Tuesday, November 27, 2007

Dengan Puisi, Aku + Jetaime Paris

Dengan Puisi, Aku
karya : Taufik Ismail

Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbatas cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabadian Yang Akan Datang
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengutuk
Nafas zaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya

=================================================


hari senin kemaren, di pelajaran bahasa indonesia, kelas gw dapet tugas bikin analisis cerpen n puisi. buat nyari cerpen n puisi, dipinjemlah beberapa majalah sastra dengan nama Horison. ini pertama kalinya gw baca itu majalah, dan gw cukup amazed ! " Ternyata majalah sastra ga seboring yang gw bayangkan ! " gumam gw dalem ati. ahaha, tapi mungkin gw bisa bergumam seperti itu gr2 beberapa puisi yang ada dsitu gw ud kenal ( baca : pernah baca ). tadinya gw kirain majalah sastra tuh isinya berat berat n ngebosenin lhoh. jadi penasaran majalah Horison sampe sekarang masi terbit ga yaa ?

oya, hari minggu kemarennya lagi, gw sama adek gw menyempatkan diri utk singgah ke ambass. adek gw nyariin cd game, n gw nyari dvd. cm karena gw sdang dalam kondisi bokek T_T, gw hanya berhasil mendapatkan satu dvd aja, yaitu " Jetaime Paris " ! :D seneng bgt akhirnya nemuin juga. tapi ternyata judulny yang dijual di sana ud beruba, jadi " I love Paris ". abis gw dah keliling ke bbrp penjual, ga ad tuh yang jual " Jetaime Paris ". untung ad satu penjual yang ngeh kalo " Jetaime Paris " yang gw cari ya dvd yang judulnya " I love Paris " itu. trus cover dvdnya jg dah beruba, jd pas pertamany gw lyat, koq keknya beda bgt sama yg dlu gw pernah lyat. tapi ternyata isinya sama koq. tapi gw blm sempet nonton sampe abis. soalny itu kan filmnya isinya ttg cinta, dan dvd playerny adanya d kamar adek gw, yang bkn gw ga nyaman aj kl mo nonton itu film tapi ad nyokap beserta adek2. mana byk adegan ciumannya lagi, kl ketauan nyokap, bisa2 dsuru patahin itu cd.. >.<

dari bbrp cerita d film it yang ud gw tonton, gw tertarik bgt sama 2 cerita. yang satu tentang cowo yang tertarik sama cewe berjilbab, satu lagi tentang cerita gmn pertemuan pertama sepasang suami istri yang suka bgt berpantomim. lucu aj nglyat 2 film ini, hehehe





maap yg trakhir ga ad terjemahannya. gw cari d youtube ga ad yg pake terjemahan.. :( tapi yaa dengan diliat aj pasti ud ngerti koq, hehehe

yasu yasuu. sampe sini postingan saia. besok masuk sekolah. hari trakhir bho ! kamis ud ujian semester nih.. yaampun, ga kerasa semester 1 ud maw abis aja. ngapaen aj lo al selama ini ? wekeke.. doain gw yaa smoga ujian gw bs berlangsung dgn baik.. :)
= to be continue =

5 cm

mau bikin kayak yang ad di friendster ahh..

Last Book I Read :

Judul : 5 cm
Pengarang : Donny Dhirgantoro

novel yang bercerita tentang 5 orang sahabat yang merasa jenuh dengan persahabatan mereka dan memutuskan untuk menjalani kehidupannya masing2.

setelah 3 bulan, mereka bertemu kembali dan merayakannya dengan bersama2 mendaki ke puncak mahameru. ( gunungnya namanya apaan yak ? lupaa ). cerita yang serunya dsini nih, diceritain detil bgt tentang pengalaman mereka mendaki sampe puncak, konflik2 yg ada, kejadian demi kejadian, dan pembicaraan2 mereka mengenai kehidupan..

banyak banget kata2 yang bisa jadi quote bagus dari buku ini. salah satunya :

“Apabila kamu punya mimpi, taruh dia 5 cm di depan kening kamu,jadi nggak pernah lepas dari mata kamu. Dan sehabis itu yang kita perlu Cuma kaki yang berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang alam berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dan leher yang akan lebih sering melihat keatas.Juga lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja dan hati yang akan bekerja lebih keras, serta mulut yang akan selalu berdoa.”


