Monday, June 29, 2015

Kebutuhan vs Keinginan dan ZIS vs Pajak

Timeline facebook saya sudah masuk kepada waktu Indonesia bagian debat. Sekarang yang ramai diomongin adalah dana aspirasi. Jangan lupa pada akhir tahun ini rencananya akan ada pilkada serentak di berbagai daerah di Indonesia. Semoga saya bisa mencerna segala informasi dengan baik dan nggak asal nulis status atau membalas komentar orang yang akhirnya malah bisa menyakiti dan merusak hubungan pertemanan :)

----------

Saya sudah datang ke launching sepatu di postingan blog sebelumnya (link). Sebelum datang ke sana, saya sempat mengecek harga sepatu merk tersebut di beberapa situs belanja online. Hasilnya, harga sepatu dengan motif polos adalah kisaran 600 hingga 700 ribuan. Harga sepatu dengan motif lucu dan unik (apapun, termasuk yang saya taksir) ada di kisaran 800 - 1 jutaan.

Sampai situ saya berpikir lagi, sebenarnya barang yang saya taksir ini termasuk kebutuhan atau keinginan ya. Memang harga segitu masih bisa saya jangkau, tapi kok sepertinya masih ada keperluan lain yang lebih baik dipenuhi lebih dulu dengan uang tersebut. Alhamdulillah saya juga masih punya beberapa sepatu yang bisa dipakai ke mana-mana. Akhirnya saya memilih untuk tidak membelinya karena toh sepatu bukan barang yang urgent harus saya penuhi sekarang.


Jadi, goodbye sepatu lucu. Sampai ketemu lagi mungkin kapan-kapan ya kalau kita berjodoh ;)

----------

Saya kemarin sempat berdiskusi sedikit dengan ibu saya dan terbit pemikiran bahwa saya merasa lebih rela untuk mengeluarkan uang dalam bentuk zakat, infak, sedekah, kurban, daripada dalam bentuk pajak. Di luar alasan agama, saya merasa lebih percaya ketika mengeluarkan uang lewat masjid atau amil (lembaga penyalur zakat, infak, sedekah), daripada lewat pemerintah. 

Saya merasa pihak masjid atau amil bisa memilih pihak yang tepat untuk menerima sumbangan dan bersedia untuk mengeluarkan laporan pertanggungjawaban. Sedangkan di pajak, sepertinya pemberitaan adanya dugaan korupsi dan tidak jelasnya pengeluaran pajak itu untuk apa saja membuat saya jadi sangsi untuk mengeluarkan uang ke sana. Sampai sekarang saya juga belum memiliki NPWP. Memang bandel sih karena tidak menjalankan kewajiban sebagai warga negara, tapi belum ada dorongan yang cukup kuat untuk melaksanakan kewajiban tersebut, hehe. Toh semua barang yang saya beli juga sudah terkandung pajak di dalamnya, kan?

Semoga kita bisa bersyukur atas segala rezeki yang diberikan oleh Allah dan bisa menggunakannya dengan baik yaa, aminn :)

= to be continued =

Thursday, June 25, 2015

Ramadhan Jazz Festival 2015 dan Vans Disney

2 event yang saya harap bisa datangi.

----------

Ramadhan Jazz Festival


Bertempat di Masjid Cut Meutia. Diadakan pada hari Jumat dan Sabtu, 26 dan 27 Juni 2015. Untuk ikut tidak perlu membeli tiket terlebih dahulu, hanya diminta sumbangan secukupnya bagi lembaga Dompet Dhuafa.

Acaranya berlangsung setelah shalat tarawih, berarti sekitar jam 21.00 lebih. Saya sudah pernah ikut event ini 3 tahun yang lalu (link), saran saya jika ada yang mau mengikuti event ini adalah siap-siap pulang tengah malam karena artis-artis terbaik baru akan manggung sekitar jam 23.30 malam. Di tahun 2012 saya menonton hingga jam setengah 2 pagi, akhirnya saya memutuskan untuk menginap saja di masjidnya. Toh ada juga orang yang itikaf dan untuk sahur bisa ikut pembagian dari masjid.

Berikut jadwal acara di dua hari tersebut, klik gambar untuk memperbesar ya.

hari pertama

 
hari kedua

----------

Launching Vans dan Disney



Vans bekerja sama dengan Disney memproduksi koleksi sepatu, kaos kaki, t-shirt, backpack, trucker hat, dan gantungan kunci. Koleksi ini memiliki karakter ikonik Disney seperti Mickey Mouse, Minnie Mouse, Donald Duck, Pluto, Goofy, dan Winnie the Pooh. Koleksi yang dinamakan "Young at Heart" ini didedikasikan untuk mereka yang berjiwa muda dan tidak pernah berhenti mengikuti impian mereka. Setiap koleksi ditujukan untuk balita, anak-anak, maupun orang dewasa dan bersifat unisex.

Coba simak video promosi mereka yang bertema Young at Heart yuk..



Bersumber dari instagram Vans (link), mereka mengadakan lomba dengan hadiah produk baru tersebut pada hari Sabtu, 27 Juni 2015 di Mall Grand Indonesia, dan hari Minggu, 28 Juni 2015 di Mall Kota Kasablanka.

Melihat video dan produknya sungguh membuat saya bergumam "Awww.." dan berniat memilikinya! xD Well, saya memang masih menyukai kartun dan semoga saya tetap pantas memakai produk lucu mereka ya hihi. Saya kayaknya memang harus mencoba mengganti gaya berpakaian nih. Tapi saya tetap senang dikira masih kuliah walaupun sudah meninggalkan bangku tersebut 2 tahun lamanya. Saya tahu banget orang-orang masih mengira begitu karena cara berpakaian dan berbicara saya. Tapi gimana dong, namanya juga saya masih harus sering bergaul dengan anak SMA dan kuliah di dalam pekerjaan saya, hehe.

Yuk coba diintip produknya, siapa tahu ada yang mau ikutan naksir barengan saya xD Klik gambar untuk memperbesar ya.






= to be continued =

Review Europe on Screen 2015

Festival Film Eropa atau disebut sebagai Europe on Screen merupakan acara tahunan yang diadakan beberapa kedutaan besar dan pusat kebudayaan Eropa di Indonesia yang berisi pemutaran film baik indoor maupun outdoor, diskusi seputar film, dan kompetisi film pendek.

Festival ini diadakan dari tanggal 1-10 Mei 2015 di beberapa kota besar di Indonesia, di antaranya Jakarta, Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta. Festival yang telah menginjak angka 15 ini memutar 62 film yang berasal dari 21 negara Eropa. Film yang diputar kebanyakan bukan film dengan ide yang memperhitungkan keinginan pasar, juga tidak disertai biaya promosi yang besar-besaran. Namun kualitas film yang dipilih untuk ikut di dalam festival tidak perlu dipertanyakan lagi. Semuanya bagus dan akan meninggalkan jejak pada penontonnya tidak hanya semalam saja. Sebagian dari film ini akan menghibur, lainnya akan memprovokasi.

Terdapat 6 lokasi indoor dan 3 lokasi outdoor yang digunakan sebagai tempat pemutaran di Jakarta. Lokasi indoornya ada di Epicentrum (khusus pembukaan dan hanya untuk undangan), Erasmus Huis (kedutaan besar Belanda), Goethe Institut (tempat les bahasa Jerman), Institut Francais Indonesia (tempat les bahasa Prancis), London School of Public Relation (LSPR), dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Lokasi outdoor ada di Erasmus Huis, Taman Kodok Menteng, dan Bintaro Jaya Xchange Mall.

Keikutsertaan di festival ini semuanya gratis dan tanpa biaya.

----------

Hal pertama yang saya suka dari Europe on Screen 2015 adalah ikon acaranya!


Ikonnya adalah rainbow cake! Nyumm..!

Bahkan ketika saya mencoba untuk menggoogle konferensi pers pembukaannya, biasanya orang-orang memilih untuk memotong pita atau nasi tumpeng, untuk tahun ini mereka memotong kue dan seperti ikon yang dipakai, mereka memilih rainbow cake. Kreatif sekali yang membuat ikon :D

Seperti biasa, yang jadi halangan saya untuk bisa datang adalah jadwal intensif. Dan mulai tahun ini, jadwal intensif saya jadi semakin penuh. Jam kerja saya saat intensif maksimal bisa dimulai dari jam 07.00 hingga jam 20.00. Tentu saja jadwal itu tidak berlaku setiap hari. Hari libur tetap ada, tetapi karena jadwal yang fleksibel, hari liburnya tidak selalu jatuh di hari Sabtu atau Minggu. Jika jam maksimal tersebut digunakan, total saya bisa mengajar sebanyak 8 sesi, dan percayalah, itu capek parah. 8 sesi artinya 12 jam berdiri dan berbicara. Buat saya yang introvert dan tidak terbiasa untuk berbicara selama itu, saya bisa bertahan paling banyak 6 sesi saja atau 9 jam.

Banyaknya jam mengajar tentulah harus disyukuri, tapi akibatnya adalah saya hanya sempat menghadiri acara EoS sebentar saja. Waktu yang paling sesuai adalah untuk nonton pemutaran paling malam yang dimulai jam 19.30. Namun ketika saya selesai mengajar jam 17.00 atau 18.00, badan rasanya udah capek dan membayangkan macetnya jalan raya, duh rasanya ingin langsung pulang saja.. :'D

Mulai tahun ini EoS memiliki venue baru. Beberapa waktu lalu ada 4 venue yang dekat dari rumah saya, yaitu Erasmus Huis, Goethe Haus, IFI, dan Instituto Italiano di Cultura. Tapi mulai tahun ini IFI yang tadinya berlokasi di Salemba pindah ke Thamrin, dan IIC sudah tidak dipakai lagi. Otomatis venue yang dekat tinggal 2 saja. Erasmus Huis terletak di Kuningan, Jakarta Selatan, yang berarti ke sana sore menjelang malam adalah sama dengan berjibaku bersama orang-orang kantor yang baru mau pulang kerja.

Jadilah saya hanya berhasil menonton 3 film saja tahun ini. Padahal kalau melihat katalognya tuh ngiler pengen nonton semuanya lho huhu. Tahun depan semoga bisa membuat jadwal lebih baik lagi supaya bisa menonton lebih banyak :)

salah satu tiket EoS 2015

Tahun ini saya juga ga kedapetan door prize, huhu. Baru tahu juga kalau mereka mengadakan lomba membuat video berdurasi 3 menit yang dishare di instagram. Tapi saya ga punya instagram jadi ga bisa ikutan lah :'(

----------

Yowis, mari kita beralih ke review film sajah~

---
 
Judul: '71
Waktu: Minggu, 3 Mei 2015, 17.00
Venue: Erasmus Huis
Genre: Action, drama
Rating: 15+
Durasi: 99 menit

Sinopsis:

Tahun 1971, konflik di Irlandia Utara semakin tajam, nyaris menjadi perang saudara. Gary, seorang tentara muda, tidak sengaja ditinggalkan unitnya setelah terjadi kerusuhan di Belfast. Tidak dapat membedakan kawan dengan lawan, Gary harus menyelamatkan diri melalui wilayah musuh. Perjalanan kembali ke markasnya malam itu adalah pengembaraan penuh dengan ketidakpastian, ketakutan, dan putus asa.

Opini:

Saya tidak terbiasa menonton film tentang perang dan kekerasan. Terakhir saya menonton film perang adalah Lone Survivor di tahun 2014. Menonton film '71 membuat perasaan saya tidak nyaman ketika menontonnya, dan itu adalah suatu sinyal yang bagus bagi pembuat filmnya. Latar tempat dan penata busana sangat apik menggambarkan tahun 1971. 

 
Kondisi ketidakpastian mana teman mana lawan benar-benar terasa menegangkan karena Gary sang tentara menerima banyak bantuan di tengah perjalanannya, dan ternyata bantuan itu hanya tipuan musuh yang ingin menangkapnya. Sering saya merasa ingin teriak kepada pemeran utamanya agar tidak terjebak. Overall, film yang sangat menarik untuk orang yang menyukai film perang.

---

 
Judul: The 100 Year Old Man Who Climbed Out The Window and Dissapeared
Waktu: Senin, 4 Mei 2015, 19.30
Venue: Goethe Haus
Genre: Komedi
Rating: 15+
Durasi: 114 menit

Sinopsis:

Ahli dinamit Allan Karlson memutuskan untuk loncat dari jendela tepat di hari ulang tahunnya yang ke 100. Bagi Allan tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai petualangan baru. Namun petualangannya kali ini bukanlah hal yang baru, karena Allan pernah terlibat dalam beberapa kejadian penting di sejarah dunia yang tak pernah terlupakan.

Opini:

Saya rasa ini adalah film terbaik yang saya tonton di EoS tahun ini. Film ini juga menjadi film pembuka EoS dan sudah memenangkan beberapa penghargaan di luar negeri. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama dan saya merasa beruntung bisa menontonnya.

Filmnya penuh dengan unsur komedi. Seluruh penonton berhasil dibuat terbahak. Allan Karlson digambarkan ahli dinamit dan dia diajak berkeliling beberapa negara dan berurusan dengan berbagai orang penting sehubungan dengan keahliannya. Allan juga sempat menjadi agen rahasia pembawa pesan.

Di usia yang ke 100, Allan pergi dengan tak sengaja membawa koper berisi dompet milik seorang penjahat. Geng penjahat mencoba mengejarnya, tapi perjalanan tersebut membawa Allan bertemu teman-teman baru yang bersedia berpetualang bersamanya.

Allan dan koper berisi uang mencoba kabur bersama teman barunya

Lokasi terakhir film ini adalah di Bali sehingga rasanya cocok film ini tayang di Indonesia. Sayangnya film ini tidak tayang di bioskop dalam negeri, karena jika tayang, saya yakin akan banyak menyedot penonton :)

---


Judul:Citizenfour
Waktu: Minggu, 10 Mei 2015, 14.30
Venue: Erasmus Huis
Genre: Dokumenter
Rating: 15+
Durasi: 114 menit

Sinopsis:

Sutradara Laura Poitras menerima email misterius dari "CITIZENFOUR", yang mengaku memiliki bukti tentang program pengawasan ilegal oleh agen keamanan nasional Amerika Serika (NSA) dengan agen intelejensi dunia lainnya. Lima bulan kemudian, Laura bertemu dengan pengirim email ini di Hongkong, yang bernama Edward Snowden, mantan analis NSA yang ingin membongkar kebobrokan program pengawasan ilegal NSA.

Opini:

Pertama kali membaca booklet acara dan mengetahui ada film ini diputar, saya sangat bersemangat untuk menontonnya. Apalagi film Citizenfour ini berhasil menyabet nominasi Oscar 2015 sebagai film dokumenter terbaik. Tapi ketika hadir di sana, saya dan hampir sepertiga dari penonton berhasil tertidur di tengah-tengah film. Beberapa bahkan ada yang memilih untuk keluar terlebih dahulu sebelum filmnya usai. Kenapa bisa begitu?

Film ini berbentuk dokumenter dan banyak sekali adegan percakapan di satu lokasi. Percakapan tersebut cukup panjang dan banyak berkutat di seputar media dan teknologi. Seluruh percakapan tersebut mencakup berbagai pengakuan, bukti dan cara-cara yang dipakai Amerika Serikat agar bisa menyadap informasi. Sayang sekali tidak ada subtitle yang mengikuti percakapan tersebut.

Salah satu adegan yang ada di film yaitu Edward Snowden 
yang sedang diwawancara wartawan The Guardian seputar NSA

Saya sendiri merasa malu karena saya tidak dapat menangkap isi dari film itu dengan baik hanya karena alasan sepele ketiadaan subtitle. Saya merasa film ini sangat menarik, tapi karena monoton, maka banyak yang bosan. Padahal peristiwa ini menurut saya sangat luar biasa bisa terekam dengan baik. Pada tahu kan cerita Edward Snowden dan pembongkaran Wikileaks di tahun 2013? Pengakuan tersebut sempat membuat tegang hubungan diplomatik Amerika Serikat dengan berbagai negara karena diketahui Amerika menyadap komunikasi secara ilegal.

Saya pernah mendengar beberapa kesulitan saat membuat film dokumenter, yaitu terkadang sulit untuk membuat jalan cerita yang jelas dari kisah yang ada dan sulitnya menjaga agar pemain bisa memainkan karakter dengan baik. Alasan yang terakhir muncul karena biasanya pemain film yang direkam bukanlah aktor, tapi orang biasa. Hal tersebut membuat kadang akting mereka terasa tidak terlalu memikat. Tapi Edward Snowden sebagai tokoh utama tampak sangat tenang ketika berbagi cerita pembongkaran rahasia yang ada. 

Edward Snowden yang ganteng dan tenang ketika direkam

Padahal pembongkaran rahasia tersebut membuat dia menjadi salah satu orang yang paling dicari oleh pemerintah Amerika. Seperti akhir kisah film ini, Edward Snowden kini bermukim di Rusia bersama pacarnya karena Rusia bersedia memberikan suaka padanya.
----------

Well, begitulah review Europe on Screen 2015. Semoga masih bisa bertemu dan menonton film-film menarik lainnya di tahun 2016 :D

= to be continued =

Tuesday, June 23, 2015

Wakaf Quran 4

Halo halo~

Beberapa teman saya mengadakan sebuah kegiatan sosial bernama Wakaf Quran yang sekarang sudah mencapai tahun keempat.

----------

klik untuk memperbesar
sumber: http://wakafquranramadhan.com (link)

Wakaf Quran adalah gerakan berbagi Al-Quran di bulan Ramadhan. Tahun 2014 lalu, alhamdulillah dana yang terkumpul adalah sebesar Rp100.061.927,00. Dana tersebut digunakan untuk membeli Al-Quran dan diwakafkan kepada saudara-saudara kita di Lapas Pria Cipinang, Balai Rehabilitasi Narkoba Lido, Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia, dan Pesantren Tahfidz Depok.

Target penerima Wakaf Quran untuk tahun ini adalah:

1. Rumah Quran Ihya Ul Ummah di Jakarta Barat
Jumlah Al-Quran yang dibutuhkan: 325 eksemplar
Jenis Quran yang dibutuhkan: Quran hafalan Utsmani
Harga: @Rp65.000,00

2. Sekolah Islam Terpadu As Shof di Cilodong, Depok
Jumlah Al-Quran yang dibutuhkan: 50 eksemplar
Jenis Quran yang dibutuhkan: Quran terjemahan Indonesia, tajwid berwarna
Harga: @Rp75.000,00

3. Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya di Pasar Rebo, Jakarta Timur
Jumlah Al-Quran yang dibutuhkan: 50 eksemplar
Jenis Quran yang dibutuhkan: Quran terjemahan Indonesia, tajwid berwarna ukuran besar
Harga: @Rp125.000,00

4. Mental Health Care Madani Foundation di Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur
Jumlah Al-Quran yang dibutuhkan: 50 eksemplar
Jenis Quran yang dibutuhkan: Quran terjemahan Indonesia, tajwid berwarna
Harga: @Rp75.000,00

5. Mualaf Center Indonesia di Tanjung Duren, Jakarta Barat
Al-Quran yang dibutuhkan: 
- 250 eksemplar Quran terjemahan Indonesia, tajwid berwarna @Rp75.000,00
- 200 eksemplar Quran terjemahan Inggris, tajwid berwarna @Rp100.000,00
- 50 eksemplar Quran terjemahan Mandarin, tajwid berwarna @Rp150,000,00

