Udah bulan Juli tapi sepanjang tahun ini belum sempet mereview film yang udah ditonton. Berhubung ada lumayan banyak jadi dibagi per 3 bulan dulu deh.
Januari
Nggak nonton sama sekali
Februari
1. The Imitation Game, 070215 di Kokas bareng Mas Ndut
2. Kingsman, 190215 di Kokas bareng Mas Ndut
Maret
1. Whiplash, 070315 di Lotte sendiri
2. Surat Cinta untuk Jakarta, 140315 di PP bareng Mas Ndut
3. Cinderella, 160315 di Metropole bareng Dek Alfi
4. XXI Short Festival, 190315 di Epicentrum bareng Qolbi
5. Insurgent, 200315 di Kokas sendiri
----------
Langsung ke review masing-masing aja ya~
The Imitation Game bercerita tentang tokoh dari Inggris bernama Alan Turing yang berusaha membuat mesin yang bisa memecah sandi yang digunakan Jerman dalam perang dunia 2. Cerita digambarkan pada 3 alur waktu, yaitu saat Alan Turing masih bersekolah asrama, Alan Turing yang berusaha membuat mesin Enigma, dan Alan Turing di masa tuanya.
Alan Turing yang bersekoah asrama memiliki teman dekat bernama Christopher Morcom. Bullying membuat mereka berdua tertarik mempelajari sandi rahasia untuk berkomunikasi. Kebersamaan mereka menumbuhkan perasaan yang berbeda bagi Alan Turing. Sebelum Alan sempat menyampaikan perasaannya, Christopher meninggal di saat liburan karena penyakit TBC.
Perang dunia 2 membuat Inggris harus mencari cara untuk menghentikan langkah Jerman. Inggris berhasil menyusup ke dalam komunikasi rahasia Jerman, tetapi komunikasi disampaikan dalam bentuk sandi sehingga pemerintah Inggris merekrut orang-orang ahli matematika, bahasa, dan komunikasi untuk bisa memecahkannya. Tim yang telah terpilih mencoba untuk memecahkannya secara manual, tetapi apa yang mereka kerjakan masih kalah cepat dengan pergantian sandi yang dilakukan 24 jam sekali. Alan akhirnya berniat membuat mesin agar pekerjaan mereka bisa lebih cepat. Sayang rekan lainnya mengunderestimate pekerjaan Alan.
Alan dan timnya berusaha memecahkan sandi
Setelah mesin buatannya bisa bekerja dengan baik pun masih ada konflik seperti seorang rekannya sakit hati karena Alan memilih membiarkan sebuah kapal perang Inggris dibiarkan diserang. Alan dan timnya bisa menyelamatkan kapal perang tersebut (yang di dalamnya terdapat saudara rekan tim Alan), tetapi Alan khawatir pihak Jerman akan mencurigai Inggris telah bisa memecahkan sandi mereka sehingga Jerman akan membuat sistem komunikasi yang lebih rumit lagi.
Alan Turing di masa tuanya dituduh sebagai mata-mata Uni Soviet. Walaupun tuduhan itu tidak terbukti, Alan tetap dikenai hukuman kurungan rumah karena dirinya terbukti gay. Saat itu (tahun 1950an) homoseksualitas masih dianggap sebagai penyakit, dan Alan wajib meminum obat yang diyakni dapat menyembuhkannya alih-alih malah membuat kemampuan fisik dan berpikirnya menurun. Akhirnya Alan Turing memilih untuk bunuh diri karena tidak kuat menahat efek obat pada tubuhnya.
Film ini adalah film pemenang Oscar 2015 pertama yang saya tonton di tahun 2015. Film ini memenangkan Best Adapted Screenplay.
---
Kingsman: The Secret Service
Kingsman bercerita tentang agen rahasia yang sedang mengadakan rekrutmen anggota baru dan berusaha menyelamatkan dunia. Entah kenapa yang saya tangkap dari film ini malah bagian tata busananya yang mengambil tema swag vs gentleman ya. Yang swag mengambil gaya anak jalanan dengan celana hipster, jaket, kaos, topi trucker dan sepatu kets, sedangkan yang gentleman mengambil jas, celana bahan, sepatu pantovel, dan kacamata.
Gentleman vs swag fashion
Musuhnya adalah seorang miliarder bernama Richmond Valentine yang merasa dunia harus diperbaiki demi terciptanya keseimbangan yang baru. Cara yang akan ditempuh adalah dengan membagikan simcard dan internet gratis kepada semua orang. Tanpa diketahui, simcard tersebut dapat menyebarkan radiasi gelombang yang membuat orang di sekitarnya terhipnotis dan saling membunuh satu sama lain. Valentine menyisakan orang-orang kaya yang bersedia bekerja sama dengannya untuk dioperasi dan dipasangi chip yang akan mencegah orang tersebut terkena radiasi tersebut.
