan bisa dilihat di sini (link). Sebelumnya saya merasa memiliki plurk saja sudah cukup karena beberapa teman saya sudah di sana. Tapi kalau dilihat sekarang, plurk sudah penuh dengan iklan, juga teman-teman saya akhirnya hijrah sudah tidak memakainya lagi.

Di twitter, kita bisa berbagi tulisan, foto, dan video. Ketika kita ingin menulis lebih dari 140 karakter, kita bisa membagi tulisan menjadi beberapa bagian dan menyatukannya lewat hashtag (#). Dengan adanya hashtag, ketika kita ingin membaca semua tulisan secara berurut, kita tinggal mengklik atau mencari dengan mengetik hashtag dan kata tersebut di kolom pencarian.

Twitter memiliki home yang terupdate secara sistematis berdasarkan waktu. Informasi yang beredar di twitter sangat cepat berganti. Biasanya untuk memastikan orang lain membaca tweet kita, kita harus siap-siap untuk mengulang tweet tersebut pada jam-jam strategis orang membuka twitter.

Di twitter ada istilah "retweet", yaitu untuk mengopi tweet orang apa adanya tanpa harus menulisnya ulang. Ketika kita me-retweet, sumber asli yaitu username orang yang pertama kali menulis informasi akan tetap ada. Istilah lainnya adalah "trending topic", yaitu topik yang sedang ramai diperbincangkan. Indonesia menjadi salah satu negara yang sering memunculkan trending topic world wide karena ternyata Indonesia menjadi negara ke (antara) 4 atau 5 pemilik akun twitter terbanyak (maaf agak galau karena ada 2 sumber di sini ((link)) dan sini ((link))).

Contoh trending topic, klik gambar untuk memperbesar
Gambar dari www.carapedia.com (link)

Buat saya, bersosialisasi lewat twitter atau plurk itu lebih kepada mumbling sendiri atas suatu pikiran selintas. Saya merasa kurang betah hanya bisa menulis sebanyak 140 karakter saja untuk mencurahkan perasaan saya. Plus juga sulit mencari tulisan saya yang sudah diposting di waktu yang lalu, harus rajin-rajin men-scroll. Jadi, menurut saya sharing di twitter itu semacam sharing yang mudah terlupakan nantinya.

3. Facebook

Mike Zuckerberg, kreator facebook
Gambar dari google

Oke, ini adalah media sosial yang membuat saya benar-benar merasa bersosialisasi dengan orang lain dengan intens. Saya mulai menggunakan facebook dari tahun 2008. Facebook memiliki wall yang isinya adalah update dari teman-teman maupun kita sendiri. Wall facebook mirip dengan twitter, yaitu sistematis berdasarkan waktu. Tetapi beberapa waktu ini facebook mulai mengubah algoritmanya yang menyebabkan isi wall kita hanyalah update dari orang-orang yang profilenya sering kita lihat dan kita berikan komentar.

Saya menyadarinya dari tahun lalu, yaitu ketika saya bingung, scroll wall kok muncul updatenya itu lagi itu lagi ya. Ternyata itu akibat algoritma yang diubah. Tujuan facebook mengubahnya sebenarnya agar tidak terjadi banjir (flooding) informasi. Kejadian di twitter di mana kita dengan mudah ketinggalan informasi jadi teratasi karena informasi yang kita inginkan akan sering muncul, sedangkan informasi yang jarang (atau tidak) kita butuhkan tidak akan muncul.

Contoh halaman profile facebook
Gambar dari https://harryshou.wordpress.com/ (link)

Celakanya kalau lagi ada kontestasi politik, bisa-bisa wall kita isinya orang-orang yang sepemikiran sealiran semua, sehingga kita jadi tidak bisa melihat keadaan dari perspektif yang berbeda. Makanya kalau sudah mulai acara pemilu atau ada masalah yang sedang diblow up, saya berusaha membuka profile dan artikel orang sebanyak mungkin, baik yang sepemikiran maupun yang tidak. Hasilnya tentu saja wall saya seperti orang sedang berantem karena setiap pendapat yang muncul semuanya bertolak-belakang. Tapi itu membuat saya bisa melihat suatu hal dari banyak perspektif. Walaupun ujungnya tetap saya punya satu pendapat sendiri sih, hehe.

Sebelumnya facebook tidak memiliki archive sama sekali, tapi sekarang facebook memiliki archive walaupun masih kurang lengkap. Archievenya dibagi per tahun. Saya tadi sempat ingin mencari postingan pertama saya di facebook, dan, scrollnya lama nian, ga sabar euy nunggunya.

Di facebook kita juga bisa memilih opsi "see friendship" jika ingin melihat interaksi kita dengan orang lain. Oya, adanya opsi status hubungan seseorang seperti "in relationship" dan "married" menjadi cara mudah supaya kita bisa stalking tanpa ketahuan. Waktu saya SMA dan kuliah dulu sih banyak temen saya yang suka gonta-ganti status dari "single" ke "in relationship" ke "single", terus kita jadi suka ngegosip ini mereka putus sementara gegara berantem apa putus selamanya :P

4. Instagram

Logo instagram boleh ambil dari google

Ini media sosial paling baru yang saya ikuti, dari Agustus 2015. Saya mengikutinya dalam rangka suatu tujuan yang entah kapan akan jadi konkret, yang penting medianya saya cobain dulu biar ngerti, hehe.

Inti dari media sosial ini adalah posting foto atau video. Nggak akan bisa posting di instagram kalau tidak ada foto dan videonya. Maka itulah gegara media sosial ini, penggunanya semua seakan berubah jadi fotografer profesional. Banyak yang akhirnya mendalami tentang fotografi demi menghasilkan foto yang bagus di instagram. Pun ini mengubah kebiasaan banyak orang menjadi suka "selfie" alias memfoto diri sendiri. Acara makan dan jalan-jalan juga tidak ketinggalan pasti HARUS selalu ada sesi foto-fotonya.

Sebenarnya habit tersebut sudah dimulai dari adanya facebook sih, tapi instagram ini sepertinya makin memperhebat dampaknya.

Instagram sebenarnya adalah sebuah aplikasi khusus untuk handphone iphone. Tapi kemudian aplikasi ini dibeli oleh facebook yang membuatnya bisa digunakan di handphone android. Oya, itu juga keistimewaan instagram, hanya bisa dikelola lewat handphone. Kita tetap bisa membukanya lewat komputer atau laptop, tapi hanya untuk melihat foto, like, dan mengomentari. Posting tetap harus lewat handphone.

Seperti facebook dan twitter, instagram juga memiliki home yang disusun berdasarkan waktu. Tapi kalau di facebook, kita bisa membuat satu album ketika ada banyak foto yang diupload. Pun nantinya di wall hanya jadi satu postingan saja. Sedangkan di instagram itu exactly satu per satu foto yang muncul. Jadi kalau ada satu acara yang fotonya bejibun, siap-siaplah rajin men-scroll karena foto yang muncul bisa foto acara yang sama terus selama beberapa waktu.

Tampilan instagram di tahun 2012
Gambar dari http://blog.instagram.com (link)


Di media sosial inilah saya pertama kali merasa kesal sama yang namanya online shop. Online shop sudah menjamur dari facebook dan twitter, tapi saya tidak merasa terganggu karena mereka sudah bekerja sama dengan website facebook dan twitter lewat postingan promoted berbayar, dan mudah sekali ditutup, selanjutnya dia tidak akan pernah muncul lagi.