Total kebutuhan dana: Rp79.875.000,00

----------

Teman-teman yang ingin ikut serta menyumbang, dapat mentransfer ke rekening:

- Mandiri 10 5000 762 3253 a.n. Isni Maisyarah D. Konfirmasi ke Isni (085217425786)

- BCA 42 3028 3252 a.n. Luqman Syauqi Hidayat. Konfirmasi ke Seza (081296918517)

- BSM 70 5676 1602 a.n. Rini Setianingsih. Konfirmasi ke Seza (081296918517)

Setelah transfer, mohon melakukan konfirmasi ke nomor hp sesuai bank tujuan transfer untuk melakukan proses akad. Konfirmasi PENTING dilakukan agar akad dapat berlangsung sehingga rukun wakaf dapat terpenuhi.

Format konfirmasi:
Nama _ Nominal Transfer_Bank Tujuan_Tujuan Wakaf (Ul Ummah / As Shof / Panti Sosial / Madani / Muallaf)

Waktu pengumpulan dana: 21 Juni - 2 Juli 2015
Waktu penyaluran: 4 Juli 2015

CP:
Liza (0813 8201 2950)
Elda (0856 8506 650)
Untuk informasi lebih lanjut, bisa dicek ke http://wakafquranramadhan.com (link)

"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, sesungguhya Allah mengetahui." (Q.D. Ali Imran ayat 92)

= to be continued =
http://wakafquranramadhan.com#sthash.v2N4hFuU.dpuf
http://wakafquranramadhan.com#sthash.v2N4hFuU.dpuf
http://wakafquranramadhan.com#sthash.v2N4hFuU.dpuf
http://wakafquranramadhan.com#sthash.v2N4hFuU.dpuf
http://wakafquranramadhan.com#sthash.v2N4hFuU.dpuf

Sunday, June 21, 2015

Berapa lama kamu berpuasa di Ramadhan 1436 H / 2015 M?

Saat usia berada di pertengahan menuju dekade ketiga, lagi banyak-banyaknya temen saya yang berjuang mengambil S2. Mayoritas dari mereka mengambil universitas di luar negeri. Karena kemajuan teknologi, saya jadi lebih mudah mengetahui kabar teman-teman saya lewat media sosial. Pun mereka tidak secara langsung ingin memberi tahu saya, berhubung tetap kelihatan di news feed ya, ikutan baca saja. Toh mereka yang memilih untuk memublikasikannya kan, hehe.

Lalu ada yang memposting suatu artikel dari media www.huffingtonpost.com (link) mengenai lamanya waktu berpuasa Ramadhan bagi setiap negara yang berbeda benua. Seperti yang kita ketahui, lamanya waktu berpuasa adalah dari saat matahari terbit hingga terbenam. Padahal terbit dan tenggelamnya matahari jadi berbeda di setiap tempat akibat sumbu rotasi bumi yang miring sebesar 23,5 derajat. Mungkin bagi kita yang tinggal di khatulistiwa tidak akan terlalu merasakan bedanya. Tapi bagi negara 4 musim maupun yang mendekati kutub, maka perbedaan itu akan sangat berpengaruh karena waktu siang dan malam yang jaraknya tidak sama.

Berikut penghitungan waktu yang dirangkum oleh Huffington Post menjadi satu infografis yang lengkap tentang lamanya puasa di berbagai negara belahan dunia.

Lamanya berpuasa di seluruh dunia pada Ramadhan 1436 H 2015 M
Klik gambar untuk memperbesar
Sumber: huffingtonpost.com (link)

Ada teman saya yang bercerita, karena dia sedang tinggal di Australia, maka udara di sana sedang dingin karena sedang musim dingin di belahan bumi selatan. Dinginnya udara menyebabkan bibirnya kering dan sempat berdarah sehingga senjata utama yang dia pakai adalah pelembab bibir ketika akan pergi ke luar rumah -- plus baju hangat tentunya. Tapi dia bersyukur hanya perlu berpuasa selama 9 jam 56 menit.

Sedangkan untuk teman-teman yang ada di benua Eropa, mereka harus berpuasa di atas 15 jam karena sedang memasuki musim panas. Di Indonesia sendiri kita menjalankan puasa cenderung seperti biasa yaitu kira-kira selama 13 jam, dari jam 04.30 pagi hingga jam 18.00 sore (waktu bisa berubah beberapa menit.red).

Tetapi saya percaya bahwa islam adalah sebuah agama yang adil. Seperti yang kita tahu jika di khatulistiwa perbedaan waktu siang dan malam cenderung stabil, di belahan bumi 4 musim maupun kutub, lamanya waktu siang dan malam bisa berganti cenderung musimnya. Tahun hijriyah yang didasarkan pada revolusi bulan terhadap bumi memiliki jumlah hari 354 membuat tanggalannya seolah berjalan lebih cepat dibanding tahun masehi. Ini membuat bulan Ramadhan setiap tahunnya akan berpindah dari bulan masehi yang satu ke yang lain sehingga Ramadhan bisa dicicipi di setiap musim jika kita memiliki cukup panjang umur untuk merasakannya.

Jadi bagi yang sekarang di Eropa merasakan betapa panjangnya Ramadhan di musim panas, dalam waktu kira-kira 16 tahun lagi (180 hari dibagi 11) akan memiliki pengalaman pendeknya siang karena Ramadhan akan jatuh pada musim dingin.

Lalu bagaimana jika ada yang merasa kesulitan untuk melaksanakan dengan waktu yang sangat panjang misalnya di Reykjavik, Islandia, di mana jika melihat waktu terbit dan terbenamnya matahari maka mereka akan berpuasa selama 22 jam?

Ada beberapa fatwa yang pernah saya baca, mereka dapat mengambil waktu puasa yang lebih pendek dengan menyamakan jam ke negara muslim terdekat. Mereka juga bisa melaksanakannya berpatokan dengan waktu puasa di Mekkah, Arab Saudi.

Jangan lupa tidak semua orang wajib menjalankan puasa. Di antara yang tidak wajib menjalankannya adalah:

- Anak kecil yang belum baligh
- Sakit
- Hamil dan menyusui
- Orang yang bekerja berat
- Orang yang berusia lanjut
- Orang yang sedang bepergian (musafir)
- Orang gila

Selain anak kecil yang belum baligh, bagi mereka yang tidak berpuasa diwajibkan mengganti puasanya di lain hari atau membayar fidyah dengan cara memberi makan orang miskin.

---------

Alhamdulillah, jadi kembali bersyukur bisa diberikan kesempatan untuk tinggal di Indonesia di mana waktu puasanya cenderung stabil dan lingkungan yang ada sangat mendukung untuk berpuasa karena mayoritas penduduknya adalah muslim ya :)

Semoga kita bisa memanfaatkan waktu berpuasa kita dengan sebaik-baiknya, amin..

= to be continued =

Saturday, June 20, 2015

Menyetir di Jakarta

For me, driving is the most exciting thing to do in Jakarta. 

traffic in Jakarta
from www.tempo.co

Simply because it is challenging. You never know what's gonna happen and what will you see. You'll learn a lot, you'll feel entitled, you'll curse, you'll say a prayer for those who give way to you, you'll judge, you'll be tested for your generosity, you'll analyzed people's behavior, you'll know how good you are in singing, your patience will be put to a test as well as your knees, your driving skill will improve (a lot) without even trying, you'll obey the signs (or not), you'll constantly preparing excuses to the police if you ever get caught, you are present in full alert, it's no surprise if people drive recklessly (but you'll curse anyway), your heart will be touched, you're in total control of the life of other people in and outside of your car, but most importantly, your own life and that feels awesome.

So, if you have a lonely life like mine here in Jakarta, driving is the most exciting thing we could ever do. At least for me, it is.

Quote by Alma Karimah

----------

Ditulis dengan sangat baik dan gw merasakan hal yang serupa dengan yang ditulis oleh Alma. Tak terasa gw udah menyetir kira-kira dua tahun (link) dan gw masih se-nervous itu buat nyetir. Yang pernah disetirin sama gw pasti pernah mendengar gw menggumam sendiri tentang kondisi jalan raya. Sering merutuki jika ada yang seenaknya menyerobot, tidak taat peraturan, atau tidak memberi giliran, dan sering berterima kasih plus mendoakan yang mau bersabar menunggu memberi giliran. Sampai saat ini gw juga masih nervous untuk menjalankan mobil yang habis berhenti di tanjakan. Pasti mobilnya mundur dan gw panik huhu.

Gw mau berjaga-jaga ah jangan sampai gw telat memperpanjang ktp, sim, dan paspor. Males banget ngurus dari awal lagi ribet banget. Kalau perpanjang kan ga akan seribet itu :D

= to be continued =

Friday, June 19, 2015

Wisuda S1 Agustus 2013

Hampir 2 tahun sejak bisa disematkannya titel SE di belakang nama. Dan sekarang saatnya saya bisa menuliskan sedikit ceritanya :)

Yudisium diadakan di fakultas masing-masing. FE (sekarang bernama FEB) mengadakannya pada hari Sabtu, 24 Agustus 2013. Gladi resik wisuda dan wisudanya diadakan di Balairung pada hari Kamis dan Jumat tanggal 29 dan 30 Agustus 2013.

Ketiga acara ini sebenarnya tidak wajib didatangi. Karena inti dari ketiga acara ini adalah seremonial saja. Di dalamnya para wisudawan duduk di dalam ruangan, mendengarkan pidato dari petinggi fakultas maupun universitas, mendengarkan beberapa prestasi dan fakta yang dicapai oleh angkatannya yang lulus di semester tersebut, menikmati hiburan yang disediakan (biasanya lagu dari paduan suara Voice of Inspiration aka VOI di tingkat fakultas atau Paragita di tingkat Universitas), dan mendapat kesempatan berfoto bersama dekan atau rektor.