terus juga banyak potongan2 lirik lagu yg bikin gw ngebacanya jadi seneng jg, entah kenapa :p. cm gw ngerasa pas masa2 mereka 3 bulan berpisah it mestinya diceritain lebi mendetail. soalny d bk it masa 3 bulan kyknya cepeeet bgt dan kurang ngena..

if u want to read such as a friendship story I think you must read this one.. :)

Saturday, November 17, 2007

teh manis

postingan kali ini bukan tentang cara pembuatan teh ato ngomongin tentang produk2 teh. karena sekarang gw lagi maw posting cerpen, hihiy ! sebenernya ini tugas bahasa indonesia gw seminggu yang lalu, hehe, selamat membacaa.. ;)

TEH MANIS
Alia Prawitasari / 02 / XII IPS


Di luar hujan rintik-rintik mulai berjatuhan. Aku telah berada di rumah sejak satu jam yang lalu. Saat musim hujan begini, tak ada gunanya berlama-lama di sekolah walaupun itu merupakan salah satu kegiatan favoritku. Biasanya jika tidak nongkrong di tempat favoritku bersama teman-teman, aku akan berdiam diri di atas rumput-rumput, bersandar di pohon besar itu ― yang entah pohon apa aku tak tahu namanya. Kadang sambil bersantai aku melihat langit, gumpalan-gumpalan awan putih yang mengingatkanku pada gula-gula jajanan waktu SD. Atau melihat ke arah tempat itu, tempat di mana biasanya dia berada.

Di luar hujan rintik-rintik mulai berjatuhan, menderas. Aku telah berada di rumah sejak satu setengah jam yang lalu. Aku menjerang sepanci air di atas kompor. Tempat dia berada tak begitu jauh lokasinya. Tempat itu adalah sebuah tempat umum yang sering dilewati orang-orang ― lorong. Teman-teman seangkatanku, adik dan kakak kelas, guru, karyawan maupun pesuruh telah berkali-kali melewati tempat itu. Bahkan mungkin bosan. Jejak kaki mereka sudah tercetak barangkali. Tapi aku tetap di sini. Di bawah pohon kesayanganku. Melihat dari kejauhan. Dia sedang apa ? tanyaku pada angin kosong. Tak ada yang menjawabku. Gumpalan-gumpalan awan itu begitu indah, apa namanya ? Cirrus ? Cumulus ? Ah, sudah lupa, pikirku. Padahal baru minggu lalu aku mempelajarinya. Mungkin lalat, nyamuk, kecoa dan cicak, binatang-binatang kecil itu memiliki keberanian yang lebih besar dariku yang pengecut ini.

Di luar hujan rintik-rintik mulai berjatuhan, menderas, dan diikuti angin. Angin sepoi-sepoi seperti yang selalu kunikmati di bawah pohon besar itu ? Perlahan aku cari ke dalam lemari. Kutemukan sekotak teh celup dan setoples gula. Gula manis. Gula pasir. Seperti gula itu, lorong tempatnya pun begitu. Menggoda. Selangkah demi selangkah aku tinggalkan tempat nyamanku di atas rumput-rumput, di bawah pohon besarku, tempatku melihat gumpalan awan ― yang entah cirrus entah cumulus. Teman-temanku tersentak melihatku berjalan ke tempat itu, tetapi mereka tak berkata apa-apa. Mereka mengerti aku. Mereka tak pernah mengajakku ke tempat itu. Namun mereka juga tak pernah melarangku pergi. Mereka temanku, tapi keinginanku tak berada di bawah kendali mereka. Mungkin memang begitu seharusnya teman. Tak mengekang, namun memeluk dengan lembut dari belakang. Tetap memberi semangat walau dari kejauhan.

Di luar hujan rintik-rintik mulai berjatuhan, menderas, dan diikuti angin. Kilat mulai meluncur. Memperlihatkan cahaya-cahaya yang begitu indah di tengah gelapnya cuaca. Kuambil cangkir dari rak. Masih basah saat kusentuh. Setelah aku mengelapnya, kuletakkan satu kantong teh celup dan dua sendok gula ke dalamnya. Aku menaiki tangga setelah melalui lorong lain penuh berisi kelas. Lorong manis semenggoda gula itu memang berada di lantai dua. Langkahku melambat. Padahal perjalanan belum habis masanya. Aku melirik ke kanan dan ke kiri. Temanku di bawah melihatku dengan sabar. Aku mengangguk pada mereka ― entah mereka melihatnya atau tidak. Aku bermaksud melanjutkan perjalanan yang seharusnya tak memakan waktu lebih dari tujuh menit. Berat sekali rasanya melakukan perjalanan ini, gumamku pelan sambil menerawang. Sejenak melirik kembali, mengintip ke langit memastikan gumpalan putih ― yang entah cirrus entah cumulus ― itu masih ada atau tidak.

