Saturday, September 22, 2012

Penyesuaian Tarif KRL Jabodetabek per 1 Oktober 2012

Kenaikan harga, terutama untuk barang-barang publik seperti makanan, transportasi, BBM, dll, memang selalu menjadi masalah. Di satu sisi, barang publik diyakini disubsidi oleh pemerintah agar rakyat secara keseluruhan dapat menikmatinya, tidak hanya yang memiliki kekuatan uang. Tetapi kenaikan harga sebenarnya adalah sesuatu yang sulit dihindari bila situasi eksternal mendukung hal tersebut.

Untuk persoalan kereta api, kenaikan harga umumnya akan dihadapi karena kenaikan harga bahan bakar, adanya kebutuhan penyediaan kereta api, perbaikan fasilitas, dll. Hanya saja, masyarakat selalu merespons negatif karena merasa tidak melihat adanya perubahan. Kenaikan harga seharusnya dibarengi kenaikan kualitas. Saya ingat pernah membaca di detik.com, Pak Dahlan Iskan pernah menyampaikan, "Seharusnya kenaikan harga tidak menyebabkan kenaikan kualitas, kualitas ya harus terus meningkat !". Meski demikian, di tulisan yang lain, YLKI menyatakan bahwa PT KAI masih memiliki sejumlah masalah seperti keterlambatan waktu datang, stasiun yang masih kurang layak, jumlah armada yang kurang sehingga kereta selalu penuh sesak, AC yang ternyata cuma kipas angin, dll.

Lalu, kalau tidak salah saya pernah membaca berita yang isinya ada seorang pejabat perkeretaapian yang bilang, "Kalau nggak mau harga tiket kereta api naik, ya nggak usah naik kereta api !". Beritanya saya coba cari lagi kok nggak nemu ya, mungkin salah ngetik kata kuncinya kali, hm. Namun hal ini sepertinya kurang baik untuk disampaikan kepada publik karena percayalah, orang-orang memilih kereta bukan karena memang mau, karena tidak ada lagi transportasi memadai yang dapat membantu mereka secara cepat dan terjangkau ke tempat tujuan. Kereta masih menjadi rajanya transportasi karena tidak perlu terjebak macet dan ketika dia lewat, mobil, motor, bus, bajaj akan takluk semuanya (baca : berhenti). Jadi mereka terpaksa ya pak pejabat, coba dipahami lah, jangan lantas dicaci maki begitu. Toh PT KAI tetap bisa hidup karena sumbangan uang dari mereka bukan ?

Nah, demi mendukung sosialisasi kenaikan harga, PT KAI memproduksi sebuah poster berisi komik yang menceritakan kenaikan harga dan tujuan dari kenaikan tersebut. Layak untuk diacungi jempol untuk usahanya karena PT KAI secara tidak langsung ikut mencerdaskan para pemakai jasa kereta api dengan cara yang menyenangkan. Selanjutnya, tentu saja kita semua berharap dengan adanya kenaikan harga, PT KAI dapat memenuhi segala kebutuhannya sehingga para penumpang bisa lebih terlayani. Jangan dikorupsi uangnya ya, pak dan ibu pengurus kereta api ! :)

Oiya, inilah komik yang saya maksud, terima kasih kepada mas penjual tiket yang mau memberikannya kepada saya ^^

klik untuk memperbesar gambar

= to be continued =

1 comment:

kikils said...

baru tau ada komiknya, ijin copas komik ke blog saya ya