Friday, July 31, 2015

Sidang Tesis Anis 240615

Setelah datang ke acara sidang dan wisuda di tahun 2014 (link), saya kira saya tidak akan datang lagi ke kampus untuk datang ke event yang sama. Tetapi terima kasih kepada Addina, saya kembali bisa datang menyemangati seorang teman saya yang mau sidang! :D

Kiri: bareng Addina yang ngajakin dateng
Kanan: bareng Anis yang mau sidang! :D

Yang mau sidang namanya Anis. Dia mengambil S2 di FKM UI, jurusannya kalau nggak salah tentang kebijakan publik. Tesis dia mengambil studi kasus di SMP suatu daerah pinggiran Jakarta. Yang diteliti adalah pengetahuan para siswa SMP terhadap peraturan tentang larangan merokok.

Sidangnya bersifat terbuka sehingga saya bisa tetap stay di dalam ruangan untuk mendengarkan paparan dari Anis. Yang saya sedihkan adalah ketika mendengar hasil penelitiannya, masih banyak siswa SMP yang tidak mengetahui larangan tersebut sehingga mereka masih melakukannya di dalam lingkungan sekolah. Bahkan banyak di antara mereka yang sudah merokok aktif. Salah satu alasannya adalah karena di dalam keluarga mereka juga ada perokok sehingga mereka jadi ikut-ikutan merokok :'(

Solusi yang ditawarkan tesis tersebut masih berupa anjuran agar peraturan yang ada kembali ditegakkan agar para siswa dapat mengurangi aktivitas tersebut. Sayangnya buat saya solusinya masih kurang greget sih. Tapi yang saya tahu, kalau di Fakultas Kesehatan Masyarakat, yang dicari adalah cara untuk mencegah timbulnya penyakit sehingga yang muncul biasanya dalam bentuk peraturan dan penyuluhan saja.

Well, selamat yaa Anis! Bisa menyematkan titel SKM dan MKM deh sekarang :D Semoga ilmunya bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain yaa :))

Anis bersama para penguji

= to be continued =

Thursday, July 30, 2015

Idul Fitri 1 Syawal 1436 H

Lebarannya sudah lewat dari hari Jumat, 17 Juli 2015 lalu, tapi postingannya baru dibuat sekarang, haha.

Jadi temans, selamat hari raya Idul Fitri, 1 Syawal 1436 H ya. Mohon maaf lahir dan batin atas segala kesalahan yang saya miliki. Semoga ibadah puasa kita dapat diterima oleh Allah SWT, aminnn.

Salah satu yang saya suka dari momen lebaran adalah damainya media sosial. Rasanya beneran adem dan menyenangkan. Semuanya saling menyapa, meminta dan memberi maaf, dan mengupload foto keluarga besarnya masing-masing :)

Kembali saltum  sendiri hihihi

Lebaran Idul Fitri tahun 2015 ini diisi dengan santai di Jakarta saja. Mengunjungi rumah saudara di Pondok Gede, Jatiwaringin, dan Cimanggis. Menurut saya memang paling enak lebaran Idul Fitri di Jakarta saja karena Jakarta lagi lengang-lengangnya. Paling macet ketika hari H saja karena banyak orang bepergian untuk silaturahmi :)

----------

Selain silaturahmi dengan saudara, saya juga sempat bertemu dengan teman-teman saya pada hari Sabtu, 25 Juli 2015 di Mall Kelapa Gading. Ketemuan bareng sama Nisao, Liza, Widiyong, dan Mas Buncit pun ikutan. Kita ngemil sore di Churreria, shalat maghrib, dan lanjut makan malam di Kyochon.

Paginya saya sempat datang dulu ke pembekalan binglas dan lokakarya pengajar. Dua agenda tersebut menandai usainya libur saya dan dimulainya waktu bekerja kembali, hehe. Selesai dua agenda tersebut, saya bersama Mas Buncit menuju Mc Donald untuk makan siang sembari menunggu Liza bersiap-siap karena kita emang rencana berangkat bertiga.