Di luar hujan rintik-rintik mulai berjatuhan, menderas, dan diikuti angin. Kilat mulai meluncur. Memperlihatkan cahaya-cahaya yang begitu indah di tengah gelapnya cuaca. Namun kini ia tak sendirian, karena petir siap menemaninya dengan dentuman suaranya yang perkasa. Air di panci mulai mendidih. Aku tahu itu karena saat kuintip terlihat butiran-butiran udara telah bermunculan di ujung-ujung sudut panci bulat tersebut. Ya, aku tahu itu panas. Sepanas diriku yang semakin menggelora berkeinginan menghabisi lorong itu. Menghabiskan perjalanan mendebarkan sekaligus melelahkan. Menuju lorong tempat dia berada. Ya, tempat dia berada. Tempat dia berada yang biasanya hanya kulihat dari kejauhan, saat aku berada di atas rumput, di bawah pohon besarku sambil melihat langit yang penuh gumpalan awan ― yang entah cirrus entah cumulus. Cepat sampai cepat sampai, bisikku. Dab seperti keinginanku, aku semakin dekat dari lorong semanis gula tempatnya berada. Satu langkah, dua langkah, dan, aku sampai ! Teriakku takjub, tak percaya dapat melakukan hal ini kembali. Aku menghirup udara satu-satu. Menahan senyum manis yang dari tadi hamper lolos diantara kegelisahanku. Aku berhasil ! Sekali lagi aku hembuskan nafas. Aku melihat sekeliling dengan semangat. Mencari objek yang sejak dulu hanya kulihat dari atas rumput, di bawah pohon besarku sambil melihat langit yang penuh gumpalan awan --- entah cirrus entah cumulus. Tapi..

“ Alia, kamu sedang apa di sini ? “

Aku tersentak kaget. Di belakang kulirik. Ah bukan dia, kecewaku.

“Alia, kamu sedang apa di sini ? “

Dia mengulang pertanyannya kembali. Apa maksudnya ? Apa dia mengira aku tak mengerti pertanyaannya sampai harus mengulangnya hingga dua kali ?

“ Mencari dia ? “

Akhirnya dia tahu alasanku. Memang jarang sekali aku menampakkan diri di sini tanpa tujuan. Dan tujuanku memang hanya satu. Aku tersenyum.

“ Alia, kamu sedang apa di sini ? Mencari dia ? Tapi dia kan.. “

Kembali pertanyaaannya berulang. Dan kali ini disertai sebuah pernyataan yang terputus. Benakku dipenuhi tanda tanya dan itu pasti tergambar jelas pada wajahku.

“ Alia, kamu sedang apa di sini ? Mencari dia ? Tapi dia kan.. Dia telah lama pergi, Alia ! Dia sudah tak ada di sini ! Tak tahukah engkau ? “

Di luar hujan rintik-rintik mulai berjatuhan, menderas, dan diikuti angin. Kilat mulai meluncur. Memperlihatkan cahaya-cahaya yang begitu indah di tengah gelapnya cuaca. Namun kini aia tak sendirian, karena petir siap menemaninya dengan dentuman suaranya yang perkasa. Kumatikan kompor karena air di dalam panci sudah meluap. Sebagian kecil di antaranya sudah berubah wujud menjadi uap barangkali. Suara-suara silih berganti muncul di kepalaku. Dia sudah tidak ada. Dia sudah tidak ada. Dia sudah tidak ada. Ke mana ? Aku menunduk, tak percaya sekaligus takjub. Aku baru mengetahuinya. Kugenggam tanganku yang dulu pernah menggenggamnya. Kududuk di satu bagian lorong di mana dia sering duduk. Kusenandungkan lagu yang menjadi senandungnya. Lagi-lagi aku menunduk, dan kali ini tidak sekedar itu. Bayang-bayang mulai menghampiri. Saat aku duduk di atas rumput, di bawah pohon besarku sambil melihat langit yang dipenuhi gumpalan awan --- entah cirrus entah cumulus. Sambil melihat tempat dia berada. Dia ada dia ada ! Aku masih bersikeras. Dia, dia masih ada di sini. Baunya, jejaknya, bayangnya, masih jelas terbayang, aku masih bersikeras.