Saya mengetahui hal tersebut karena ada beberapa teman memilih untuk hanya datang di wisuda saja terkait masalah biaya. Jadi sebenarnya acara ini bisa dibilang untuk euforia dan formalitas saja. Tapi tentu saja acara ini menjadi penting untuk pemberitahuan kepada keluarga bahwa kita memang benar-benar sudah menyelesaikan studi dan buktinya bukan hanya selembar ijazah saja, hehe.

----------

Seperti di postingan lalu (link), yudisium saya juga dihadiri oleh Mas Buncit, sedangkan orang tua  hadir ketika wisuda.

Untuk hadir di ketiga acara tersebut, saya hanya mempersiapkan diri membeli baju resmi di Thamrin City berupa atasan (ada yang bentuknya kebaya atau atasan biasa saja) dan bawahan berupa rok. Saya tak memiliki persiapan khusus tentang make up, jilbab, maupun sepatu. Sebagai informasi, di sekitar Depok banyak sekali salon yang menyediakan layanan untuk make up dan styling jilbab (juga rambut), dan saat menjelang wisuda salon-salon itu pasti penuh karena sudah dibooking oleh para calon wisudawan.

Kadang mengiri juga sama cowo-cowo yang kayaknya persiapannya simpel banget. Paling pakai batik atau kemeja, celana panjang dan pantofel, selesai sudah. Ga perlu pakai jas karena nanti toh tertutup toga. Bahkan saya pernah dengar ada yang cuma pakai kaos oblong saja sebagai atasan hihi.

Saya memang tidak pernah memakai make up dan jilbab saya pakai saat wisuda pun sederhana, seperti yang biasa saya pakai sehari-hari. Saya senang saya tidak terlalu ribet tentang kedua hal tersebut. Berhasil tidak ribet juga karena saya tidak melibatkan ibu saya pada persiapan. Soalnya saya ingat ketika akan wisuda SMA saya merasa tidak nyaman karena ibu saya menuntut saya untuk berdandan dan memakai kerudung dimodel-model. Selama acara yang ada saya malah tidak pede dengan penampilan saya :p

----------

Selama acara yudisium, gladi resik, maupun wisuda, yang paling penting untuk saya sepertinya adalah sesi foto. Well, foto bersama dekan dan rektor (yang saat itu keduanya dipegang oleh Penanggung-Jawab karena dekan ganteng saya baru diangkat jadi staf presiden dan rektor saya jadi tersangka KPK) dilakukan oleh fotografer yang disewa dan hasilnya baru bisa diambil beberapa waktu kemudian (yang akhirnya hangus ga saya ambil-ambil gegara mager ke kampus). Untunglah saya bawa kamera digital sendiri sehingga saya tetap bisa mengambil foto bersama teman-teman lainnya.

Sebelum acara yudisium dan gladi resik, saya sempat pergi ke acara jobfair dulu. Sebelum wisuda saya sempat ke bagian fakultas untuk mengurusi transkrip. Jadilah saya dari rumah benar-benar pakai baju pergi biasa karena saya tahu repotnya kalau sudah pakai baju resmi tapi masih harus kesana-kemari. Setelah acara wisuda, saya dan keluarga menyempatkan diri untuk foto studio bersama. Sampai sekarang fotonya ada di gudang karena ternyata dinding di rumah saya sudah penuh ga ada yang bisa dipakai buat memajang foto lagi :p

----------

Well then, let's see the picture ^^

---
Yudisium
---

bareng sama anak sdm 2008 yang lulus tahun ini, Temmy dan Wahyu

bareng sama anak sdm 2009 yang lulus tahun ini, Nufa dan Christine

 Bareng Dhani dan Isni

Bareng Venty

Bareng Mega

---
Gladi resik wisuda
---

 bareng Temmy

bareng Addina. Baju wisudanya kesingkap bagian lengan, 
dan super dudul make toga bagian belakang yang ada karetnya 
malah dipake di depan :p

---
Wisuda
---

Di dalam balairung

Foto sekeluarga

 bareng Iffah

 Roby dan Putri Mandasari, couple yang terbentuk 
dari kuliah dan masih awet sampai sekarang

 Bareng Noviaa~

----------

Begitulah cerita 2 tahun lalu. Jadi yang udah ketulis adalah tentang perjalanan spip, yudisium, dan wisuda yaa. Cerita pas sidangnya belum hehe. Menyusul, insyaallah bulan ini, aminn.

= to be continued =

Wednesday, June 17, 2015

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1436 H

Akhirnya sampai juga kita kepada bulan Ramadhan 1436 H. Tanggal 1 Ramadhan tahun ini serentak dimulai baik oleh Pemerintah maupun ormas islam lainnya pada hari Kamis, 18 Juni 2015. Insyaallah kita akan berpuasa selama 29 hari dan Idul Fitri akan dirayakan pada hari Jumat, 17 Juli 2015.