Film agen rahasia yang penuh komedi.
Setelah ada acara penganugerahan Oscar, saya mulai menyadari mayoritas film yang saya tonton tidak termasuk ke dalam film yang memenangkan setiap nominasinya. Hanya The Imitation Game, Interstellar (
link), dan Citizenfour (
link) yang sudah berhasil saya tonton. Jadi ketika mengetahui Whiplash akan tayang di Indonesia, saya bersemangat untuk menontonnya. Sayang film ini hanya ada di beberapa bioskop dan hadir tayang sebentar. Saya ingat ketika menonton pun studio diisi hanya oleh 4 orang. Untung bioskopnya tetap mau memutarkannya ya :D
Whiplash meraih penghargaan Best Supporting Role (JK Simmons), Best Achievement in Film Editing, dan Best Achievement in Sound Mixing. Sebagai film bertema musik jazz, Whiplash patut diacungi jempol karena keseluruhan lagu yang menjadi latar dibuat sangan menyenangkan untuk didengar. Saya jadi bertanya-tanya mereka memproduksi cd soundtracknya nggak ya?
JK Simmons dan Miles Teller,
2 aktor krusial pengisi film Whiplash
Cerita Whiplash berkisar antara Andrew Neiman, seorang murid sekolah musik yang memegang alat musik drum, yang bermimpi bisa mengikuti kompetisi jazz. Andrew berlatih sangat keras hingga seorang pelatih band bernama Terence Fletcher tertarik untuk mengajaknya. Terence memiliki pendekatan yang keras untuk mengajar dan tidak segan-segan melakukan hukuman fisik maupun ancaman kepada murid-muridnya.
Kita bisa melihat Andrew yang memaksa diri untuk berlatih dan mengikuti perlombaan sampai harus melukai tangannya, memutuskan hubungan dengan pacarnya karena khawatir akan mengganggu fokus latihan, hingga mengalami kecelakaan lalu lintas saat terburu-buru pergi menuju lokasi kompetisi. Terence akhirnya mengeluarkan Andrew dari band karena performanya dianggap buruk, tetapi Andrew melaporkan Terence atas kekerasan yang dilakukan saat melatih timnya hingga Terence kehilangan pekerjaan.
Kisah berakhir di atas panggung di mana Terence ingin membalas dendam pada Andrew dengan mengundangnya tampil kembali di sebuah kompetisi, tetapi memberikan kertas partitur yang salah dengan sengaja. Andrew yang baru menyadari di atas panggung bahwa dia sedang dipermalukan dan berusaha untuk membalas dendam dengan membuat pemain alat musik lainnya mengikuti lagu yang dia mainkan sendiri lewat drum. Andrew berhasil dan Terence mengangguk puas dengan permainan musik yang ada.
---
Surat Cinta untuk Jakarta
Surat Cinta untuk Jakarta adalah kumpulan dari 3 film pendek yang dibuat sebagai wujud cinta Dewan Kesenian Jakarta, Kineforum, dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta pada kota Jakarta.
Tiga film pendek tersebut berjudul, "Mencari Sudirman", "Kok Ke Mana?", dan "Rock N Roll".
Mencari Sudirman bercerita tentang seorang perempuan yang mencari kekasihnya, Sudirman, yang hilang. Pencarian itu tidak membuahkan hasil, malah kenangan akan Sudirman semakin menjadi-jadi memenuhi di antara macet dan sumpeknya Jakarta.
"Kok Ke Mana?" bercerita tentang ayah dan anak yang hidup bersama. Sang ayah membuka usaha penyewaan lapangan bulu tangkis dan warung kopi sederhana di bangunan yang terbengkalai. Anaknya yang disapa Abang baru saja mengambil seekor tikus sebagai binatang peliharaan dan menamainya Kok. Tetapi sang ayah yang tak menyukai tikus sengaja membuang tikus tersebut di saat Abang tidur. Keesokan harinya Abang berkeliling mencari tikus ke tempat yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.
"Rock N Roll" adalah film yang paling saya sukai karena bertema kuliner seputar Jakarta. Dua sahabat memutuskan bertemu. Asti baru selesai menyelesaikan studinya di Belanda dan Indra yang diketahui sudah berubah profesi dari wartawan menjadi tukang sayur.