“ Alia, kamu sedang apa di sini ? “

Bergegas memelukku setelah melihat tindak tandukku sehabis mendengar ucapannya. Pertanyaan itu berulang, kali ini disertai isakan.

“ Alia jangan biarkan semua itu membelenggumu. Lihat aku lihat aku ! Aku di sini masih ada untukmu ! Jangan ingat-ingat hal itu kembali ! “

Isakan-isakan memenuhi telingaku. Aku bangkit berdiri. Mengengok ke sana ke mari. Dia sudah tidak ada. Dia sudah tidak ada. Kulirik langit dan kulihat gumpalan awan, yang seperti gula-gula jajananku saat masih SD.

Di luar hujan rintik-rintik mulai berjatuhan. Namun mulai mereda. Kuangkat panci berisi air panas tersebut, lalu kutuang ke dalam cangkir yang didalamnya telah tersedia sekantong teh celup dan dua sendok gula pasir. Setelah cukup penuhnya, kuletakkan kembali panci dan kuaduk isi cangkir tersebut hingga aroma, warna, serta rasa teh dan gulanya bercampur rata. Kutungu sejenak hingga panasnya turun. Di sela-sela, kuingat sebuah bait familiar di benakku,

“ Deras hujan yang turun mengingatkanku pada dirimu..
Aku masih di sini untuk setia.. “

Dan air mata berjatuhan di pipiku. Teringat tempat kesukaanku dulu, di atas rumput-rumput, di bawah pohon besarku, sambil melihat gumpalan awan ― yang entah cirrus atau cumulus, sambil melihat tempat dia berada.

Hujan telah mereda. Kuteguk teh hangat dari cangkir. Manis menggoda karena gula di dalamnya. Namun aku tahu kini lorong itu tak lagi semanis gula. Karena sekarang lorong itu hanyalah lorong tempat di mana dia tak berada.

# terima kasih kepada " dia " yang telah memberikan inspirasi sehingga cerpen ini dapat terselesaikan dengan sangat baik.. :) * halahh *

= to be continue =
* foto diambil dari www.istockphoto.com/

pohon pohon di musim hujan

tanggal 15 november 2007 lalu, tepatnya pada hari kamis, telah terjadi hujan angin yang cukup lebat di jakarta dan beberapa daerah lainnya. cuma gw sedih aja pas denger banyak cerita tentang pohon tumbang. yah, sebenerny ini hal yang biasa aja. tapi kalau kedengeran cerita kayak begitu, solusi yang keluar pasti bakal ada sangkut pautnya sama keberadaan pohon2 tersebut. walaupun di ruma emang ga ada banyak pohon ( gr2 ga ad lahan, jd cm taneman pot doank ) seneng juga ngeliat jakarta mulai ditumbuhi pohon2 yang hijau dan asri ( tapi fakta ini tidak menghilangkan kebutuhan akan RTH alias Ruang Terbuka Hijau menjadi tercukupi loh :C ).

love our trees

dan sepertinya di musim2 seperti ini, pohon2 tersebut malah jadi menimbulkan bencana. emang ngeri juga sih kalo tiba2 di depan mata ada pohon rubuh, yang selain memakan korban jiwa, juga merusak fasilitas umum kek tiang listrik ato telepon, merusak bangunan di dekatnya seperti rumah, dan membuat jakarta yang udah macet menjadi tambah macet pastinya. tapi kalo ujung2nya pohon2 itu bakalan ditebang lagi, koq rasanya gw ga rela yah. huhu, niatnya maw penghijauan mala menimbulkan bencana.. :cry: jadi inget saat itu, gw beserta anak2 kelas XII IPS yang laen lagi dengan khusyunya menikmati soal geografi karena emang hari itu ud jadwalnya tes formatif. gr2 ujan deres, 3 pohon di sekolah tumbang, dan kata guru geo gw, tggl 3 cm lagi sekolah gw bakalan banjir, yaampunn... >.<