Nah, di instagram ini, saya merasa hanya mengikuti sedikit sekali online shop (kurang dari 5 lah), tapi mereka-mereka ini gigih sekali untuk posting berkali-kali. Postingnya pun nggak cuma produk sendiri, tapi produk punya orang lain juga diposting. Dan setelah membaca satu buku tentang bagaimana cara jualan di instagram (link), saya jadi mengerti maksud mereka melakukannya. Meskipun begitu, itu tidak menghentikan kekesalan saya. Soalnya saya follow sebuah online shop hanya untuk mengetahui info produk si online shop itu saja, saya merasa tidak butuh posting iklan produk lain yang tidak berhubungan. Sampai akhirnya saya menyeleksi lagi mana online shop yang isi postingnya hanya iklan, saya unfollow saja dia. Nanti kalau sewaktu-waktu butuh, gampang saya add lagi. Toh tidak ada limit friend di instagram.

Kekurangan instagram adalah tidak bisa posting kalau tidak ada foto, mudahnya banjir informasi, capek nge-scroll ketika mencari foto (tapi kalau foto tersebut dilengkapi hashtag biasanya jadi lebih mudah), dan foto milik orang lain yang kita lihat tidak bisa dikopi dan disimpan. Ini adalah cara instagram untuk melindungi hak cipta pengupload. Padahal sih kalau mau usaha sedikit dikasih watermark juga hak ciptanya nggak hilang kok. Abis banyak foto dan quote bagus-bagus di instagram yang menarik untuk disimpan dan dibaca kembali. Sayang nggak bisa dilakukan.. :(

5. Whatsapp dan Line



Ini digabung aja ya pembahasannya karena mirip-mirip. Whatsapp (kemudian ditulis wa) dan line adalah media sosial berupa aplikasi yang bisa didownload dan berfungsi menggantikan sms. Kita bisa terhubung dengan koneksi internet, jadi sesering apapun mengirimkan pesan, selama ada koneksi internet, pesan kita akan sampai. Selain menghubungkan orang per orang, di wa dan line kita juga bisa membuat grup. Banyak orang yang memanfaatkan fasilitas ini untuk bisa membuat grup satu sekolah, satu organisasi, satu kantor, satu proyek, bahkan grup keluarga juga ada. Sekarang wa dan line juga menyediakan free call di mana kita bisa menelpon gratis menggunakan koneksi internet yang ada.

Saya cenderung lebih menyukai wa karena lebih simpel dan tidak banyak iklan. Satu-satunya yang saya sukai dari line adalah stiker alias emoticonnya yang lucu-lucu. Tapi kalau memakai line, kita harus siap mendapat pesan setiap hari dari akun-akun official line seperti line quiz, line event, dan line shopping yang menyebarkan iklan sponsor yang bekerja sama dengannya. Walaupun untuk seorang loner seperti saya, pesan ini jadi membuat handphone saya lebih hidup dan diperhatikan, hehe.

----------

Masih banyak lagi akun media sosial yang belum saya punya, misalnya

- Youtube, tempat di mana kita bisa berbagi video
- Skype, dapat digunakan untuk chat maupun video cam
- Linked in, media sosial untuk berbagi informasi tentang profesi dan pekerjaan
- 9gag, imgur, dan website lain tempat berbagi foto dan video bertema humor
- dan lain-lain..

Pertumbuhan media sosial dirasa sangat cepat. Ada juga media sosial yang akhirnya ditinggalkan para penggunanya dan ditutup, misalnya friendster dan situs blog multiply. Dengan ditutupnya media sosial tersebut, maka seluruh postingan baik tulisan, foto, dan video yang dishare akhirnya hilang.

Maka itu, sangat penting bagi kita tidak hanya mengandalkan situs internet untuk menyimpan data yang ada. Juga perlu diingat, sekali kita men-share tulisan, foto, atau video, maka postingan tersebut bisa selamanya ada di internet. Berhati-hatilah dalam memposting karena postingan tersebut bisa memengaruhi citra kita di masa depan. Kini orang cenderung menilai orang lain hanya dari tampilan media sosial yang ada. Padahal banyak juga orang yang berusaha membuat tampilan media sosial yang indah, padahal di kehidupan nyata, hidupnya tidak sama dengan yang ada di media sosial tersebut.

