Pulang ke rumah dalam rangka besok mau melaksanakan salah satu hak sebagai warga jakarta, yaitu pemilihan gubernur jakarta.
Masalahnya, dari awal acara pemilihan ini, pendaftaran, kampanye. debat, selesainya putaran pertama, lalu kampanye lagi untuk putaran kedua, hingga besok hari H pemilihan, gw belum pernah menyaksikan secara langsung tentang performa para calon. Yang gw lakukan adalah baca berita di koran, di internet, di twitter, denger katanya-katanya dari orang-orang.
Yang salah memang gw sih, jelaslah bahwa kata media dan orang-orang lain tentang para calon tentunya bisa sangat subjektif tergantung sudut pandang masing-masing. Dan ini adalah sangat wajar karena manusia memang dilahirkan berbeda dan penyerapan informasi itu banyak faktornya. Sehingga kalau di teori komunikasi ya, satu informasi yang disampaikan ke banyak orang, bisa ditangkap berbeda-beda.
Beruntunglah di abad 21 ini ada yang namanya youtube. Terima kasih banyak buat yang mau merekam dan mengupload ke situs video kesayangan kita semua. Jadilah gw terdiam di depan komputer memandangi layar berganti-ganti dari satu debat ke debat lainnya.
surat suara untuk pemilu gubernur dan wakil gubernur
DKI Jakarta putaran kedua, sumber : tempo (link)
Akibat calon pilihan gw nggak lolos ke putaran kedua, jadi pusing nih mau pilih siapa. Apalagi akibat denger si katanya itu, jadi makin bingung untuk memilih.
Gw di sini mencoba untuk objektif dan mendengar semua katanya. Bagusnya memiliki akses komunikasi yang lancar (baca: internet dan koran) adalah gw bisa mengetahui positif negatif dari kedua calon. Nggak cuma negatif miring sebelah karena isu SARA, ataupun jadi senewen karena sang AHLI ternyata nggak seahli yang kita harapkan. Sampe ke hasil perhitungan lembaga survey yang mayoritas pada labil karena selisihnya yang beda-beda tipis.
Sisi positif kedua calon juga pernah gw dengar. Info dari twitter juga gw baca baik yang dukung calon nomor 1 maupun 3. Yang bisa gw tangkep adalah nobody's perfect *gubraaaak!* hahaha
Iya bener kan ? Nobody's perfect. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hasil dari perbincangan dengan bokap juga, di dunia politik, nggak ada yang bisa kita percaya 100%. Eh kalo itu sih, semuanya nggak bisa dipercaya sepenuhnya kecuali sama Tuhan ya, hehe. Eh ini bukan rasis, ini beneran, masa Tuhan bohong ? Di agama manapun juga nggak ada Tuhan yang bohong sama hambaNya kan ?
Lanjutan perbincangan dari bokap, beliau bilang, sebenarnya siapapun yang kita pilih, bisa aja dia kalah dan calon satunya lagi yang menang. Kalau kita nggak sreg sama calon yang menang gimana ? Ya terima-terima aja kan ? Kecuali kalau ada indikasi kecurangan, baru deh bisa dilaporkan.
logo kampanye kedua calon, sumber : salingsilang.com (link)
Tapi yang kurang dari pembicaraan bokap adalah, gimana kalau calon yang kita pilih memang menang lalu ternyata kinerja dia nggak juga bikin kita sreg ? Ujung-ujungnya diem aja juga ?
Intinya, menurut gw, siapapun nanti yang menang, kita sebagai warga jakarta, atau warga daerah lain yang mencari nafkah di jakarta, mestinya selalu mendukung mereka. Mendukung ini bukan berarti iya-iya aja apapun yang dia lakukan, tapi juga ikut membantu jika mereka butuh bantuan, mengingatkan bila ada kesalahan. Nggak lantas diem aja, atau malah melakukan tindakan anarkis seenaknya yang akhirnya akan merugikan rakyat sendiri.
Eh tapi untuk gw sendiri sih, gw belum menemukan sarana yang tepat nih untuk misalnya mengingatkan bila ada kesalahan. Kalau mengikuti peraturan sih insyaallah sudah ya, seperti membuat ktp dengan cara jujur, ikut mengurangi kemacetan dengan naik kendaraan umum (emang belum punya kendaraan pribadi sendiri sih haha), membuang sampah pada tempatnya supaya sungai nggak mampet dan mengakibatkan banjir, ikut wajib belajar 9 tahun, dan paling kalau ada keluhan menyampaikannya secara damai di blog hehehe :P (tapi nggak ada jawaban dari pemerintah DKI Jakarta, iyalah siapa juga yang baca blog gw ? mehehe)
Makanya, selagi kita, para warga jakarta, memiliki kesempatan untuk memilih, memilihlah ! Karena berpartisipasi dalam pemilihan memang sudah menjadi hak kita untuk turut serta menentukan masa depan DKI Jakarta. Tapi kita juga harus tetap berpartisipasi untuk siapapun yang terpilih nantinya ya :)
Oiya, buat yang udah berencana buat golput, jangan lupa untuk tetep dateng ke TPS ya. Coblos dua-duanya aja soalnya pernah denger cerita kalau kita nggak dateng, bisa-bisa surat suara kita yang masih bersih itu "dibantuin coblos" sama petugas TPSnya. Eh tapi ini bukan nuduh para petugas TPS lho. Tetep lah mencegah lebih baik daripada mengobati kan :) Jadi daripada nanti ada suara miring buat para petugas TPS yang udah rela capek ngurusin TPSnya, mendingan kita bersihkan nama mereka dengan cara ikut serta memilih :)
Selamat menggunakan hak politik !
= to be continued =