ngomong2, kemaren gw baru nonton monolognya Butet Kertaradjasa yang berjudul Sarimin. ini pertama kalinya gw nonton teater monolog, dan ternyata seru juga yah ! ^^ ceritanya mengenai hukum di indonesia. dan yang gw seneng, lakonnya itu lucu2. membuat gw tertawa hampir di dua pertiga pertunjukkan. salut bwat Butet Kertaradjasa yang telah menampilkan sosok Sarimin sang tokoh utama dengan amat baik ! lain kali jadi pengen nonton lagii.. sayang waktu it gw ga bawa kamera jadi gw ga bisa menyertakan poto. tar gw cari deh d google sapa taw ad yg ud upload.. :)
yosh, sampai dsini dlu postingan kali ini. besok maw tryout pertama spmb yang diselenggarakan oleh BTA nih. uhuhu, doain yaa hasilnya bagus.. * padahal blm belajar juga, ckckck.. xp
= to be continue =

* hari ini dia datang lagi. yah, ud ad kemajuan lah dibanding yang lalu, ahaha.. :p
* foto diambil dari www.istockphoto.com/

Friday, November 9, 2007

memasuki november 2007

memasuki bulan november tahun 2007 ini sama saja dengan menemui kembali musim hujan. senang ? tentu saja ! mengingat beberapa bulan yang lalu jakarta panas bgt ! gila aj, masa keluar rumah jam 10 pagi aja dah berasa jam 2 siang ! weleh weleh.. kl abis dari sekolah ato pergi2 kmana gtu, nyampe rumah rasanya enakkk bgtt.. ! di ruma rasany adem ! hihiy, maksutnya lebi panas d luar ruma gtu, jadinya d ruma berasa sejuuukk.

tapi tapi, sbenerny ada hal lain yang membuat gw senang. umm, sebenarnya hal ini ga patut juga sih gw anggap sebagai kesenangan. karena walaupun menurut gw itu merupakan sebuah kesenangan, bagi orang lain hal tersebut pasti akan disebut sebagai bencana. apaa sih ? masi blm taw juga ? ok ok, akan gw beri petunjuk.. :D yang pertama, inget2 bahwa gw bersekolah di SMAN 8 Jakarta yang berlokasi di Bukitduri Tebet yang biasanya kalo uda bulan-bulan musim ujan gni bakalan kena...... ayo ayoo, ada yg suda bisa menebak ? ;) hm hm, kl masi ga inget jugaa, sini sini, tak liatin sebuah foto yang mgkn akan membuat kalian semua teringat,
gambar diambil dari www.suarapembaruan.com

nah nah nahh, kl ud lyat foto ini pasti ud bisa nebak dehh.. ( ga nglyat potony jg dah bisa nebak dr awal al.. :p ), sebuah hal lain yang membuat gw merasa senang namun bagi orang lain bencana adalahh,, BANJIRR.. !

seperti yang sudah banyak diketahui, sekolah gw yang berlokasi di Bukitduri itu berada di dataran yang lebih rendah dari tempat sekitarnya. sehingga kl Bukitduri sampe kena " jatah air " kemungkinan besar ngalirnya bakal ke daerah sekitar sekolah gw duluan. guru geografi gw pernah bilang kalo wilayah sekitar Bukitduri itu kayak mangkok, dan sekolah gw berada di tengah2ny xp

apa yang menyenangkan dari banjir ? tentu saja, LIBUR TAMBAHAN ! :D siapa sih pelajar yang ga pengen dapet libur tambahan ? apalagi anak2 8 yang digempur tyap 5 hari dari pukul 06.45 s.d. 15.30 WIB ( pengecualian hari kamis n jumat pulangny pukul 15.00 WIB C: ), ditambah berbagai bimbel ( apalagi kelas 3 kyk gw, jangan heran kl byk temen2 gw yang ngikut les sebejibun2 ), dan kegiatan keorganisasian. wah tapi kl soal kegiatan keorganisasian, d skola gw sebagian besar siswa menjalankannya dengan semangat ! dan akhir2 ini, hm, gmn ya, jadi makin males ato makin semangat kegiatan keorganisasian d skola gw ? karena datangny seorang oknum ( ud lama juga sih datengny :p ), kegiatan keorganisasian yang sudah ada menjadi " beda ". entah itu positif atau negatif, tergantung dari sisi yang memandang. kl gw sih cenderung ngeliatnya jadi negatif :p