= to be continued =

Thursday, August 20, 2015

How Intense Your Picked Life Partner is

And when you choose a life partner, you are choosing a lot of things, including your parenting partner and someone who will deeply influence your children, your eating companion for about 20.000 meals, your travel companion for about 100 vacations, your primary leisure time and retirement friend, your career therapist, and someone whose day you will hear about 18.000 times.

Intense shit.

How to Pick Your Life Partner by Tim Urban

Read the full article on www.huffingtonpost.com (link).

= to be continued =

Sunday, August 9, 2015

Review Agenda UI 2015

Mau nulis review ah. Kali ini reviewnya untuk Agenda UI 2015 versi pocket yaa.

Disclaimer: review ini bukan endorse. Saya menulis review ini dengan keinginan sendiri tanpa permintaan dari siapapun. Saya juga tidak dibayar sepeser pun untuk menulisnya. Tapi jika ada yang berminat mau minta endorse juga boleh kok ihihihi :3

----------

Saya mengetahui UI memiliki agenda tahunan dari tahun 2008. Tahun di mana saya menginjak semester terakhir di kelas 3 SMA dan mulai menampakkan keinginan amat sangat untuk berkuliah di UI. Jadi jika ada info apapun tentang UI pasti saya jadi penasaran.

Di tahun 2008 itu sudah terbersit keingin untuk membeli agenda UI, tapi takut pamali. Nanti sudah jumawa punya agendanya, malah jadi nggak masuk beneran lagi. Makanya saya baru membelinya ketika agenda UI sudah masuk terbitan 2009 sampai sekarang (2015.red). Jadi total saya sudah 6 tahun jadi penggemar setia agenda UI. Oya, agenda yang saya beli selalu yang versi pocket. Saya tidak pernah membeli yang versi executive karena selain alasan harga, desain versi pocket lebih menarik daripada versi executive.

Saya memang suka menulis di agenda. Waktu SD, di sekolah ada yang namanya buku penghubung. Buku penghubung digunakan agar siswanya bisa menulis catatan tugas dari guru dan jadi sarana komunikasi antara guru dan orang tua murid. Lalu berlanjut saat SMP, saya memakai agenda bonus dari majalah Gadis. Saya memakainya di kelas 2 dan 3 SMP. Agendanya didesain gaul dan pas dengan semangat masa remaja.

Saya berniat ingin menggunakan agenda ini sampai SMA nanti. Apa daya saya berhenti langganan majalah Gadis selepas SMP. Di SMA, selama 3 tahun saya memilih menulis tugas-tugas dan keseharian saya di file binder.

----------

Baiklah, mari masuk ke review!

Agenda UI adalah program kerja dari organisasi Badan Otonom Economica (BOE). BOE adalah organisasi jurnalistik keilmuan kampus dari FEUI. Agenda UI merupakan salah satu program kerja di FEUI (kini FEB UI.red) yang paling sukses meraup keuntungan. Salah satu acara lainnya yang meraup keuntungan besar adalah Jazz Goes to Campus (JGTC) acara musik jazz tahunan tertua yang pernah diadakan di kampus.


Ini cover agendanya. Tema "Design Your Vision" tergambar dengan baik. Waktu awal mendapatkan agenda ini, gw antusias membolak-balik covernya karena ingin tahu bagaimana perspektif paling baik untuk mendapatkan arti dari cover yang ada :D

Ketika membeli, saya juga mendapat bonus berupa pulpen dari salah satu sponsor mereka yaitu www.jobsdb.co.id. Sayang pulpennya kini sudah rusak dan tintanya memang kurang tajam warnanya.


Nah lanjut ada bagian prolog dan kalender 2015 secara keseluruhan. Kritik saya di sini adalah warna background dan tulisan nyaris sama. Broken white ketemu abu-abu. Jadi tidak terlalu bisa terbaca.



