Monday, March 25, 2013

Sampek Engtay (2013)

Pementasan Teater Koma yang berjudul Sampek Engtay adalah pementasan yang telah berjalan dari tahun 1988 hingga 2013. Sebelumnya, pada tahun 2004, Sampek Engtay mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai Pementasan Teater terlama karena telah dipentaskan sebanyak 80 kali dengan 7 peran pemain, 4 pemusik, dan sutradara yang sama.

Tokoh Utama
Engtay (Tuti Hartati) dan Sampek (Ade Firman Hakim)

Cerita Sampek Engtay aslinya berasal dari Cina, tetapi Teater Koma mengadaptasinya dengan campuran budaya Sunda dan Betawi. Sinopsis kisahnya adalah Engtay, seorang gadis yang tinggal di Serang berusaha meyakinkan orang tuanya agar dirinya diizinkan bersekolah di sekolah Putra Bangsa, yang bertempat di Glodok, Betawi. Orang tuanya mengizinkan asal dirinya menyamar sebagai lelaki.

Dalam perjalanan menuju sekolah, Engtay bertemu dengan Sampek, seorang pemuda asal Pandeglang yang juga berniat menuju sekolah yang sama. Lalu mereka berdua sepakat saling mengangkat saudara.

Dalang Cerita (Emanuel Handoyo)

Di asrama, Engtay ditempatkan satu kamar dengan Sampek. Ternyata penyamaran Engtay sangat berhasil sehingga tak ada seorang pun yang curiga dengannya. Hingga pada suatu saat, Engtay menceritakan rahasianya kepada Sampek, dan terungkaplah bahwa keduanya saling mencintai.

Sayang Engtay kemudian dipanggil untuk kembali ke rumah oleh orang tuanya. Engtay berpesan agar Sampek segera menyusul untuk melamarnya. Namun Sampek datang terlambat sehingga Engtay keburu dijodohkan. Sampek pun kembali ke rumah, sakit keras karena memendam cinta, lalu kemudian meninggal.

 Jenderal Liong (Rangga Bhuana) Calon Mertua Engtay

Engtay yang dijodohkan akan segera melangsungkan pernikahan. Di sela perjalanan arak-arakan pernikahannya, rombongan Engtay melewati makam Sampek. Engtay pun menghampiri makam tersebut, dan terjadilah keajaiban. Makam itu terbuka, kemudian hilanglah Engtay masuk ke dalam makam tersebut.

Ceritanya yang sederhana, dikemas dengan humor yang segar, sukses membuat gw sama sekali tidak tidur saat menontonnya. Padahal sudah menjadi kebiasaan gw selalu tidur setiap pementasan Teater Koma, apalagi kalau bukan karena waktu pementasannya biasanya berjalan dari pukul 20.00 hingga maksimal 24.00.

Adegan Penutup Sampek Engtay

Karakter favorit gw bernama Suhiang, dia adalah teman terdekat Engtay di rumah, juga seseorang yang mengusulkan Engtay mengelabui orang tuanya dengan menyamar sebagai lelaki agar diizinkan pergi sekolah.

Gerak-geriknya yang lincah dan menggemaskan yang membuat gw suka dengan karakternya. Apalagi saat dia harus berlari tapi dengan menjinjitkan kaki, cara berlari yang unik :D

Suhiang (Andhini Puteri Lestari) dan para pengiring pengantin

Begitulah kira-kira cerita dari Sampek Engtay. Gw menonton Sampek Engtay pada hari Selasa, 19 Maret 2013 dari pukul 20.00 hingga 23.30. Tahun ini pementasan diadakan dari 13-23 Maret 2013. Pementasan berjalan sangat baik, cuma mungkin karena sudah menjelang hari terakhir, suara para pemain terdengar agak serak, dan ketika adegan menyanyi, suara nyanyiannya jadi tidak terdengar terlalu jelas. Tapi ini dapat dimaklumi karena para pemain sama sekali tidak menggunakan bantuan pengeras suara, sehingga sangat wajar suaranya habis. Apalagi karena tingginya peminat, pementasan ini bisa digelar sehari dua kali, yaitu pada pukul 14.00 dan 20.00.

Pementasan ini adalah kali kelima gw menonton pertunjukan dari Teater Koma, dan pertama kali menonton di GKJ. Urutan secara berturut-turut pementasan Teater Koma yang pernah gw tonton adalah Kenapa Leonardo (GBB, 2008), Republik Petruk (GBB, 2009), Sie Jin Kwie (GBB, 2010), dan Rumah Pasir (Salihara, 2010). 

Lalu untuk pentas teater lain, gw sempat menonton monolog Butet Kertaradjasa berjudul Sarimin (GBB, 2008), dan Kucing (GBB, 2010). Pentas teater dari FEUI yang dilaksanakan di kampus, maupun di luar kampus (A Midsummer Night's Dream, Teater Besar Jakarta, 2011), dan juga Teater UI (Perempuan Pilihan Dewa, GBB, 2011) juga tidak luput dari kunjungan :))


Terima kasih Teater Koma telah membawa kami berempat untuk bertemu kembali :)

= to be continued =

* Foto diambil dari facebook Rangga Bhuana, dan vivanews.com
* Sinopsis diambil dari booklet yang dibagikan saat pementasan

2 comments:

Addina Ayuningtyas said...

Aaaaa kangeeeen kaliaaan, mauuu bgt nonton teater komaa padahalll huaaa, lain kaliii aku mau ikutan ya, ajak-ajak lagiii yaaa....

alia pewe said...

Iyaa addinaa :D
tahun depan mungkin ya, yuk ikut yuk~