ok ok, back to banjir, gw yakin banyak anak sekolah gw yang ud menanti2 juga kapan datengnya banjir. mungkin mencari info dengan studi literatur ( baca : nglyat d koran ato internet ) ato survey langsung ( baca : nglyat ciliwung yang lokasiny emang ga jauh2 amat dr skola ). ahh, tapi aneh juga ya harapan anak2 sekolah gw. termasuk anomali lah. di saat orang2 berharap spy jakarta ga kena banjir, ehh, anak2 8 mala ngarep sebalikny :p . tapi emang kl gw lyat2, beberapa waktu yg lalu d kompas, headlineny adala gambar seorang ibu yang sedang menyusui anaknya di loteng yang katanya berlokasi di Bukitduri ! ( gw lupa it kompas tanggal berapa.. ) gw ngelyat it langsung jadi penasaran, ini Bukitduri bagian mana yaa ? tapi pas gw berangkat ke sekolah, alhamdulillah masi ga kenapa2. terus berhubung kalo berangkat ke sekolah selalu melewati pintu air manggarai dan ciliwung, pasti mau ga mau jadi kepikiran juga kan, apa ketinggiannya bertambah, apa sama aja, ato mala berkurang ? hahaha

yah tapi suka sedih juga sih ngelyat keadaan yang kyk bgini. pas musim kemarau, rasanya panasss bgt, gersang, tanaman2 jadi pada kekurangan air, bahkan banyak orang2 yang kesulitan mendapat air. pas musim ujan dateng, enak sih adem, tapi koq ya malah jadi banjir ?

kalo ngomongin banjir pastinya jadi panjang lah yaa. gimana latar belakang banjir itu, gimana saat banjir tersebut melanda berbagai daerah2, gimana dampaknya, cara penanggulangan. hmm.. kyknya ga usah dijelasin semua orang dah pada tau ya ? iya ngga.. ? cuma yang kayaknya kurang adalah action alias tindakan!

jadi inget tadi d sekolah dapet kabar kalo film yang dibuat temen2 gw yang ikutan Kompetisi Film Dokumenter Thing Act Change yang diadakan oleh The Body Shop bagi Siswa SMA dan Pembuat Film Amatir dapet peringkat juara favorit ! wah, gw salut banget sama mereka ! di kompetisi tersebut, film2 yang dilombakan terdiri dari 3 tema, pertama tentang Global Warming, lalu tentang AIDS dan KDRT ( kekerasan dalam rumah tangga ). film yang mereka buat saat itu bertemakan tentang Global Warming. apa sih yang bikin gw salut sama mereka ? karena mereka berani untuk ikut serta dalam menyampaikan pemikiran mereka dan menyalurkannya lewat film agar orang2 yang menontonnya dapat mengerti dan lebih memperhatikan lingkungannya. dan gw taw banget itu bukan cuma sok-sokanny mereka doank di film yang mereka buat. salah satu pembuatny adalah temen sekelas gw, dan gw taw banget gmn concernnya dya sama lingkungan. two thumbs up for u guys !

kalo masalah teori pasti semua orang udah bisa lah. sekarang waktunya kita untuk bertindak ! dari hal yang kecil-kecil dulu aja deh, kayak buang sampah. uhh, udah dari kecil banget ga sih kita dsuruh untuk buang sampah pada tempatnya.. ? tapi koq ya, sepanjang penglihatan gw, masi banyak bgt orang2 yang ga peduli. pernah gw ngeliat di angkot, ada orang yang abis minum aqua gelas, terus seenaknya aja dya lempar gelasnya ke lantai angkot. di sekolah juga pernah ( sering ) gw liat temen2 gw pada buang sampah di kolong meja atau di lantai. pas gw tanya, mereka pada jawab, " tar juga dibersihin koq sama penjaga sekolah." iih, jawaban yang ngga bgt menurut gw ! coba kalo pada disuruh nyapu sendiri2, mungkin ga ya mereka jadi pada ga lagi buang sampah sembarangan ? :p pernah juga gw ngelyat ada orang yang seenaknya buang sampah ke sungai atau got. pas gw protes ngmg, " kl lo buang sampah ke sungai ato got, tar bisa2 tersumbat n bikin banjir !", mala dijawab, " cuma bungkusan permen al yang gw buang, kecil koq !", yang gw bales, " bayangin kalo semua orang berpikiran sama kyk lo, maw jadi lautan bungkus permen sungai2 di indonesia ?! " terus orang d depan gw cm bisa cengengesan aj.

huuh, apa sih susahnya nahan diri sebentar untuk naro bungkusan permen ato sampah2 lainnya di tas ato kantong sebentar sampai ketemu tempat sampah ? toh dengan begitu kan lingkungan juga jadi rapi ga bau ga berantakan penuh sampah. kadang suka sedih banget kalo lagi ngelewatin pintu air manggarai yang sungainya penuhh sampah sampe airnya sendiri ga kliatan !
pintu air manggarai pnuh sampah

tau sih kalau jakarta emang terletak di dataran rendah dan memang mendapat limpahan air dari bogor dan sekitarnya. tapi apa kita ga bisa meminimalisirnya ?

gw jadi inget waktu itu pernah baca juga di kompas, udah lama juga sih, di bagian kolom Nama dan Peristiwa, cerita tentang Imelda Fransisca yang selalu buang sampah pada tempatnya. Kenapa dia bisa seperti itu ? di artikel tersebut dia bercerita, pas dia kecil, dia suka buang sampah sembarangan. ibunya yang gemas melihat tingkahnya pun menjalankan suatu rencana. ketika Imel kecil membuang sampah sembarangan, sang ibu akan memungut sampah tersebut. ketika sampai di rumah, dibuanglah sampah tersebut ke kamar Imel. hal tersebut terus menerus terjadi sehingga akhirny kamar Imel pun menjadi penuh sampah. dan dari hal kecil tersebut, dia jadi menyadari betapa pentingnya membuang sampah pada tempatnya.. :)

jangan budayakan NATO alias No Action Talk Only. jujur aj walopun skrg gw lg ngebahas ttg banjir dan lingkungan, gw jg bukan orang yang sebegitu carenya sm lingkungan. gw masi sering make wadah dari stereofoam, masi suka ngarepin dateng banjir byar dapet libur tambahan :p , masi suka nyalain lampu walopun ga dipake, dan kebiasaan2 buruk lainny. gw sampai saat ini masih berusaha agar dapat memelihara lingkungan sebaik2nya. walopun tindakan ini terbilang kecil, kayak buang sampah pada tempatnya, memakai kertas bolak balik, dll, percaya deh, insyaallah tindakan kita sedikit demi sedikit dapat menjaga bumi :) kuncinya, lakukan secara teratur dan bersama2 ! inget aja sebuah perubahan besar tentunya didahului sebuah langkah kecil yang jika terus menerus dilakukan akan membawa kita dalam perbaikan yang berarti.. ^^

= to be continue =

* oiya, kl ad yang penasaran sama film yang dibikin temen gw, lo bisa buka http://www.thebodyshop-film.com dan nonton filmnya di sana langsung dari websitenya yang berjudul " Utopia " :)

Sunday, November 4, 2007

apakah aku juga ?

sungguh kutahu bingung
tentang apa yang kurasa
tak ada lagi debaran seperti dulu
antusiasme dan semangat ketika pertemuan berlangsung
namun tak dapat pula kualihkan perhatian
mencari cari walau tak tahu arti
semua orang katakan menunggu
dia akan datang nanti, mereka yakin
banyak yang percaya dan ikut menjadi
apakah aku juga ?
ah, basi, semua orang sudah berbaris
dan aku masih berkubang dalam kebingungan
memang aku merasa tak peduli
daun ini masih hijau, ucapku
mau melihatnya segera jadi coklat ? balasnya
entahlah,
lagi lagi ucapku merasa tak peduli
lalu kenapa kau masih mengintip intip ?
yang lain bertanya dengan senyum kemenangan
kalau arti tak kudapat, apa yang harus kupaksa ?
sedang jalan panjang ini tak kulihat ujungnya
lagi lagi ucapku merasa tak peduli
hatimu masih bertanya tanya bukan ?
seorang ang lain mengedip mengejek
dia akan datang nanti, mereka yakin
banyak yang percaya dan ikut menjadi
apakah aku juga ?

