Hujan, yang mengenakan mantel, sepatu panjang, dan payung, berdiri di samping tiang listrik. Katanya kepada lampu jalan, "Tutup matamu dan tidurlah. Biar kujaga malam."
"Kau hujan memang suka serba kelam serba gaib serba suara desah; asalmu dari laut, langit, dan bumi; kembalilah, jangan menggodaku tidur. Aku sahabat manusia. Ia suka terang."
Oleh Sapardi Djoko Damono, salah satu puisi di bukunya yang berjudul Hujan Bulan Juni
= to be continued =
No comments:
Post a Comment