Wednesday, July 10, 2013

Farewell Dila Eka dan Film Don't Talk Love

Sabtu, 290613

Farewell Dila


Gw dateng ke farewell seorang teman baik bernama Dila Ekawati Sobar. Dia ini teman yang sebelumnya pernah gw ceritakan akan meninggalkan pekerjaannya di Jakarta untuk hijrah ke Lampung bekerja menjadi guru, yang buat gw itu adalah super cool!

Dia akan menjadi guru di sebuah sekolah program CSR sebuah perusahaan. Gw belum nanya sih dia akan ngajar murid sd / smp / sma. Tapi gw percaya kalau Dila akan bisa menjalaninya dan menjadi ibu guru baik hati yang selalu semangat membimbing anak-anak didiknya :))

peserta farewell Dila :D
bawah, ki-ka: Royza, Efi, Dila; atas, ki-ka: Alia, Yuni

Farewellnya bertempat di D'Cost ITC Depok. Kita janjian jam 11.30, tapi apa daya gw yang dateng jam 12.00 menjadi salah satu yang pertama (gw bareng mas buncit, yang udah dateng duluan Yuni). Dila baru dateng 30 menit kemudian, dan shalat dulu di musola lantai dasar 30 menit juga. Jam 1 kita baru mulai dan dari 10 orang yang diundang, baru 5 orang yang hadir. Lalu gegara gw masih punya jadwal lanjutan yang harus dikejar, jam 13.45 gw udah harus pamit. Padahal rasanya belum puas ngobrolnya, huhuuu..

i will miss youuuu Dilaaaa..

Yasudlah, semoga kita masih berjodoh di masa depan untuk bertemu lagi ya Dila. Semangat kerja di Lampungnyaaa :D

----------

Nonton Film Don't Talk Love


Yak, agenda di hari sabtu itu sejatinya ada 3, dateng farewell Dila, beli sepatu di Kokas, dan mau nonton film di TIM. Tapi karena acara pertama udah ngaret, yasud kita skip acara kedua dan langsung ciao aja ke acara ketiga.



Judul: What They Don't Talk When They Talk About Love (atau disingkat menjadi Don't Talk Love)
Sutradara: Mouly Surya
Genre: Drama
Pemain: Ayushita Nugraha, Nicholas Saputra, Karina Salim, Anggun Priambodo, Lupita Jennifer, Jajang C. Noer
Durasi: 104 menit

Sinopsis:

Film ini menceritakan tentang kehidupan 5 remaja penyandang disabilitas yang tinggal di asrama sekolah luar biasa.

Andhika dan Diana

Diana (Karina Salim) harus menggunakan kacamata super tebal karena kemampuannya untuk melihat hanya sejauh 2 cm. Diana sangat antusias menunggu haid pertamanya karena hal itu dipercaya akan membuatnya menjadi wanita dewasa. Diana jatuh cinta dengan Andhika (Anggun Priambodo) yang tunanetra dan mencoba menarik perhatiannya dengan membeli dan memakai parfum bernama "Fantasy". Terdapat juga potongan cerita di mana Diana setiap hari akan menyisir rambut sebanyak 100 kali, dan hari Diana mengikuti les balet, di mana Diana menjadi perbincangan karena disabilitas yang dimilikinya walaupun dalam balet Diana memiliki kemampuan yang lebih baik dibanding teman-teman baletnya yang lain yang tidak menyandang disabilitas.


 Edo dan Fitri

Fitri (Ayushita) adalah seorang tunanetra yang bercita-cita menjadi artis. Sayangnya, orang yang dia percaya akan membawanya pada cita-cita itu hanya memanfaatkan tubuhnya saja. Edo (Nicholas Saputra), anak dari ibu warung (Jajang C. Noer) yang berjualan di lingkungan sekolah dan menyandang tunarungu dan tunawicara, jatuh cinta pada Fitri. Edo mendekati Fitri dengan berpura-pura menjadi hantu dokter sehingga bisa berkomunikasi melalui surat berhuruf braille dengan Fitri.

Diana dan Maya

Maya (Lupita Jennifer) juga seorang tunanetra yang bercita-cita menjadi artis. Maya gemar makan rainbow cake saat makan siang dan tidak segan-segan berbagi dengan teman-temannya. Maya diceritakan mengikuti casting dan senang menyanyikan lagu Twinkle Twinkle Little Star.

Opini:

Terima kasih kepada Kineforum yang mau menayangkan film ini :D 

Tergerak untuk menonton setelah mendapat email notifikasi film ini sudah diputar di Sundance Film Festival dan masuk dalam nominasi World Dramatic Competition, serta menjadi pemenang pada International Film Festival Rotterdam untuk kategori Best Asian Feature Film.

sutradara dan para pemeran utama

Tapi film yang sudah malang melintang di festival itu biasanya memiliki keunikan tersendiri, yaitu kadang sulit ditangkap makna ceritanya. Namanya juga film nonmainstream ya. Sinematografinya bagus dengan pencahayaan yang menyenangkan untuk dilihat. Lalu yang paling menarik dari film ini menurut gw adalah musiknya yang usut unya usut digarap oleh Zeke Khaseli. Dua lagu yang terngiang-ngiang adalah lagu Burung Camar yang menjadi pembuka, dan juga lagu Nurlela yang mengiringi Maya yang muncul membawa rainbow cakenya :D

Ada satu kalimat yang menggelitik dan menurut gw menjadi intisari cerita di pengujung film:

"Cowok jatuh cinta dengan apa yang mereka lihat. Cewek jatuh cinta dengan apa yang mereka dengar."

Review ini dibuat dengan memakai sumber:
imdb.com (link)
kritikusfilmgadungan.blogspot.com (link)
moviegasm.wordpress.com (link)
tabloidbintang.com (link)
wellaswelt.wordpress.com (link)
wikipedia.org (link)
= to be continued =

1 comment:

Unknown said...

HELLOO ALIAAA :)
Thanks ya atas tulisan ttg gw di blog lu. sesuau bgt ya baru gw baca skrng.hahaa :D