Monday, June 23, 2014

I Stand..

Udah dari menjelang pemilihan legislatif lalu blog gw diisi beberapa postingan tentang politik. Facebook gw pun bernasib sama. Tapi dalam 2 bulan terakhir, kegiatan itu gw kurangi, bahkan hingga nggak ada sama sekali. Gerah terlalu lama berkutat membaca banyak berita politik. Dan gw merasa demokrasi kita sudah berkembang luar biasa dalam hal kebebasan berekspresi dan informasi hingga sulit membedakan berita tersebut berupa fakta atau kebohongan belaka.

Nope, gw nggak menyarankan kebebasan kita dikurangi, definitely not. Gw mendukungnya kok, tapi memang diperlukan aturan dan filter agar berita yang sampai ke masyarakat bukan berita yang mengada-ada. Di kalangan perkotaan dan terpelajar mungkin mudah untuk mengklarifikasi kebenaran sebuah berita. Tapi untuk masyarakat yang masih tinggal di desa dengan keterbatasan sumber informasi, dan juga masih mudah tersulut emosinya, khawatir mereka terpapar isu yang belum jelas kebenarannya.

Sekarang, pemilihan umum presiden dan wakil presiden kira-kira tinggal 2 minggu lagi. Preferensi politik gw sebenarnya terlihat cukup jelas, terutama di facebook gegara postingan-postingan dua bulan lalu itu. Tapi sekarang gw jadi nggak segitu antusiasnya sih. Walaupun kebiasaan baca (hampir) semua berita yang berseliweran di newsfeed masih gw lakukan agar bisa melihat keadaan yang ada secara objektif. Gw sudah menentukan pilihan berdasarkan hati nurani. Sempat ada orang yang menyadarinya dan ingin "meluruskan" pandangan gw, soalnya calon yang gw pilih banyak diisukan antiislam haha, lucu ya. Ada juga orang yang memilih salah satu gegara dia "nggak bisa" memilih yang lain. Bahkan pilihannya sampai membuat cekcok rumah tangga, ealah..

Walaupun sudah menentukan pilihan, gw juga nggak tertarik untuk membuat profile picture sesuai dengan pilihan yang banyak dilakukan orang-orang, itu loh yang tulisannya, "I stand on right side", hehe. Bukannya sok antimainstream, tapi beberapa alasan gw yaitu..

  1. Gw baca ada yang bahas soal grammar (link). Emang ada yang bilang itu lebay dan orang indonesia nggak segitunya. Tapi gw tetap ingin belajar berbahasa inggris yang benar *eaa

  2. Masih dari blog yang sama (link) ada yang bahas kalau kata “right” yang bisa diartikan “benar”, itu juga berarti “sayap kanan” alias “fasis”. Gw tau calon yang gw dukung lebih condong ke demokrasi liberal dan ga mau mengarahkan orang lain bahwa calon tersebut mendukung fasisme

  3. Kata right yang diartikan benar, seolah-olah menuliskan yang memilih calon yang juga gw dukung itu benar, dan yang pilih calon lain itu salah. Gw sebenernya ga keberatan sih, tapi gw benci banget lho kalau ada yang nulis yang pilih calon sebelah sana itu adalah muslim taat dan yang pilih calon sini itu bukan muslim sejati. Nah, kalo dipikir kok gw jadi standar ganda gini ya? Padahal kan mestinya perlakuannya sama aja

  4. Walaupun gw dukung salah satu calon, siapa pun yang terpilih pasti bakal jadi pemimpin gw. Ga ada ceritanya tuh gw bakal pindah negara kalo calon sana yang menang. Nah, gw berharap semoga gw ga jadi fanatik dan ikhlas menerima siapa pun yang akan terpilih. Jadi nggak usah pasang pp itu deh.

Ga ada yang salah dengan pasang pp itu. Ini cuma catatan buat diri gw aja supaya bisa tetep open minded ^^

Trus si mas buncit iseng banget sok-sok unyu bikin pp yang mirip banget padahal.. :P


Berharap hiruk-pikuk ini segera berakhir dengan damai bahagia, semoga siapapun yang terpilih, semua rakyat Indonesia dapat menerima dengan legawa ^^v

= to be continued =