Monday, June 29, 2015

Kebutuhan vs Keinginan dan ZIS vs Pajak

Timeline facebook saya sudah masuk kepada waktu Indonesia bagian debat. Sekarang yang ramai diomongin adalah dana aspirasi. Jangan lupa pada akhir tahun ini rencananya akan ada pilkada serentak di berbagai daerah di Indonesia. Semoga saya bisa mencerna segala informasi dengan baik dan nggak asal nulis status atau membalas komentar orang yang akhirnya malah bisa menyakiti dan merusak hubungan pertemanan :)

----------

Saya sudah datang ke launching sepatu di postingan blog sebelumnya (link). Sebelum datang ke sana, saya sempat mengecek harga sepatu merk tersebut di beberapa situs belanja online. Hasilnya, harga sepatu dengan motif polos adalah kisaran 600 hingga 700 ribuan. Harga sepatu dengan motif lucu dan unik (apapun, termasuk yang saya taksir) ada di kisaran 800 - 1 jutaan.

Sampai situ saya berpikir lagi, sebenarnya barang yang saya taksir ini termasuk kebutuhan atau keinginan ya. Memang harga segitu masih bisa saya jangkau, tapi kok sepertinya masih ada keperluan lain yang lebih baik dipenuhi lebih dulu dengan uang tersebut. Alhamdulillah saya juga masih punya beberapa sepatu yang bisa dipakai ke mana-mana. Akhirnya saya memilih untuk tidak membelinya karena toh sepatu bukan barang yang urgent harus saya penuhi sekarang.


Jadi, goodbye sepatu lucu. Sampai ketemu lagi mungkin kapan-kapan ya kalau kita berjodoh ;)

----------

Saya kemarin sempat berdiskusi sedikit dengan ibu saya dan terbit pemikiran bahwa saya merasa lebih rela untuk mengeluarkan uang dalam bentuk zakat, infak, sedekah, kurban, daripada dalam bentuk pajak. Di luar alasan agama, saya merasa lebih percaya ketika mengeluarkan uang lewat masjid atau amil (lembaga penyalur zakat, infak, sedekah), daripada lewat pemerintah. 

Saya merasa pihak masjid atau amil bisa memilih pihak yang tepat untuk menerima sumbangan dan bersedia untuk mengeluarkan laporan pertanggungjawaban. Sedangkan di pajak, sepertinya pemberitaan adanya dugaan korupsi dan tidak jelasnya pengeluaran pajak itu untuk apa saja membuat saya jadi sangsi untuk mengeluarkan uang ke sana. Sampai sekarang saya juga belum memiliki NPWP. Memang bandel sih karena tidak menjalankan kewajiban sebagai warga negara, tapi belum ada dorongan yang cukup kuat untuk melaksanakan kewajiban tersebut, hehe. Toh semua barang yang saya beli juga sudah terkandung pajak di dalamnya, kan?

Semoga kita bisa bersyukur atas segala rezeki yang diberikan oleh Allah dan bisa menggunakannya dengan baik yaa, aminn :)

= to be continued =

No comments: