Wednesday, December 26, 2012

How are you my spip ?

Hey, just want to give updates to me -- and you, who read this :), that I failed finishing my spip. 


I must extend it to next semester, my 10th semester..

Berita terakhir yang tertulis di sini di postingan ini (link) adalah hari selasa, 18 desember 2012, kuesioner gw balik. Kuesioner yang sudah dipegang perusahaan selama sebulan, kembali sehat wal afiat utuh 150 eksemplar, alhamdulillah. Malamnya, gw meminta tolong kepada Liza Farihah, dan Bestari Nurfitriana untuk membantu menginput data dan membetulkan daftar pustaka -- thanks a lot ya mbak-mbak cantik, I owe your name on my "Ucapan Terima Kasih" on my spip next semester :))

Tadinya mau mencoba mengumpulkan seadanya esok harinya saat rabu, 19 desember 2012, deadline depma. Tapi input selesai jam 3 pagi, itupun masih data mentah, mana bisa dikumpulkan ? Dosen pembimbing pun mencoba melobi dan mendapat tanggal 26 (which means hari ini, 7 hari kemudian dari tanggal itu) sebagai deadline.

Jadi apa saja yang gw lakukan selama 7 hari itu ? Gw mencoba menyempurnakan bab-bab sebelumnya. Tapi yang terpenting tentu saja, mengolah data. Software yang mau dipake adalah spss, salah satu software umum yang dipakai di fakultas gw -- malah kayaknya mulai ditinggalkan karena banyak yang udah beralih ke software lain macem lisrel, eviews, stata, dll.

Gw mencoba mencari orang yang bisa membantu gw untuk mengajari. Gw udah pegang buku petunjuk penggunaan spss juga, cuma tentu akan ada kasus-kasus tertentu seperti gimana kalau nggak valid ? Diikutkan atau tidak ? Bagaimana metode yang benar ? Karena saat gw liat spip orang lain, banyak metode yang digunakan dan gw nggak tau mana yang cocok dengan spip gw.

Akhirnya gw mencoba belajar dari trio psikologi (i called them that). Dan setelah 1 jam dikuliahi mereka, gw menyadari kalau ternyata ada perbedaan statistik yang mereka gunakan di psikologi, dan yang digunakan di fe. Hasilnya ? Mereka bilang variabel gw terlalu banyak, gw masih nggak jelas antara mau mencari hubungan atau pengaruh, dan ketika ada variabel yang indikatornya nggak valid mereka malah jadi berdebat sendiri bagaimana penyelesaian dari masalah tersebut..

Jadi persoalan statistik sama sekali nggak terselesaikan. Artinya, 2 bab dari spip gw masih jauh dari penulisan. Ditambah fakta kalo ui hanya mengadakan wisuda setahun dua kali, pada februari dan september, berbeda dengan kampus lain yang mungkin bisa ada tiga sampai empat kali wisuda sehingga kalau failed pun waktu untuk lulus masih berdekatan.

Well, kalau ingat hal ini -- apalagi kalau ingatnya gara-gara ditanya orang, rasanya gw paling bodoh sedunia karena bisa-bisanya nggak ngerti statistik seperti ini. Macam diteriakin, "Please Al, di fe itu lo belajar 3 mata kuliah tentang statistik, masa masih nggak ngerti juga ?" Yes, I don't understand anything about statistic, hmphhhh.. !

So next year, I will take my 10th semester. Sempet kecewa dan udah pake acara nangis-nangis juga karena keputusan ini. Tapi untuk sekarang, ingin mencoba menerima kenyataan dengan lapang dada. Semoga ini adalah yang terbaik yang diberikan Allah kepada gw.. :')

= to be continued =

2 comments:

Anonymous said...

Suamiku dan aku sama2 lulus kuliah telat setahun. Kalo aku karena emang molor ampe 10 semester, dan dia karena kuliahnya mundur setahun krn tahun pertama ga ketrima di jurusan idaman.

tp karena sama-sama telat lulus itulah (long story short)....akhirnya kami bisa berjumpa di tempat kerja yg sama dan lalu nikah gak sampe 2 thn sejak pertama kenal.

asalkan kita sudah do our best, apa yg dikasih Alloh itu insyaalloh yg terbaik kok. meski kadang untuk bisa tau betapa baiknya DIA, mesti ngelewatin yg ga enak- ga enak dulu :)

maap panjang komennya. biasa jadi silent reader sih. jd dirapel, hehehe...

-ndutyke

alia pewe said...

makasi mbak tyka udah mampir dan memberi komen :D