Berikutnya ada kira-kira 17 halaman yang berisi tentang informasi seputar UI. Data yang tertulis seputar list fakultas, jurusan, dan kontak yang bisa dihubungi. Kembali warna antara background dan tulisan nyaris sama sehingga informasi ini jadi tidak terlalu terbaca. Padahal informasi ini amat penting bagi orang yang ingin menghubungi pihak universitas maupun fakultas.


Pembatas depan "Monthly Planner" yang.. mm.. alay detected? Maksudnya apa ya? Maaf kalau saya nggak nangkep -___-"



Kolom "Monthly Planner" yang terlalu kecil. Padahal space di tulisan bulan (contoh di gambar "February" dan "March") masih cukup luas.



Kembali pembatas "Weekly Planner" yang juga.. mm.. alay detected. Tapi kalau sudah diulang dua kali begini (awalnya ada di pembatas "Monthly Planner") pasti ada sebabnya. Maaf ya saya kembali nggak nangkep -___-"


Setiap bulan dibedakan dengan pembatas berupa kalender per bulan, kolom untuk "notes and goals", dan gambar unik beserta quote. Pada agenda UI lalu, biasanya pembatas tiap bulan berupa foto yang menggambarkan kekhasan setiap fakultas di UI. Mungkin desainer agenda UI tahun ini ingin menggunakan desain yang berbeda. 

Saran saya di sini adalah agar setiap quote ada sumbernya (sepanjang saya cek tidak ada sumber quote sama sekali), dan gambar pembatas di setiap bulan memiliki asosiasi dengan desain kolom di bulan tersebut sehingga tidak terkesan sebagai gambar acak saja.


Jika saya perhatikan, setiap bulan memiliki warna yang berbeda. Hal ini saya acungi jempol karena pembedaan warna mempermudah saya untuk mencari bulan yang saya ingin lihat.


Kembali kolom untuk menulis "Weekly Planner" yang terlalu kecil. Padahal kalau dilihat dari gambar di atas, space nya masih bisa ditarik lagi hingga atas. Hal ini membuat saya jadi sering menulis juga di bagian atas. Tetapi kalau melihat di 3 gambar di atas, terdapat bulan yang memiliki warna yang cukup gelap (hijau tua dan abu-abu.red) sehingga jika saya menulis di bagian atas tetap tidak kelihatan.



Foto yang ini adalah perbandingan antara kolom "Weekly Planner", yang di bawah tahun 2014, yang atas tahun 2015. Foto yang bawah memiliki space lebih luas dan nama bulan benar-benar ditarik ke bagian atas demi kolom untuk menulis yang lebih besar.


Bagian foto panitia. Ada 2 gambar, yang kiri agenda UI tahun 2014, yang kanan agenda UI tahun 2015. Menurut saya halaman ini harusnya menjadi halaman narsis panitia yang sudah bersusah-payah bekerja keras menghasilkan produk agenda ini. Jadi saya menyayangkan foto yang ada berwarna hitam putih dan namanya tidak terlalu jelas karena kalau saya masih menjadi mahasiswa, saya betul-betul ingin tahu siapa saja orang kreatif di balik agenda ciamik ini. 

Tetapi saya akui foto ini masih lebih baik karena ketika angkatan saya yang membuat (kalau nggak salah agenda UI tahun 2011) fotonya lebih tidak jelas dan tidak ada keterangan di foto itu siapa dan menjabat sebagai apa.


Di halaman belakang terdapat informasi nomor telepon penting (seperti kantor polisi, rumah sakit, transportasi, dll), rute angkutan umum yang melewati kampus UI di Salemba dan Depok, juga peta rute transjakarta dan kereta api krl.

