Sunday, January 19, 2020

Good bye 2019, Welcome 2020

Hi blog, long time no see

2019 seperti berjalan begitu saja di blog ini. Tanpa catatan apapun.


Padahal banyak sekali hal yang terjadi. Jika diminta menyebutkan satu per satu, mungkin saya juga lupa detailnya. Tapi perasaan yang dirasa tetap tersimpan di memori. Jadi itu yang mngkin bisa saya ceritakan.

Secara general, mungkin akan melompat-lompat tidak terlalu sesuai timing.

Ares yang memasuki usia 6-18 bulan. Memulai mpasi, finger food, hingga kini bisa makan sendiri. Merangkak sambil menyeret tubuh, duduk, berdiri, dan merangkak dengan tangan dan kaki. Kini sudah berjalan dan sedang belajar melompat. Semakin banyak kata yang bisa diucapkan. Semakin bisa mengerti akan perintah dan komunikasi. Berat badan masih seret naiknya, tapi alhamdulillah sehat selalu.. :)

Suami yang diterima sebagai cpns dan bekerja di kota yang berbeda, membuat kami menjalani LDM. Tidak lama-lama sih, alhamdulillah setiap hari Jumat malam hingga Minggu kami masih berjumpa, sebelum dia kembali di hari Senin subuh. Hubungan pernikahan yang memasuki 2 tahun tetap menjadi pembelajaran bersama, terutama terkait masalah komunikasi.

Saya?

Buku agenda yang saya teguhkan untuk pakai selama 2019 ternyata tidak membuat saya sreg. Yang sebelumnya saya serajin itu menulis beragam kegiatan dan catatan keuangan, semuanya miss tertulis, dengan alasan saya tidak suka dengan ketersediaan halaman yang ada di buku agenda tsb.

Memiliki anak yang sedang aktif bertumbuh kembang membuat saya merasa terbatasi pergerakannya. Utamanya karena saya merasa harus menjaganya sendirian pada mayoritas waktu yang ada. Memang kedekatan dengan orang tua membuat saya bisa menitipkan anak saya. Tapi karena orang tua saya juga memiliki kegiatan sendiri, tentu saya tidak bisa sering-sering melakukannya.

Tidak hanya untuk bepergian, untuk melakukan kegiatan di rumah saja jadi agak sulit. Pasti pernah denger deh drama ibu-ibu yang mau ke toilet saja rasanya susah benar. Mau cuci piring, atau di dapur memasak, sudah ditangisi. Semua kegiatan benar-benar dilakukan bersama. Kl mandi, harus dilakukan bersama karena tidak mungkin anak saya menunggu di luar ketika saya mandi. Ketika makan juga seringnya sepiring berdua. Karena dia lebih tertarik pada makanan yang dimakan ibunya daripada makanan yang disediakan khusus untuknya.

Tidak ada penyesalan atau keluhan mengenai saya yang harus menjaga anak saya. Namun akibatnya tidak terlalu baik bagi kesehatan emosional dan psikis saya.

Merasa terkungkung. Kesepian. Saya beruntung saya masih memiliki koneksi internet. Saya bisa berkeliling lewat media sosial mengetahui situasi terkini dan kabar teman-teman saya. Saya jadi mengetahui kl di antara berbagai e-commerce, saya nyaman sekali menggunakan shopee dan jadi merasa ada keseruan memperhatikan flash sale, hihi. Saya yang tadinya suka wiskul mencoba berbagai resto, karena keterbatasan kesempatan, saya jadi beralih mencoba merk-merk mie instan di luar merk yang biasa saya makan untuk bisa mengeksplor rasa-rasa baru. Turns out, it's makes me happy, haha.

Menemukan bahwa circle semakin menyempit dan sangat menghargai orang-orang yang bersedia menyesuaikan dengan kondisi saya. Melihat ada kemungkinan bisa masuk ke circle lain. Sayang di usia dewasa ini, saya merasa agak sulit menemukan yang benar-benar bisa merasuk hingga dalam. Jadi ya, seperlunya saja. Awalnya terasa menyedihkan. Lama-kelamaan, menyadari bahwa ini hal yang manusiawi, dirasakan semua orang. So, time will heal.

Melihat fakta bahwa pengeluaran semakin banyak, dengan pemasukan yang cenderung tidak banyak berubah, membuat saya terdorong untuk melakukan sesuatu. Menyesuaikan pengeluaran di bagian-bagian yang bisa dikurangi. Menambah pemasukan dengan melakukan jastip. Pengalaman yang luar biasa baru untuk saya dan memompa semangat yang sebelumnya tak pernah ada. Membuat hidup lebih hidup, haha. Meskipun saya tahu, cara ini membutuhkan fisik yang sehat dan kuat, waktu yang cukup banyak, dan support system yang tepat. Utamanya untuk menjaga anak ketika saya pergi belanja, packing, dan mengirim barang-barang.

Sekarang update kehidupan terasa lebih cepat via instagram. Padahal kl sedang tidak ada wifi ya tidak bisa diakses juga, haha. Saya pun kaget ketika melihat buku harian saya. Ternyata saya menulis di dalamnya sejak Desember 2017. Berarti sudah 2 tahun, ini masuk tahun ketiga saya mengisinya. Saya pun sudah memiliki cadangan buku harian jika di tengah-tengah dia habis, karena memang halamannya sudah tidak banyak lagi.

Kira-kira begitu saja update 2019 saya. Sejarang dan sesenang itu memiliki waktu untuk menuliskannya di blog ini. Semoga saya bisa memiliki waktu lain untuk menulis hal-hal lain di sini. After all, you are one of my Lala Land :)

No comments: