Sebenernya tulisannya simpel sih, tapi ya mengandung kenangan masa lalu wkwk
Jadi saya itu lahir prematur. Saya lahir 1 bulan lebih awal dari jadwal seharusnya. Hal ini membuat saya lahir di bulan Mei.
Beberapa tahun yang berjalan, seperti yang juga terekam di sini, saya menjalani hidup dengan seseorang yang tanggal lahirnya itu di bulan Juni. Membuat saya jadi berandai2, coba aja saya lahirnya tepat waktu, nggak prematur, pasti saya bisa nih ultah deketan sama orang ini
Tapi saat itu saya pun senang2 saja karena jeda waktu ultah kita unik, yaitu 1 bulan 1 hari. Jadi inget2nya gampang.
Hal tersebut juga bikin saya merasa keunikan itu bisa dijadikan tanggal cantik. Yang bikin saya, mungkin juga cewe2 lain yang kl merasa sudah bertemu "the one" lakukan, berandai2 kapan kita akan menikah. Yes, I - am - that - freak wakakakakak
Jadi berikutnya saya mencari tanggal cantik itu, di bulan Juli tentunya, kapan si tanggal cantik ini akan jatuh di hari Sabtu atau Minggu. Oke, ternyata ada 2 tahun "terdekat", yaitu tahun 2017 dan 2018.
Perlu dicatat, saya barengan orang itu dari 2009, lalu saya memikirkan tanggal cantik itu di sekitaran tahun 2012-2013. Tentu saya sampaikan juga hal ini kepada orangnya. Responsnya? Ketawa-ketawa saja. Tapi saya nggak ada masalah karena toh tanggal itu masih cukup jauh.
Sampai akhirnya, tanggal itu semakin dekat..
Saya jadi deg2an. Ini kayak sebuah impian yang saya sudah idam2kan sejak lama. Ya, saya mau menikah di tanggal itu. Tentu orang yang kemungkinan besar saya ajak ya si orang itu. Tapi saat itu, tahun 2016, saya sedang ada masalah yang cukup pelik. Bodoh banget sih saya ingatkan dan katakan kepadanya kl waktunya semakin dekat, dan ya, saya mau menikah sama dia di tanggal cantik tersebut.
Hasilnya? Tentu, gagal.
Sebuah kegagalan yang bikin saya sedih sekali. Sedihnya, sedih banget. Apalagi ga lama dia udah punya cewe baru (alhamdulillah sekarang udh istri ya di tahun 2022 ini). Kayak hina banget rasanya saya udah lama punya impian seperti itu hahah.
Lanjutannya, saya berniat untuk celibate, alias, mau jadi single aja dulu. Saya nggak berniat mencari cinta yang baru, nggak berniat mencari pacar, saya mau "menikmati" kesedihan saya.
Buat sebagian orang, ini adl hal yang aneh. Tentu banyak yang menasihati saya agar tidak berlarut2 dlm hal ini. Tapi sebagai orang yang tahu pentingnya kecerdasan interpersonal, saya merasa lebih baik saya mengizinkan diri saya menyelaminya agar bisa melewatinya dengan ikhlas.
Sampai akhirnya muncul seseorang yang lain, saya cuma mewanti2 dia, saya cuma mau menikah. Kl tidak menuju pernikahan, sebaiknya hubungan ini tidak usah diada-adakan
Dan ternyata? Kejadian juga menikah sama orang ini haha
Dan betapa baiknya Allah, Dia memberikan beberapa hal kepada saya:
- Saya lamaran di tanggal cantik bulan Juli yang sudah saya idamkan sejak lama
- Saya dan suami tanggal lahirnya deketan, jadi kami benar2 bisa merayakan ulang tahun berdua. Tidak perlu berandai2 karena saya lahir prematur haha
- Orang ini betul2 muncul tepat waktu seperti perkiraan saya sebelumnya. Tentu semuanya atas izin Allah
Kadang saya berpikir, kok semuanya bisa sama seperti yang saya inginkan, tapi nggak sama orang itu sih ya Allah?
Tentu semuanya sudah by design yang terbaik dari Allah Swt ya untuk semuanya. Baik bagi saya, maupun bagi orang itu
Toh kami berdua juga baik2 saja tanpa ada sesuatu yang mengganjal lagi. Mungkin ya, mohon maaf jika masih tersisa kenangan2 seperti ini :)
Sampai kapan hal ini akan diingat2?
Bisa jadi.. selamanya.. hahah
Dan saya tetap perlu wadah untuk menumpahkannya. Jika tak ada satu orang pun yang bisa saya ceritakan tentang hal ini, saya bersyukur masih ada kamu, blog :))