Foto di atas kembali menampilkan perbandingan antara agenda UI tahun 2014 dan 2015. Di agenda 2015 ini saya acungi jempol bahwa jumlah halaman untuk peta transjakarta semakin banyak (dari 1 jadi 2 halaman). Tetapi kualitas gambarnya sayang sekali masih kurang baik. Memang rute transjakarta itu luas sehingga gambar yang ada tulisannya superkecil. Hasil cetak di agenda saya pun berbayang sehingga pusing bila menatapnya terlalu lama.


Yang ini adalah bagian rute kereta api krl. Sangat senang panitia bisa mengupdate informasi dari agenda 2014 (kiri) menjadi lebih lengkap di tahun 2015 (kanan). Tapi seperti peta transjakarta, peta krl ini juga tulisannya tidak jelas dan berbayang.

----------

Baiklah sekian tulisan saya. Maaf ya kalau isinya banyak kritiknya. Padahal saya menyadari banget kalau saya diminta membuat agenda untuk menyainginya pastilah supersulit.

Poin saya sebenarnya adalah siapa tahu ada panitia agenda untuk tahun-tahun mendatang iseng nge-google tentang agenda UI. Semoga kritik dari saya bisa jadi bahan pertimbangan untuk memperbaiki desain dan produksi agenda selanjutnya. Sejauh ini, selama 6 tahun menggunakan agenda UI, favorit saya adalah agenda tahun 2011 dengan tema desain batik dan warna coklat dan agenda tahun 2013 dengan tema desain cartoonize.

Jika ditanya, apakah saya akan menggunakan agenda UI lagi untuk tahun-tahun mendatang? Saya akan menjawabnya dengan yakin, "Ya, saya akan tetap menggunakannya!" Saya merasa belum menemukan agenda yang rutin keluar setiap tahun dengan desain menarik dan harga terjangkau seperti ini. Saya bukan orang kreatif, tapi saya suka sesuatu yang kreatif. Agenda yang saya lihat pada umumnya di toko buku isinya cenderung membosankan. Saya juga enggan rasanya membeli majalah remaja kembali agar mendapat bonus agenda karena feelnya sudah tidak nyambung.

Bekerja di bimbel juga membuat saya senang menggunakan agenda UI sebagai hadiah bagi siswa yang mendapat nilai TO terbaik. Hadiah berupa agenda ini diterima dengan antusias dan menjadi tambahan semangat bagi mereka untuk meraih UI sebagai cita-cita di masa depan.

Jadi, terima kasih ya agenda UI. Berkat kamu, kegiatan saya bisa terorganisasi dengan baik :D

= to be continued =

Friday, August 7, 2015

Interested to Make More Friends?

Sumber: Akun Instagram The Good Quote (link)

Quote di atas ditulis oleh Dale Carnegie, yang adalah pengarang buku "How to Win Friends and Influence People" (diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi "Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain" oleh penerbit Binarupa Aksara).

Saya inget banget buku ini adalah buku yang dipinjamkan oleh teman saya Bestari. Quote di atas kini menjadi salah satu senjata saya untuk menambah teman. Yang mana di dunia dewasa ini sulit bagi saya menambah teman karena hidup saya yang terkesan flat biasa-biasa saja, jadi jarang sekali ada orang yang tertarik pada saya, hihi. Dan saya memang memposisikan diri untuk selalu berpikir bahwa semua orang yang saya temui unik dan memiliki cerita menarik.

Meskipun cara berpikir seperti itu membuat setiap orang berpikir kegiatan sehari-hari saya sungguh membosankan. Lalu ketertarikan saya juga menghasilkan beberapa kejadian seperti:

1. Dijauhi karena dianggap terlalu mencampuri urusan orang
2. Sakit hati karena dianggap kepo
3. Mendapat satu balasan oleh junior saya di tempat bekerja, "Kak, lo kalo nanya kayak wartawan deh".
4. Diajak ngobrol berjam-jam oleh orang yang kadang menyebabkan jadi harus memotong agenda lainnya

But I'm happy to be that person :D

Not for being annoying of course, but that trick really helps me to be closer to kindly stranger, hehe. Semoga saya bisa tetap dilindungi agar nggak mudah dijahati ya teman, aminnn.