Bulan Ramadhan tahun ini gw akan full libur di rumah. Semoga gw bisa memanfaatkan waktu libur gw dengan baik. Oya, Ramadhan tahun ini dan mungkin 4 hingga 5 tahun ke depan yang jatuh di bulan April - Mei - Juni pasti akan sangat terasa mengubah jadwal ujian nasional dan ujian masuk PTN. Jadi buat yang berprofesi sebagai guru maupun siswa pasti akan merasakan adanya perubahan jadwal persiapan belajar yang mungkin akan semakin pendek.

Bulan Ramadhan buat gw adalah bulan di mana gw pasti akan bertambah kurus :p Semoga penurunan berat badan itu bisa konsisten hingga selesai lebaran nanti. Bulan Ramadhan juga saat di mana gw sekeluarga akan sering makan bersama baik di sahur maupun saat berbuka. Keluarga gw lebih suka mengadakan buka puasa di rumah saja mengingat jika memilih buka puasa di luar akan sangat sulit mencari tempat yang available dan nyaman (baik untuk datangnya makanan dan shalat), juga mengingat kemacetan Jakarta yang pasti akan terjadi lebih awal (karena semua orang ingin berbuka di rumah bersama keluarga).


Kalau buat kalian Ramadhan tahun ini bagaimana? :D

= to be continued =

Monday, June 15, 2015

Launching Novel Hujan Bulan Juni by Sapardi Djoko Damono

Intensif 2015 sudah selesai dan sekarang saatnya gw kembali mengupdate blog tercinta.

----------

Kemarin gw menyempatkan diri datang ke Gramedia Central Park untuk menghadiri peluncuran novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono. Acaranya berlangsung dari jam 15.00 - 18.00 WIB yang terdiri dari musikalisasi puisi oleh Komunitas Tembok, tanya - jawab yang dimoderatori oleh Maman Suherman, pembacaan puisi oleh peserta yang hadir, dan story telling oleh Pak Sapardi dan Andina Dwifatma.

Novel Hujan Bulan Juni adalah novel pertama karya Pak Sapardi Djoko Damono. Sebelumnya karya-karya yang telah beliau hasilkan adalah berbentuk puisi dan cerita pendek. Novel ini diadaptasi dari puisi berjudul sama yang ditulis pada tahun 1989. Buku Pak Sapardi lainnya yang diterbitkan kembali oleh Gramedia di antaranya adalah Kumpulan Puisi Hujan Bulan Juni, Cerpen Trilogi Soekarm, dan Kumpulan Puisi Bilang Begini, Maksudnya Begitu.

Acaranya meriah dan dihadiri hampir mencapai 200 peserta. Usia 75 tahun tak membuat Pak Sapardi hilang tenaga dan sisi humoris dalam menjawab pertanyaan seputar novel barunya. Sesi story telling membuat gw yang datang tanpa membaca bukunya terlebih dahulu mengetahui bahwa Pak Sapardi menulis dengan tetap melihat informasi terkini, mengingat puisi yang menjadi inspirasi novel ini ditulis 26 tahun yang lalu. Walaupun yang gw tangkap saat itu adalah adanya kutipan tentang Fiona dan Shrek yang berarti Pak Sapardi ikut menonton kisah cinta film kartun di beberapa tahun terakhir ini.


Gw senang sekali bisa datang ke acara ini. Ini sebagai obat pengganti tidak bisa datangnya gw ke peluncuran Trilogi Soekram di bulan Maret 2015. Sesi tanda tangan buku juga berlangsung tertib, Pak Sapardi sangat baik bersedia menandatangani semua buku milik peserta yang antre. Beliau juga sangat ramah dan bersedia difoto bersama satu per satu peserta. Waktu penandatanganan buku padahal memakan hingga 2 jam. Semoga beliau selalu diberikan kesehatan agar terus bisa berkarya ya :')

sesi tanda tangan bersama Pak Sapardi

Kekurangan dari acara ini menurut saya adalah ketersediaan kursi dan kesiapan pengeras suara. Kursi yang ada hanya untuk 50 orang. Pengeras suara juga awalnya terlalu keras dan melengking tidak nyaman. Setelahnya malah jadi hampir tidak terdengar sama sekali.

----------

Kedatangan gw ke acara tersebut juga berbarengan dengan hari ulang tahun si mas buncit. Mas Buncit yang saat itu baru melihat cover bukunya juga langsung jatuh cinta dan setuju buku tersebut menjadi hadiah ulang tahun buatnya dari gw :))

with the birthday boy :-*

Selamat ulang tahun Mas Buncit, semoga di umur yang baru ini dapat tercapai segala cita-cita yang diimpikan :)

Akhirnya kembali terpaut setahun lagi deh sama Mas Buncit hihihi :P

= to be continued =