to Mr. Polar Bear

to Mr. Polar Bear (bukan nama sebenarnya.red)


Perkenalan kita yang pertama adalah melalui dunia maya. setelah itu saya mulai mencari2 anda. ternyata anda tidak sulit untuk ditemukan. anda sering berada di antara teman2 saya. tapi tentu saja anda tidak mengetahui saya dari mereka. karena memang tak ada hal penting yang mengharuskan mereka untuk membicarakan saya.

pada akhirnya, anda mengetahui saya juga. kita berkenalan lagi. kali ini, di dunia nyata.

perkenalan itu menjadi awal. lalu dilanjut dengan ngobrol, smsan (walopun jarang), n yman. sarana komunikasi yang terakhir menjadi yang paling intens dilakukan. karena saya dan dia sama2 suka online dan berinternet ria. walaupun porsi saya masih kalah jauh dengannya.

lalu, saya mengetahui sesuatu hal. saya menyadari kalau kita menjadi dekat, karena dia mempunyai suatu tujuan tertentu. tujuan itu sedikit demi sedikit mulai terkuak sebenarnya. mulanya saya tidak ngeh. dan saya masa bodoh dengan tujuan itu. saya nyaman dengan situasi ini dan saya tidak ingin ada yang lebih daripadanya.

ternyata, sedikit demi sedikit tujuan itu berhasil. saya mulai melihatnya sebagai sosok yang berbeda. saya mulai memikirkan lebih jauh tentangnya. namun tetap ada sesuatu yang membuat saya tidak yakin dengan semuanya. saya menginginkan sesuatu yang lebih, tapi di sisi lain, saya tidak ingin sesuatu yang lebih itu terjadi.

di tengah kebimbangan, seperti kurva yang memiliki titik maksimum, setelah mencapai puncak, nilainya akan menurun. bukan saya, tetapi dia.

dia tidak seperti yang dulu lagi. dia berubah. dia berubah menjadi orang yang tidak saya kenal. pelan-pelan dia mulai menjauh dari saya. memutuskan kontak.

tinggal saya yang kelimpungan dengan perubahan itu.

perlahan saya mulai berpikir ulang. tentang apa yang saya rasakan. memang, keinginan saya untuk memiliki sesuatu yang lebih tidak akan pernah kesampaian, karena keadaan memaksa begitu. tapi ternyata bukan hanya itu saja yang menjadi kehilangan buat saya.

dia adalah seorang teman diskusi dan mengobrol yang menyenangkan. dia bisa membuat saya tertawa dengan segala tingkah kejayusannya. dia memiliki sisi unik yang membuat saya melihat dunia dengan cara yang berbeda.

buat saya, dia adalah seorang kakak..

dan saya merindukannya. saya sangat merindukannya..

saya merindukannya bukan karena saya telah tenggelam pada tujuan awal yang dia miliki. bukan karena saya menginginkan sesuatu yang lebih.

saya merindukan kakak saya..

dan saya tahu, untuknya saya tidak seberharga itu.
mungkin untuknya, saya sudah tidak berarti apa-apa lagi.
tapi saya tidak mengharapkan yang muluk-muluk, saya tidak akan meminta yang lebih itu untuk muncul kembali

tidak, yang saya inginkan adalah..

can we be friends again ? for the second time.. ?

= to be continued =

* gambar diambil dari http://minnesota.publicradio.org/collections/special/columns/news_cut/archive/2008/04/08/