= to be continued =

Thursday, August 6, 2015

Cara Mengesave Foto dari Instagram (bukan lewat Screenshot)

Halo!

Dari awal Agustus 2015 ini saya jadi pengguna baru instagram. Akhirnya deh ya saya bikin juga. Keraguan saya di awalnya adalah karena saya bingung kalau punya instagram mau dipakai buat apa. Soalnya saya nggak cantik (btw ini ga minta pujian alias sengaja merendah kok, sadar diri aja hihi), saya nggak suka pakai make up, saya nggak selalu pakai baju yang perlu di #ootd in, saya nggak punya kamera canggih yang menghasilkan foto ciamik, saya nggak punya background memukau, pun saya bukan anak travelling.

Bikin instagram ini salah satu ikhtiar saya untuk suatu urusan. Tapi sebelum urusannya tercapai pastilah saya harus tester dulu ya. Kalau nggak tester nanti nggak ngerti cara mengoperasikannya malah berabe, hehe. Oya, kalian bisa buka instagram saya di alamat: http://instagram.com/aliapewe (link).

Tapi bikin instagram ini bener-bener bikin saya takjub sama para penggunanya yang tetiba jadi fotografer profesional semua (well, sebagian memang profesional, tapi lainnya kan mestinya biasa aja ya, tetaplah mereka semua kece) dan bertransformasi menjadi pujangga ketika menulis caption untuk foto. Apalah saya ini yang nulis blog aja masih suka sembarangan, bahkan mau ngasih hashtag aja bingung huihihihihi.

Saking bagusnya foto semua orang, saya jadi penasaran mau mencoba ngesave foto-foto yang berseliweran di instagram. Sayangnya, nggak bisa cuyy. Setiap membuka foto dan klik kanan, pasti nggak ada opsi save, huks.. Jadilah saya ngesearch di google dan menemukan jawabannya, yeayy! Saya ikutan share di sini yaa :))

----------

Cara Mengesave Foto dari Instagram lewat komputer/laptop (bukan lewat ScreenShot):
Sumber tutorial: https://snapguide.com (link)

1. Buka foto yang ingin disave. Misalnya saya ingin save foto ini:



2. Klik kanan, pilih "View Page Source"



3. Akan keluar kode-kode aneh


4. Tekan Ctrl+F, akan muncul kotak "Find" untuk pencarian, lalu ketik "jpg"


5. Kotak tersebut akan membantu kita mencari kode yang berasosiasi dengan gambar. Pastikan kita menemukan kode jpg paling pertama. Blok dari kata http hingga jpg, lalu copy.


6. Buka New Tab atau New Window, lalu paste kode tersebut ke bagian alamat situs. Tekan enter.


7. Kita akan tiba di web tempat foto tersebut berada


8. Dan foto bisa disave dengan cara klik kanan lalu pilih "Save Image As"


9. Voila! Foto berhasil disimpan, yeay!

----------

Perlu diingat, alasan instagram tidak mengizinkan kita untuk menyimpan foto yang diupload di situsnya adalah untuk menjaga copyright pemilik foto tersebut. Instagram adalah satu-satunya pihak yang memiliki izin untuk mempergunakan foto untuk kepentingan apapun.

Jadi bagi orang yang telah mengupload foto di instagram, jangan heran jika sewaktu-waktu foto itu digunakan instagram untuk kepentingan iklan mereka misalnya. Dan bagi orang yang ingin menyimpan foto tersebut, hargailah orang yang telah memposting foto dengan menyebutkan sumber foto dan tidak menggunakan foto tersebut untuk kepentingan komersial kecuali seizin pemiliknya.

Mari berfoto bersama! :D

= to be continued =