Makan siang di Mc Donald juga rencana tak terduga. Tadinya mau makan di KFC, tapi antrean di KFC panjang banget nggak selesai-selesai. Padahal itu udah jam 13.30 dan saya udah superlaper. Untung di sebelah KFC ada Mc Donald. Sebelahannya bener-bener nempel banget lokasinya hihi. Padahal setelah kejadian ini (link), saya jadi jarang banget makan di Mc Donald. Ketika makan di Mc Donald juga jadi menyadari kalau pelayanannya jauh lebih cepat dari KFC. Sayang aja Mc Donald nggak jual sup ayam, dan promo es krim banana minionsnya udah selesai, huks.



Seneng banget bisa ketemu langsung sama mereka semua. Semoga kita masih berjodoh di lain waktu ya :)))

----------

Di hari Senin, 27 Juli 2015, saya dan Widiyong datang ke rumah Liza Tri Kusuma untuk melayat ayahnya yang baru meninggal. Tahun 2014 lalu di bulan Desember, ibu Liza telah berpulang lebih dulu, lalu kira-kira 7 bulan kemudian disusul ayahnya. Saat Desember lalu saya tidak sempat datang dan merasa menyesal. 7 bulan ini saya berkontak dengan Liza via media sosial line dan facebook saja. Maka dari itu setelah mendengar kabar meninggalnya ayah Liza dari Tiza Annisa, saya memutuskan bahwa saya harus datang ke rumahnya.

Semoga ayah dan ibu dari Liza Tri Kusuma dapat diterima segala amal ibadahnya oleh Allah SWT. Dan semoga Liza dapat diberi ketabahan untuk menerimanya, amin.. :')

= to be continued =

Wednesday, July 29, 2015

Kecewa karena Memberi



Saya suka memberi hadiah kepada beberapa orang yang saya sayangi. Orang yang disayangi itu luas ya artiannya, hehe. Tapi baru di tahun 2015 inilah saya menemui kekecewaan 2 kali berturut-turut berkenaan dengan pemberian hadiah itu.

Lho Al, kok kejadian mengecewakan malah ditulis di sini? Masih nggak ikhlas kah? Abis lebaran lho ini sistah~

Haha, iya gapapa. Mau nulis ini ceritanya supaya bisa jadi manusia lebih baik dan bisa lebih selow jika keadaan yang sama terjadi. So, here we go~

----------

Cerita 1

Sudah pernah baca postingan blog yang ini? (link)

Yes, ceritanya saya habis jalan-jalan ke luar kota dan saya sudah membeli oleh-oleh untuk orang yang (saya rasa) saya sayangi. Niat di balik oleh-oleh itu adalah untuk membagi kebahagiaan dan saya udah kangen berat sama orang tersebut.

Saya mencoba mengkontaknya. Saya katakan maksud saya ingin bertemu dan perihal oleh-oleh. Saya nyatakan padanya kapan saya bisa. Dan saya sampaikan bahwa saya bersedia menemuinya sampai ke ujung dunia (iya tahu ini lebay, hahah), atau paling tidak saya bersedia mengirimkannya lewat paket.

Tapi jawaban darinya setengah-setengah. Tak ada kepastian. Tak pernah bisa dia sisipkan sekian jam saja untuk bertemu bersama saya. Padahal saya rajin memantau blognya, dan ada beberapa pertemuan dengan orang lain yang dia abadikan di sana. Bahkan dia pergi ke suatu tempat umum, yang saya tahu saya bisa menyusulnya ke sana dan ketemu dengannya paling sekitar 15 menit untuk memberikan barang tersebut, lalu saya bisa pergi jauh membiarkannya bersenang-senang bersama teman dia memiliki janji sebelumnya.

Tak ada kata-kata apapun darinya. Hingga saya -- yang ceplas-ceplos berusaha menyampaikan apa yang ada di kepala dan hati saya -- marah padanya. Ya, saya tidak bangga, tapi saya lega bisa mengeluarkan uneg-uneg saya. 

Untungnya karena si orang ini juga sudah dekat dengan saya, dia mengerti apa yang saya utarakan. Akhirnya dia meluangkan waktu di akhir bulan untuk mengikuti suatu event dan mengajak saya ikutan. Selesai juga urusan, alhamdulillah :)

----------

Cerita 2

Hm, yang ini mungkin tidak akan diceritakan secara lengkap. Intinya adalah saya ingin memberi hadiah ke seseorang, tetapi dia menolak. Saya tetap berusaha ingin memberi karena saya sayang sama orang ini dan orangnya kini tinggal di luar negeri sehingga saya tidak tahu kapan lagi waktu terdekat bisa bertemu dengannya. Tapi dia tetap tidak menginginkannya.

Kemudian di waktu yang sangat singkat setelah dia menolak hadiah saya, dia menanyakan alamat saya karena dia ingin mengirimi hadiah.

Err, dia sebenarnya ngerti nggak ya perasaan saya? Ketika saya mau ngasih hadiah dia menolak, tapi ketika dia mau ngasih, terus dia expect saya akan bagaimana ya?

Yah, saya tahu saya sudah jadi orang menyebalkan ketika "berusaha" alias maksa mau memberi hadiah kepadanya. Apa banget gitu ada orang nggak mau kok dipaksa-paksa. Terus saya tahu saya kembali jadi orang menyebalkan dengan memilih menolak hadiahnya. Saya nggak mau dianggap jadi orang maruk di matanya. Toh dia juga sudah mencontohkan kepada saya untuk tidak sembarangan menerima pemberian dari orang lain kan :)

----------

Jadi inti dari 2 cerita itu untuk saya adalah memberi tidak selalu identik dengan kebaikan. Apalagi kalau memberi kepada orang yang sebenarnya nggak mau dan nggak butuh. Bisa nggak mau barangnya atau nggak mau ketemu kamu ya, Al, hihi.

Mungkin jadi ada tips untuk memberi dari saya, yaitu:
1. Survey dulu orangnya lagi butuh apa
2. Survey dulu orangnya mau apa nggak
3. Ikhlasin orangnya mau nerima atau nggak
4. Ikhlasin nanti barangnya dipakai buat apapun, mau dibuang, dikasih ke orang lain lagi, hilang, yowis ikhlasssss

Poin keempat penting juga buat saya karena saya kadang suka nanya ke orang barang yang saya kasih buat apa. Soalnya saya sering memberi barang yang bisa dipakai langsung, dan jadi superbahagia kalau melihat barang itu beneran dipakai. Tapi ya mestinya ikhlas biarin aja kalau akhirnya nggak ada kabar ya. Kan kalau udah diberi ke orang, otomatis barangnya jadi hak orang tersebut, suka-suka dia mau diapain aja kan, Al? Hehe..

Semangat membangun hati yang ikhlas ya, Al :))

= to be continued =


Tuesday, July 14, 2015

Tiga Hari Lagi Lebaran 1436 H

Wifi di rumah sempat mati beberapa hari. Saya yang selama ini sudah dimanja internet rumah jadi tidak punya pertahanan apapun agar bisa online kembali. Hanya online lewat hp untuk login ke facebook, twitter, dan mengecek beberapa situs. Menulis blog lewat hp terasa tidak nyaman.

Tapi sekarang internetnya sudah balik, yeay! Lebaran tinggal kurang dari 3 hari lagi. Semoga saya bisa menulis lebih banyak di liburan yang tinggal sedikit ini.

Kamu gimana lebarannya? Mudikkah? THR udah dipakai buat apa saja hayoo? :D

= to be continued =

Sunday, July 5, 2015

Baju Baru Alhamdulillah



" Baju baru alhamdulillah
Tuk dipakai di hari raya
Tak punya pun tak apa-apa
Masih ada baju yang lama "

Buat saya yang masuk ke generasi 90an, setiap kali baca kutipan di atas pasti mau nggak mau bacanya sambil nyanyi. Iya, kutipan di atas merupakan potongan dari lagu yang dinyanyikan Dea Ananda yang biasanya terdengar menjelang lebaran.

Sayangnya beberapa kali saya membaca dan mendengar pendapat orang-orang yang malah menganggap buruk pembelian baju baru saat menjelang lebaran. Pembelian baju baru saat lebaran dianggap sebagai perbuatan boros yang tidak ada gunanya dan hanya memuaskan pihak perusahaan garmen yang mengambil untung di setiap event tahunan yang ada.

Yang saya pikirkan adalah ada sebagian orang yang gajinya hanya mampu memenuhi kebutuhan pokok setiap bulannya, sehingga adanya THR bisa membuat mereka membeli keperluan lain seperti baju baru yang mungkin tidak pernah terpikir di bulan-bulan lainnya.

Sumber gambar: tribunnews.com (link)


Yang saya pikirkan adalah adanya transaksi pembelian meningkatkan penjualan, supaya penjualan meningkat, dibutuhkan tambahan produksi, yang berarti perusahaan semakin produktif. Produktivitas yang meningkat dapat meningkatkan kekayaan suatu negara (yang diukur dalam GDP atau GNP) dan penerimaan negara (lewat pajak). Berarti membeli baju baru bisa memberikan dampak positif pada perekonomian negara.

Yang saya pikirkan adalah tingginya rasa kekeluargaan karena biasanya di sebuah keluarga, para orang tua tidak hanya membeli baju untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk anak-anaknya. Tidak jarang orang yang akan mudik menyisihkan uangnya untuk membeli oleh-oleh untuk kerabat di kampungnya.

Walaupun saya juga pernah mendengar diskusi di sebuah stasiun tv swasta bahwa menurut penelitian cenderung terjadi peningkatan kriminalitas setiap menjelang hari besar. Karena Indonesia merupakan negara dengan mayoritas muslim, maka hari besar yang dimaksud adalah lebaran.

Hal ini terjadi karena ketika lebaran, sering diadakan acara open house dan silaturahmi ke rumah-rumah, sehingga orang-orang terdorong untuk menghias rumah seindah-indahnya agar menampakkan kemakmuran yang dia miliki. 

Open housenya Pak Jokowi tahun 2014
Sumber gambar: kompas.com (link)


Atau ketika mudik, orang-orang yang berasal dari kota cenderung berusaha memperlihatkan kehidupannya di kota yang "terlihat" (tanda kutip) lebih baik daripada mereka-mereka yang ada di desa. Padahal saya pernah mendengar pula ada yang ketika mudik, mereka habis-habis menguras uang bahkan sampai berhutang demi penampilan di depan saudaranya. Dan hal inilah yang kemudian menyebabkan tingginya arus urbanisasi setelah lebaran, karena orang kota yang mudik ini kembali ke kota dengan mengikutsertakan saudara-saudaranya.

Intinya, semua hal yang berlebihan itu sia-sia. Ketika mendapatkan THR, kita boleh menggunakannya untuk membeli baju baru, tapi pikirkan juga apakah ada kebutuhan lainnya yang lebih bermanfaat yang bisa dipenuhi dengan uang THR tersebut. Menghambur-hamburkan uang hanya demi bisa sombong di depan manusia itu tidak ada manfaatnya. Apalah arti kesombongan kita jika itu semua sebenarnya adalah harta pinjaman yang sewaktu-waktu bisa diambil Allah yang Maha Kuasa.. :')

Saya berharap semoga yang memilih menggunakan THRnya untuk membeli baju lebaran, bisa mendapat manfaat dari baju tersebut. Dan yang memilih menggunakan THRnya untuk hal lain, tidak serta-merta mendiskreditkan orang lain hanya karena memiliki pilihan yang berbeda.

Toh membeli baju adalah hak asasi setiap manusia karena baju merupakan salah satu kebutuhan primer. Dan kapan pun baju itu dibeli dan dengan uang apapun (yang halal ya) tetap sah-sah saja. Kalau begitu beli baju baru saat menjelang lebaran tidak menjadi masalah toh? :)

" Hari raya Idul Fitri
Bukan untuk berpesta-pesta
Yang penting maafnya lahir batinnya

Untuk apa berpesta-pesta
Kalau kalah puasanya
Malu kita kepada Allah yang Esa"

Nah tapi seperti kutipan di atas yang saya ambil dari lagunya Mbak Dea Ananda lagi, lebaran memang momen di mana kita saling bersilaturahmi, saling memaafkan, dan meraih kemenangan atas latihan selama sebulan penuh yang kita jalani saat bulan Ramadhan. Jadi lebaran tidak bisa diartikan hanya secara sempit sebagai momen kita mendapat baju baru, makan ketupat opor dan gulai, bagi-bagi THR, maupun mudik. 

Apalagi kalau ternyata bulan Ramadhan hanya dirasakan lewat begitu saja tanpa ada perbaikan yang berarti pada diri. Nauzubillahi min zalik, semoga kita tidak termasuk kepada golongan sia-sia hanya mendapatkan lapar dan dahaga dari puasa yang telah kita jalani ya :')

= to be continued =

Thursday, July 2, 2015

Film yang Ditonton Januari Hingga Maret 2015

Udah bulan Juli tapi sepanjang tahun ini belum sempet mereview film yang udah ditonton. Berhubung ada lumayan banyak jadi dibagi per 3 bulan dulu deh.

Januari

Nggak nonton sama sekali

Februari

1. The Imitation Game, 070215 di Kokas bareng Mas Ndut
2. Kingsman, 190215 di Kokas bareng Mas Ndut

Maret

1. Whiplash, 070315 di Lotte sendiri
2. Surat Cinta untuk Jakarta, 140315 di PP bareng Mas Ndut
3. Cinderella, 160315 di Metropole bareng Dek Alfi
4. XXI Short Festival, 190315 di Epicentrum bareng Qolbi
5. Insurgent, 200315 di Kokas sendiri

----------

Langsung ke review masing-masing aja ya~

---

The Imitation Game


The Imitation Game bercerita tentang tokoh dari Inggris bernama Alan Turing yang berusaha membuat mesin yang bisa memecah sandi yang digunakan Jerman dalam perang dunia 2. Cerita digambarkan pada 3 alur waktu, yaitu saat Alan Turing masih bersekolah asrama, Alan Turing yang berusaha membuat mesin Enigma, dan Alan Turing di masa tuanya.

Alan Turing yang bersekoah asrama memiliki teman dekat bernama Christopher Morcom. Bullying membuat mereka berdua tertarik mempelajari sandi rahasia untuk berkomunikasi. Kebersamaan mereka menumbuhkan perasaan yang berbeda bagi Alan Turing. Sebelum Alan sempat menyampaikan perasaannya, Christopher meninggal di saat liburan karena penyakit TBC.

Perang dunia 2 membuat Inggris harus mencari cara untuk menghentikan langkah Jerman. Inggris berhasil menyusup ke dalam komunikasi rahasia Jerman, tetapi komunikasi disampaikan dalam bentuk sandi sehingga pemerintah Inggris merekrut orang-orang ahli matematika, bahasa, dan komunikasi untuk bisa memecahkannya. Tim yang telah terpilih mencoba untuk memecahkannya secara manual, tetapi apa yang mereka kerjakan masih kalah cepat dengan pergantian sandi yang dilakukan 24 jam sekali. Alan akhirnya berniat membuat mesin agar pekerjaan mereka bisa lebih cepat. Sayang rekan lainnya mengunderestimate pekerjaan Alan.

Alan dan timnya berusaha memecahkan sandi

Setelah mesin buatannya bisa bekerja dengan baik pun masih ada konflik seperti seorang rekannya sakit hati karena Alan memilih membiarkan sebuah kapal perang Inggris dibiarkan diserang. Alan dan timnya bisa menyelamatkan kapal perang tersebut (yang di dalamnya terdapat saudara rekan tim Alan), tetapi Alan khawatir pihak Jerman akan mencurigai Inggris telah bisa memecahkan sandi mereka sehingga Jerman akan membuat sistem komunikasi yang lebih rumit lagi.

Alan Turing di masa tuanya dituduh sebagai mata-mata Uni Soviet. Walaupun tuduhan itu tidak terbukti, Alan tetap dikenai hukuman kurungan rumah karena dirinya terbukti gay. Saat itu (tahun 1950an) homoseksualitas masih dianggap sebagai penyakit, dan Alan wajib meminum obat yang diyakni dapat menyembuhkannya alih-alih malah membuat kemampuan fisik dan berpikirnya menurun. Akhirnya Alan Turing memilih untuk bunuh diri karena tidak kuat menahat efek obat pada tubuhnya.

Film ini adalah film pemenang Oscar 2015 pertama yang saya tonton di tahun 2015. Film ini memenangkan Best Adapted Screenplay.

---

Kingsman: The Secret Service



Kingsman bercerita tentang agen rahasia yang sedang mengadakan rekrutmen anggota baru dan berusaha menyelamatkan dunia. Entah kenapa yang saya tangkap dari film ini malah bagian tata busananya yang mengambil tema swag vs gentleman ya. Yang swag mengambil gaya anak jalanan dengan celana hipster, jaket, kaos, topi trucker dan sepatu kets, sedangkan yang gentleman mengambil jas, celana bahan, sepatu pantovel, dan kacamata.

Gentleman vs swag fashion

Musuhnya adalah seorang miliarder bernama Richmond Valentine yang merasa dunia harus diperbaiki demi terciptanya keseimbangan yang baru. Cara yang akan ditempuh adalah dengan membagikan simcard dan internet gratis kepada semua orang. Tanpa diketahui, simcard tersebut dapat menyebarkan radiasi gelombang yang membuat orang di sekitarnya terhipnotis dan saling membunuh satu sama lain. Valentine menyisakan orang-orang kaya yang bersedia bekerja sama dengannya untuk dioperasi dan dipasangi chip yang akan mencegah orang tersebut terkena radiasi tersebut.

Film agen rahasia yang penuh komedi.

---

Whiplash


Setelah ada acara penganugerahan Oscar, saya mulai menyadari mayoritas film yang saya tonton tidak termasuk ke dalam film yang memenangkan setiap nominasinya. Hanya The Imitation Game, Interstellar (link), dan Citizenfour (link) yang sudah berhasil saya tonton. Jadi ketika mengetahui Whiplash akan tayang di Indonesia, saya bersemangat untuk menontonnya. Sayang film ini hanya ada di beberapa bioskop dan hadir tayang sebentar. Saya ingat ketika menonton pun studio diisi hanya oleh 4 orang. Untung bioskopnya tetap mau memutarkannya ya :D

Whiplash meraih penghargaan Best Supporting Role (JK Simmons), Best Achievement in Film Editing, dan Best Achievement in Sound Mixing. Sebagai film bertema musik jazz, Whiplash patut diacungi jempol karena keseluruhan lagu yang menjadi latar dibuat sangan menyenangkan untuk didengar. Saya jadi bertanya-tanya mereka memproduksi cd soundtracknya nggak ya?


JK Simmons dan Miles Teller, 
2 aktor krusial pengisi film Whiplash

Cerita Whiplash berkisar antara Andrew Neiman, seorang murid sekolah musik yang memegang alat musik drum, yang bermimpi bisa mengikuti kompetisi jazz. Andrew berlatih sangat keras hingga seorang pelatih band bernama Terence Fletcher tertarik untuk mengajaknya. Terence memiliki pendekatan yang keras untuk mengajar dan tidak segan-segan melakukan hukuman fisik maupun ancaman kepada murid-muridnya.

Kita bisa melihat Andrew yang memaksa diri untuk berlatih dan mengikuti perlombaan sampai harus melukai tangannya, memutuskan hubungan dengan pacarnya karena khawatir akan mengganggu fokus latihan, hingga mengalami kecelakaan lalu lintas saat terburu-buru pergi menuju lokasi kompetisi. Terence akhirnya mengeluarkan Andrew dari band karena performanya dianggap buruk, tetapi Andrew melaporkan Terence atas kekerasan yang dilakukan saat melatih timnya hingga Terence kehilangan pekerjaan.

Kisah berakhir di atas panggung di mana Terence ingin membalas dendam pada Andrew dengan mengundangnya tampil kembali di sebuah kompetisi, tetapi memberikan kertas partitur yang salah dengan sengaja. Andrew yang baru menyadari di atas panggung bahwa dia sedang dipermalukan dan berusaha untuk membalas dendam dengan membuat pemain alat musik lainnya mengikuti lagu yang dia mainkan sendiri lewat drum. Andrew berhasil dan Terence mengangguk puas dengan permainan musik yang ada.

---

Surat Cinta untuk Jakarta


Surat Cinta untuk Jakarta adalah kumpulan dari 3 film pendek yang dibuat sebagai wujud cinta Dewan Kesenian Jakarta, Kineforum, dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta pada kota Jakarta.

Tiga film pendek tersebut berjudul, "Mencari Sudirman", "Kok Ke Mana?", dan "Rock N Roll".

Mencari Sudirman bercerita tentang seorang perempuan yang mencari kekasihnya, Sudirman, yang hilang. Pencarian itu tidak membuahkan hasil, malah kenangan akan Sudirman semakin menjadi-jadi memenuhi di antara macet dan sumpeknya Jakarta.

"Kok Ke Mana?" bercerita tentang ayah dan anak yang hidup bersama. Sang ayah membuka usaha  penyewaan lapangan bulu tangkis dan warung kopi sederhana di bangunan yang terbengkalai. Anaknya yang disapa Abang baru saja mengambil seekor tikus sebagai binatang peliharaan dan menamainya Kok. Tetapi sang ayah yang tak menyukai tikus sengaja membuang tikus tersebut di saat Abang tidur. Keesokan harinya Abang berkeliling mencari tikus ke tempat yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

"Rock N Roll" adalah film yang paling saya sukai karena bertema kuliner seputar Jakarta. Dua sahabat memutuskan bertemu. Asti baru selesai menyelesaikan studinya di Belanda dan Indra yang diketahui sudah berubah profesi dari wartawan menjadi tukang sayur.

 Salah satu adegan di film Rock N Roll, 
yaitu ketika Indra dan Asti makan bubur ayam A Guan

Setidaksukanya dengan kondisi Jakarta, Asti merasa dia akan selalu kembali karena kulinernya yang lezat. Sedangkan Indra menyiasati ketidaksukaannya dengan hanya mengunjungi Jakarta saat pagi subuh di mana mayoritas penduduk Jakarta masih terlelap. Pertemuan mereka membawa penonton ngiler melihat keduanya menikmati sarapan bubur ayam A Guan di Mangga Besar, minum es kopi Tak Kie di Glodok, makan siang Laksa Betawi Assirot, dan minum es teler di kawasan Dharmawangsa.

Film ini ditayangkan secara gratis. Saya sempat menonton film ini 2 kali yaitu pertama di Blitz Pacific Place yang kini menyediakan 1 studionya untuk menayangkan film-film Indonesia yang dinamakan Blitz Arthouse, dan kedua di acara XXI Short Film Festival 2015.
---

Cinderella


Kisahnya diambil dari salah satu dongeng terkenal oleh Charles Perrault yang diadaptasi menjadi animasi 2D oleh Walt Disney. Film yang keluar tahun 2015 ini adalah berbentuk live action di mana cerita diperankan oleh manusia asli.

Cerita di filmnya tidak banyak berubah. Tadinya saya pikir setelah film live action Maleficent yang berusaha mengambil sudut pandang berbeda dari cerita Sleeping Beauty, film Cinderella ini juga akan mengambil langkah yang sama. Nyatanya semuanya masih sama sehingga penonton tidak menemui konflik pada cerita. Tetapi penonton tidak lantas dibuat bosan karena mereka dapat menikmati keindahan latar tempat, kostum yang dreamy, lagu yang catchy, sihir yang membuat Cinderella memakai gaun indah, sepatu kaca, kereta kuda, kusir, dan kudanya.



Akting dari setiap pemain juga mendukung dengan sangat baik, terutama ibu tirinya yang kelihatan jahat tanpa harus berteriak ataupun melakukan kekerasan fisik. Film yang cocok untuk semua umur.

Promosi film ini berbeda dari film lainnya. Promotor film Cinderella memilih Sandra Dewi sebagai brand ambassador, menggaet PT KAI untuk mendekor salah satu gerbongnya ala Cinderella, dan menggunakan Mall Kota Kasablanka untuk memamerkan sepatu kaca, gaun ala Cinderella, kereta kuda labu, dan menjual beberapa merchandise dari film tersebut.

Gerbong kereta yang didekor ala Cinderella
Sumber gambar: www.tom-kuu.blogspot.com (link)


Mall Kota Kasablanka yang digunakan sebagai pameran Cinderella
Sumber gambar: www.tom-kuu.blogspot.com (link)

Strategi brand ambassador selanjutnya diikuti film Avengers: Age of Ultron yang mengontrak Luna Maya untuk mempromosikan Black Widow di Indonesia. Sedangkan strategi mendekor gerbong kereta diikuti oleh film Minions.

---

XXI Short Film Festival

Bagian ini akan diupdate di post tersendiri ya. Saya akan menyertakan linknya di sini jika postnya sudah jadi :D


---

Insurgent



Sekuel Divergent. Di Divergent, Tris Prior dan Four berhasil mengacak-acak sistem faksi yang membagi orang-orang di dalamnya menjadi 5, yaitu Abnegation (selfless), Amity (peaceful), Candor (honest), Dauntless (brave), dan Erudite (intelligent).

Jeanine, petinggi dari Erudite, menemukan kubus yang diyakini akan membongkar rahasia adanya sistem faksi. Kubus itu hanya bisa dibuka oleh seorang divergent, yaitu orang yang bisa memenuhi kriteria 5 faksi yang ada. Dimulailah perburuan divergent untuk membuka kubus tersebut.

Tris yang ditangkap paksa untuk membuka kubus rahasia


Film ini dipenuhi drama dan adegan laga. Pemeran Tris yaitu Shailene Woodley menurut saya kurang cocok karena terlalu cengeng. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama. Buku ketiganya yang berjudul Allegiant dan akan dibagi menjadi 2. Bagian pertama akan tayang di tahun 2016.

----------

Setelah The Imitation Game dan Whiplash, jadi muncul keinginan untuk menonton film pemenang Oscar lainnya seperti Birdman, Boyhood, dan The Theory of Everything. Birdman sempat diputar sebentar, tapi saya tidak sempat menontonnya. Boyhood dan The Theory of Everything tidak tayang di Indonesia. Well, mungkin saya "terpaksa" mendownloadnya supaya bisa nonton ya, hehe.

= to be continued =