by alia pewe, 5/11/07 19:44 WIB
-------------------------------------------------------

hoho, entah knapa jadi addicted sama puisi beberapa hari ini. mgkn gr2 pelajaran bahasa lagi ngebahas ttg puisi jg kali yah.. ^^ senin minggu lalu d kelas pas pelajaran bahasa indonesia, pak AY mengadakan penilaian pembacaan puisi beserta makna dr puisi tersebut. gw pake puisi " Patung " yang ud pernah gw post d blog ini juga. yah, not bad lah dapet 80, hihiy. tapi emg gw ngerasa ga bgitu bisa baca puisi d dpan umum. lebi pewe utk mengarang puisi saja ;)

sekarang lagi minjem buku puisi " Tirani dan Benteng " nya Taufik Ismail. isinya banyak yg tentang perjuangan, semangat, kenangan2 saat orde lama. waw. dan tadi d kompas gw baca d bagian resensi bukunya, kl Sutardji Calzoum Bachri nulis buku lagi yang judulny " Isyarat " ! hm, tertarik untuk membacanyakah alia.. ? ;)

minggu, 4/11/2007 kemaren siang sempet ke kineforum bwat nonton film yang berjudul " Foto, Kotak dan Jendela ". film ini bercerita tentang kisah cinta tiga orang yang bersahabat. Tiga-tiganya mempunyai seorang kekasih yang mereka anggap sebagai masterpice. namun seiring berjalannya waktu, sang masterpice yang mereka puja pun menjadi tidak berarti lagi. Foto, Kotak dan Jendela merupakan simbol dari betapa kuat kecintaan mereka terhadap sang masterpice tersebut. dan setelah melewati pergulatan panjang, mereka pun dapat lepas dari belenggu tersebut dan menjalani hari bahagia tanpa bayang-bayang sang masterpice. seneng bgt krn tadiny film ini hanya diputar d beberapa universitas. dan secara gw masi smu gtu, gw jd males lah pergi2 ksana cm bwat nonton :p ( pdhl pengen tuhh,, ahaha ). filmnya mnurut gw cukup bagus dr bbrp film2 indonesia yg sudah beredar. tema yang terkandung dalam film tersebut bisa diambil dengan baik dari scene2 yg ad. jalan cerita yang ga terlalu rumit, ga lebay kyk sinetron2 pd umumny ( ups, mohon maap bagi para pecinta sinetron, tak bermaksut menghina :p ), cukup enak lah yaa bwat ditonton d akhir pekan.. :) cm mnurut gw kekuranganny satu, gampang ketebak, hehe. gw nonton bareng santi, dan total yg nonton ad 6 orang, maka santailah gw mengobrol2 bersama santi ngmgin gmn jalan cerita slanjutny. " nah ini pasti tar ngomong bgini ! nah ni pasti tar scene nya gni ! ini pasti tiga-tiganya gagal deh ! " kl it studio byk orgny, mgkn gw dah heboh ditimpukin kali yee. tapi overall, film ini gw beri rating recomended bwat ditonton ! uhuyy

btw, sblm pergi k kine, d ruma gw lg diadain reuni keluarga nyokap. jadi berhubung bbrp bulan yg lalu nenek gw meninggal, mereka semua dateng ksini bwat ngomongin tentang pembagian warisan. walahh, heboh bgt yah kl pnya 11 sodara.. ^^ mana byk anak2 kcil pula. untungny gw bisa ngabur sejenak dr posisi sang baby sitter dan pergi ke kine. dan tinggalah adek gw si mas i yg lucu gw tinggalkan sendirian bersama para anak kcil itu :evil laugh: oh mas i maapkan kakakmu iniii.. pergi ke kine cm 2 jam ( iyalah cm nonton doank gtu, mw jalan2 lg ga pnya duit :C ), balik2, ternyata rapatny blm slese. ampe malem masi berlanjut dan tibalah saatny sesi menginap. tp dgn bykny orang kek gni, gw jd ga ngerasa comfort dan maw ngapaen2 jd males. maw mandi aj ga kesampean. ( kamar mandi cm 2 dan it waiting list mulu, secara gw kl mandi lama, jd kesian sm orang2 yg pd ngantri d kamar mandi :p ). cm ya hasilnya, tes formatif sosio gw pas hari senen ancur berat, wekeke.. yah, mnunggu remed sajalah..

yasud, dah dlu yoo. btw, gw bngung bet dah, knapa ud 2 hari ini gw g bisa ngebuka yahoo, ato ngecek email gw d yahoo, ato konek ke yahoo messenger. apa ini gr2 komputer gw ? apa ini gr2 koneksi internetny ? uhuhu, ternyata yahoo berperan sangat besar dalam dunia per-ol-an bagi gw, kembalilah dirimu wahai yahoo.. !!! >.<