Saturday, December 27, 2014

Film yang Ditonton Hingga Des 2014

I promise to make a post about "The Last Movies I Watched". I open my archive and just realize the last time I wrote that kind of post was in July 2014 (link). It's not that I don't watch any movies at all, but again, I am too lazy to write in here, ckckck.

Overall gw cuma akan menulis listnya dan menambahkan sedikit komentar jika gw merasa perlu ya :P

1. Teenage Mutant Ninja Turtle, 100814 di Kokas bareng adek-adek
2. Guardian of Galaxy, 290814 di Metropole bareng adek-adek
3. Samurai X: Kyoto Inferno 130914, di Blitz GI sendiri
4. The Maze Runner, 280914 di Gading sendiri, dan 051014 di Kokas bareng mas ndut
5. Tabula Rasa, 041014 di Kokas sekeluarga berlima
6. Rurouni Kenshin: Legend Ends, 281014 di Blitz GI sendiri
7. Interstellar, 161114 di Kokas bareng mas ndut
8. Mockingjay, 231114 di Kalibata sendiri
9. Kukejar Cinta Sampai ke Negeri Cina, 021214 di Epicentrum bareng Widiyong
10. Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh, 131214 di Metropole bareng Widiyong, Lija, dan mas ndut
11. Stand by Me Doraemon, 201214 bareng mas ndut, dan 221214 bareng adek-adek, keduanya di Blitz GI
12. Pendekar Tongkat Emas, 251214 di Kokas bareng mas ndut

----------  

Seneng banget bisa nonton 2 dari 3 trilogi film Samurai X. Yang pertama nggak nonton tapi gw punya softcopynya *ckckck*. Kalo ada yang punya softcopy film kedua dan ketiganya mau doooong :P. Live actionnya keren, sesuai dengan cerita anime yang gw tonton. Memuaskan lah.

The Maze Runner, film yang bikin aktivitas lari merupakan kunci agar bisa tetap hidup. Diadaptasi dari novel dan kayaknya trilogi. Gw sampai saat ini nggak tergerak buat beli novelnya sih, tapi mau mengikuti filmnya kalau sekuelnya udah muncul :D

----------

Interstellar, film science fiction berdurasi 3 jam tentang umat manusia yang berusaha mencari planet lain karena bumi udah mau hancur. Penuh dengan teori fisika dan keberadaan Tuhan. Gw nggak bosen sih nontonnya, tapi untunglah ada mas ndut -- yang saat itu dia menonton untuk kedua kalinya, pertama doi nonton sendiri -- yang sabar menjawab berbagai pertanyaan gw tentang jalan cerita film, hehe. Dan layaknya film Christopher Nolan yang lain, endingnya ngeselin bikin penasaran. Pun sudah dipastikan tidak akan ada sekuelnya.

Mockingjay. Pertama kali nonton yang seri kedua yaitu Catching Fire. Langsung suka. Abis itu download seri pertamanya di internet. Yang seri ketiga ternyata dibagi dua filmnya. Kebiasaan yang muncul abis Harry Potter seri ketujuh filmnya dibelah dua, ckck. Banyak yang bilang film ketiga ini membosankan, tapi gw suka-suka aja sih. Mungkinkah karena gw ga baca novelnya? Isinya adalah tentang bagaimana merancang sebuah pemberontakan dan video kampanye untuk mengajak para rakyat turut serta. Macem inget video para capres deh nontonnya.

Stand by Me Doraemon ditonton dua kali dan dua-duanya bikin gw nangis di adegan yang sama. Kesel pas nonton pertama gw duduk di sebelah rombongan semacam orang kantoran gitu yang kayaknya pede banget kalo mereka nggak nangis dan ngenyek (bahasa indonesianya yang lebih oke apa ya?) yang pada nangis, huuuu. Pas nonton bareng adek-adek juga mereka pada nggak mau ngaku kalo nangis. Padahal gw denger mereka sesenggukan, ckckck.

 Peletakan statue Doraemonnya ga oke nih Blitz GI. 
Bikin yang mau foto jadi backlight :(

Buat yang rajin baca komik Doraemon, nonton film ini kayak menguak memori. Gw sendiri bisa nebak ketika muncul sebuah alat ajaib akan membawa ke adegan apa. Kreator filmnya hebat deh bisa menyatukan potongan-potongan cerita yang sebenernya nggak saling berhubungan, bisa menjadi satu-kesatuan yang apik.