Salah satu adegan di film Rock N Roll,
yaitu ketika Indra dan Asti makan bubur ayam A Guan
Setidaksukanya dengan kondisi Jakarta, Asti merasa dia akan selalu kembali karena kulinernya yang lezat. Sedangkan Indra menyiasati ketidaksukaannya dengan hanya mengunjungi Jakarta saat pagi subuh di mana mayoritas penduduk Jakarta masih terlelap. Pertemuan mereka membawa penonton ngiler melihat keduanya menikmati sarapan bubur ayam A Guan di Mangga Besar, minum es kopi Tak Kie di Glodok, makan siang Laksa Betawi Assirot, dan minum es teler di kawasan Dharmawangsa.
Film ini ditayangkan secara gratis. Saya sempat menonton film ini 2 kali yaitu pertama di Blitz Pacific Place yang kini menyediakan 1 studionya untuk menayangkan film-film Indonesia yang dinamakan Blitz Arthouse, dan kedua di acara XXI Short Film Festival 2015.
---
Kisahnya diambil dari salah satu dongeng terkenal oleh Charles Perrault yang diadaptasi menjadi animasi 2D oleh Walt Disney. Film yang keluar tahun 2015 ini adalah berbentuk live action di mana cerita diperankan oleh manusia asli.
Cerita di filmnya tidak banyak berubah. Tadinya saya pikir setelah film live action Maleficent yang berusaha mengambil sudut pandang berbeda dari cerita Sleeping Beauty, film Cinderella ini juga akan mengambil langkah yang sama. Nyatanya semuanya masih sama sehingga penonton tidak menemui konflik pada cerita. Tetapi penonton tidak lantas dibuat bosan karena mereka dapat menikmati keindahan latar tempat, kostum yang dreamy, lagu yang catchy, sihir yang membuat Cinderella memakai gaun indah, sepatu kaca, kereta kuda, kusir, dan kudanya.
Akting dari setiap pemain juga mendukung dengan sangat baik, terutama ibu tirinya yang kelihatan jahat tanpa harus berteriak ataupun melakukan kekerasan fisik. Film yang cocok untuk semua umur.
Promosi film ini berbeda dari film lainnya. Promotor film Cinderella memilih Sandra Dewi sebagai brand ambassador, menggaet PT KAI untuk mendekor salah satu gerbongnya ala Cinderella, dan menggunakan Mall Kota Kasablanka untuk memamerkan sepatu kaca, gaun ala Cinderella, kereta kuda labu, dan menjual beberapa merchandise dari film tersebut.
Gerbong kereta yang didekor ala Cinderella
Sumber gambar: www.tom-kuu.blogspot.com (link)
Mall Kota Kasablanka yang digunakan sebagai pameran Cinderella
Sumber gambar: www.tom-kuu.blogspot.com (link)
Strategi brand ambassador selanjutnya diikuti film Avengers: Age of Ultron yang mengontrak Luna Maya untuk mempromosikan Black Widow di Indonesia. Sedangkan strategi mendekor gerbong kereta diikuti oleh film Minions.
---
XXI Short Film Festival
Bagian ini akan diupdate di post tersendiri ya. Saya akan menyertakan linknya di sini jika postnya sudah jadi :D
---
Insurgent
Sekuel Divergent. Di Divergent, Tris Prior dan Four berhasil mengacak-acak sistem faksi yang membagi orang-orang di dalamnya menjadi 5, yaitu Abnegation (selfless), Amity (peaceful), Candor (honest), Dauntless (brave), dan Erudite (intelligent).
Jeanine, petinggi dari Erudite, menemukan kubus yang diyakini akan membongkar rahasia adanya sistem faksi. Kubus itu hanya bisa dibuka oleh seorang divergent, yaitu orang yang bisa memenuhi kriteria 5 faksi yang ada. Dimulailah perburuan divergent untuk membuka kubus tersebut.
Tris yang ditangkap paksa untuk membuka kubus rahasia
Film ini dipenuhi drama dan adegan laga. Pemeran Tris yaitu Shailene Woodley menurut saya kurang cocok karena terlalu cengeng. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama. Buku ketiganya yang berjudul Allegiant dan akan dibagi menjadi 2. Bagian pertama akan tayang di tahun 2016.
----------
Setelah The Imitation Game dan Whiplash, jadi muncul keinginan untuk menonton film pemenang Oscar lainnya seperti Birdman, Boyhood, dan The Theory of Everything. Birdman sempat diputar sebentar, tapi saya tidak sempat menontonnya. Boyhood dan The Theory of Everything tidak tayang di Indonesia. Well, mungkin saya "terpaksa" mendownloadnya supaya bisa nonton ya, hehe.
= to be continued =