----------

Gw menonton empat film bioskop produksi dalam negeri.

Tabula Rasa gw tonton karena penasaran dengan tema yang diangkat, yaitu tentang kuliner masakan padang. Shoot tentang masakan padangnya sungguh menggoda selera, sukses bikin gw ngiler dan menghargai restoran padang karena masaknya butuh perjuangan. Tapi jalan ceritanya kurang memuaskan.

Kukejar Cinta Sampai ke Negeri Cina ditonton karena kecipratan rejekinya widiyong yang dapet tiket gratisan. 

Foto bareng Widiyong dan Teh Ninit Yunita

Pertama kalinya nonton di Epicentrum, yang sekarang denger-denger lagi mau disita sama pemda Jakarta gegara Bakrie nunggak utang pajak. Filmnya bertemakan cinta dalam islam. Filmnya mengajak kita secara lembut untuk memahami cinta dalam bingkai islami. Udah lama nih gw nggak nonton film dengan tema ini. Terakhir kayaknya film Tanda Tanya yang dibuat Hanung Bramantyo di tahun 2011.

----------

Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh adalah film adaptasi novel karya Dee keempat yang gw tonton. Menurut gw ini adalah karya adaptasi terbaik. Rankingnya menurut gw:

1. Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh
2. Rectoverso, dibuat dalam bentuk omnibus karena berasal dari beberapa cerpen
3. Perahu Kertas, daripada jadi film bioskop, ini akan jauh lebih baik jadi ftv aja
4. Madre, bad bad movie, sorry..

Yang membuat gw senang dengan KPBJ adalah dialognya yang khas Dee banget. Ada yang bilang penulis skenarionya terkesan ragu-ragu mengubah bahasa Dee, tapi dengan mempertahankannya membuat gw yakin bahwa ini membawa spirit novelnya yaitu "roman ketemu sains".

Sayang ada yang mengatakan karena kata-kata yang terkesan njlimet, para aktor dan aktris jadi terlihat hanya menghapalkan dialog tanpa benar-benar menjiwainya. Pemilihan pemain juga dirasa sangat mirip dengan pemain di film 5 Cm. Hal ini sepertinya dikarenakan rumah produksi Sunil Soraya yang menjadi pemegang kedua film telah memiliki artis utama, sehingga merekalah yang terpilih.

Oya, Raline Shah menurut gw bisa banget berperan baik sebagai Rana, maupun Diva. Karakter perempuan manis dan cerdas di Rana, maupun menggoda dan misterius di Diva sama-sama tertangkap oleh Raline. Paula Verhouven yang terpilih memerankan Diva memiliki fisik yang memadai untuk karakternya, tapi tidak pada ekspresi wajah dan suara.

----------

Pendekar Tongkat Emas jadi film Indonesia terakhir yang gw tonton di tahun ini. Jalan cerita biasa, dialog tidak terlalu mendominasi, yang ditonjolkan di dalam film ini adalah keindahan alam Sumba yang menjadi setting tempat, kehebatan ilmu bela diri para karakternya, dan kostum yang memperlihatkan uniknya kain etnik dalam negeri.

Ilmu silatnya asli keren banget, pakai efek sedikit doang, ga kayak macem di film indosiar hihihi. Trus Mira Lesmana pernah ngetweet kalau penonton dari film Pendekar Tongkat Emas jumlahnya memuaskan, dia akan membuat sekuel AADC. Permintaan tentang sekuel AADC jadi melonjak setelah aplikasi chat messenger Line membuat film pendek kelanjutan AADC untuk mempromosikan fitur Line Alumni.

Semoga semoga semoga kalau AADC 2 beneran keluar, filmnya akan sama atau lebih oke dari yang pertama. Kalau nggak mendingan Mbak Mirles ga usah bikin kelanjutannya aja deh hehe

----------

Begitulah film yang udah gw tonton hingga bulan Desember 2014. Kalo nambah mungkin film Night At The Museum kali ya. Tapi masih ga tau mau nonton kapan ^^

= to be continued =

No comments: